FINAL: Rendezvous

4K 447 94
                                    

Tay tahu mereka sudah berakhir. Ia tahu bahwa hari itu akan tiba ketika perasaan cintanya akan memudar dari hatinya, ia akan melupakan jari-jari New dari pinggulnya, dan bekasan bibir New akan terangkat dari lehernya dan ia akan lupa kalau New pernah menjadi miliknya.

Ia memperhatikan New yang tertidur lelap dari kasurnya. Bagaimana bisa ia mengatakan ingin tetap menjadi temannya semudah itu? Ia tidak tahu jika pernyataan itu sangat menyakitkan. Tidak mungkin ia bisa menjadi teman New saat ia masih terbayang-bayang waktu yang mereka habiskan bersama. Setiap lirikan, setiap tawa, setiap duka, setiap sentuhan, dan setiap ciuman yang mereka bagi masih terus membayangi Tay.

Sepertinya apa yang Off katakan padanya adalah sebuah kebenaran. Fakta bahwa mereka tidak berada dalam sebuah kisah cinta, melainkan sebuah cerita tentang cinta yang punya akhir menyedihkan.

Jika saja New memilih dia daripada Earth. Jika New bisa mengerti bahwa Tay lebih suka dengan wajahnya daripada matahari terbenam setiap hari. Tay membayangkan New dan Earth melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan dulu. New mengenakan sweatet Earth dan wangi parfumnya akan menempel hingga keesokan harinya. Pergi berkendara ke pantai dengan motor, memakai tiker untuk mereka menatap matahari terbenam sampai langit berubah menjadi gelap.

Tetapi Tay harus berhenti memikirkannya karena ia tahu mereka sudah selesai, ia tahu New memilihnya dan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mengubah pikiran New atau menunjukkan kepadanya bagaimana semuanya bisa sangat berbeda.

Itu membuat Tay mual, memikirkan tubuh New di lengan Earth, tangan mereka akan terjalin.

Dan ya, ia ingin berteriak pada New, dan memakinya, dan memberitahunya kalau dari awal sampai akhir tidak ada waktu dimana New tidak ada di pikirannya. Tetapi tetap saja New akan memilihnya. Dan bahkan jika Tay tidak ingin hal-hal menjadi seperti ini, ia tahu ia harus menerimanya. Dan dari lubuk hatinya, meski New menyakitinya, ia berharap New akan baik-baik saja. Ia harap kepalanya menjadi tempat yang lebih baik dan ia harap New ajan menjauh dan melakukan semua hal yang ingin ia lakukan dan jangan menganggunya lagi. Dan ia berharap hal yang sama untuk dirinya sendiri. karena ia tahu bahwa meskipun mereka sudah berakhir, hidup baru saja dimulai.

***

Terakhir kali Off merasa hidup, Off menatap wajah Gun. Menghirup aroma tubuhnya, menyentuh kulitnya. Dan mengucapkan selamat tinggal.

Terakhir kali Off merasa hidup, ia sekarat.

Off membuka matanya dan ia melihat sebuah air terjun. Dirinya berada di sebuah taman dengan rumput yang hijau, bunga-bunga bermekaran dengan indah dan banyak kupu-kupu disana. Di samping air terjun terdapat sebuah rumah kecil yang minimalis dan indah.

Ia lalu melihat matahari bersinar dan ia tahu ini adalah sebuah mimpi. Dan Gun keluar dari dalam rumah kecil itu, ia tersenyum pada Off dan pria itu berlari menghampiri Gun. Ia memeluknya dengan erat.

"Aku sangat bahagia, aku tidak pernah berpikir akan melihatmu lagi." Ucap Off, ia mengusap belakang kepala Gun. "Oh Tuhan, aku sangat merindukanmu."

"Aku tahu, aku juga merindukanmu."
Gun melepaskan pelukannya, ia menyeka airmata Off. "Hiduplah untukku, Off. Kumohon, jangan seperti ini. Hatiku sakit melihatmu."

"Tanpamu tidak bisa."

Off menangis dan ia menangis dan ia menangis, ia hanya ingin bicara lebih banyak dengan Gun. Off bisa mendengar hujan dan ia tahu ia sudah bangun.

Off merindukannya.

Dan semua orang berhenti berduka.  Mereka berhenti bertanya kepada Off bagaimana keadaannya, karena ia seharusnya baik-baik saja sekarang.  Orang-orang menempatkan kerangka waktu pada patah hati dan kehilangan, tetapi setiap pagi setiap atom dalam tubuhnya kehilangan Gun lagi. Dan itu seharusnya lebih mudah sekarang, tetapi tidak.  Itu lebih sulit. Karena ingatannya sedikit memudar, tetapi rasa sakitnya tidak.

Like A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang