Eps. 8

74 7 1
                                    

"Astagaa apakah tidak ada makan malam?"
Ketus wanita yang saat ini tengah mengacak-ngacak rambutnya yang basah karna habis mandi.

"Kau bisa beli di luar." Sahut pria yang tengah menonton tv di ruang tengah.

"Apa kau sudah gila? Bagaimana mungkin wanita seperti ku keluar malam-malam seperti ini!"
Sahut wanita itu kepada pria yang saat ini tengah menatap nya malas.

Pria itu berdiri dan berjalan ke arah wanita berambut panjang itu dengan tatapan sinis.

"Jeon Jungkook!" teriak wanita itu kepada pria yang tidak salah lagi bernama Jungkook barusan memberikannya sebotol air putih dan pergi begitu saja menuju kamar nya.

"Isshh air putih. Ini di minum bukan di makan, apa otaknya lagi berputar seratus persen dan tidak bisa membedakan antara makanan dan minuman ha? Aku ini sedang lapar bukan haus. Ishh." oceh wanita itu yang tidak salah lagi bernama Eunha.

Tiba-tiba pria itu keluar dari kamarnya dan menghampiri Eunha yang menatapnya sinis. Lalu dia melemparkan baju kepada Eunha dan berjalan pergi keluar rumah.

"Pakai bajunya. Aku akan menunggumu di luar." sahut pria itu dengan santai.

Eunha hanya terpaku kesal menatapnya dan melakukan perintah pria itu. Yang tidak lain adalah Jeon Jungkook.

***

"Ekhm!"

Pria itu menoleh saat wanita di sebelahnya berdehem tanpa menatapnya.

"Bagaimana tuan Jeon. Apakah menurutmu ini cocok?" sahut Eunha saat Jungkook tengah menatapnya tanpa berkedip. Bagaimana tidak baju yang di kenakan Eunha sekarang saja sangatlah veminim dan anggun.
Dan itu membuat Eunha tampil sangat cantik.

"Cocok jika kau memakainya."

Eunha menoleh sekilas dan berusaha memahami perkataan Jungkook barusan. Eunha terpaku sesaat setelah hampir sadar dengan ucapan Jungkook, namun Jungkook sudah menarik tangannya dan berjalan pergi meninggalakan rumah.

"Hy apa yang kau lakukan? Lepaskan."

Pria itu sesaat sadar dan segera melepas genggaman tangannya. Dan berjalan gugup di samping wanita di sebelahnya yaitu Eunha.

"Apa kau tidak punya kendaraan? Kenapa harus berjalan kaki? Aku tidak terbiasa berjalan kaki. Ini sungguh sial."

Lirih Eunha yang saat ini tengah menundukkan kepalannya sembari mengamati langkah kakinya yang nampak tak terbiasa berjalan kaki. Pria di sebelahnya yang tak lain adalah Jungkook hanya bisa menatapnya malas.

"Jungkook oppa! Belikan aku itu!"
Sahut Eunha yang membuat lamunan Jungkook pudar. Jungkook menatap sekilas wanita di sebelahnya itu yang saat ini nampak girang meminta makanan kepadanya.

Jungkook mencari arah yang Eunha maksud namun dia bingung dan berusaha menemukannya. Jungkook menoleh kepada Eunha dan memberi isyarat kepada Eunha untuk menunjukkan kembali tempat yang ia maksud tadi.

Eunha pun menunjuk tempat yang ia maksud dengan girang. Tempat yang Eunha maksud adalah pria penjual ramen yang tak jauh dari tempat Jungkook berdiri sekarang.

"Ah, kukira kau tidak suka dengan makanan jalanan. Tapi aku rasa aku salah." sahut Jungkook lalu mengajak Eunha berjalan menghampiri penjual ramen itu.

***

"Humm! Ini sangat enak! Jungkook oppa apa kau tidak mau?!"

Tawar wanita di sebelah Jungkook yang saat ini tengah girang menyantap ramen nya.
Jungkook berdehem pelan saat dia sadar sedari tadi Eunha mulai memanggilnya oppa. Jungkook tidak berpikiran bahwa wanita di sebelahnya ini tengah bertingkah imut kapadanya. Mungkin dia hanya ingin Jungkook traktir.

"Tidak. Makanlah aku tidak lapar."
Jawab Jungkook sembari tersenyum tak ikhlas menatap wanita yang saat ini tengah girang menyantap ramen.

"Biaklah. Ngomong² trimakasih ramennya Jungkook!"
Sahut wanita di sebelah Jungkook dan kembali menyantap ramennya. Siapa lagi jika bukan Jung Eunha.

"Besok jangan lupa segera tinggalkan rumahku. Aku bisa kehabisan uang karnamu."
Kata Jungkook santai dan menatap Eunha sekilas.

Eunha mulai berhenti menyantap ramennya dan menatap Jungkook dengan bola mata yang sekarang mulai berbinar. Muka nya mulai menunjukan rasa benci dan muak, Eunha pikir dia tidak akan kembali ke rumah selama pikirannya masih memburuk. Tetapi pria di sebelahnya ini malah mengusirnya.

"Tiba-tiba aku tidak enak dengan makanannya. Aku mau membungkusnya saja."
Sahut Eunha yang saat ini napsu makannya menghilang.

Jungkook menoleh menatap Eunha bingung. Bagaimana bisa napsu makannya menghilang begitu saja. Padahal tadi Eunha menyantap lahap makanannya.

"Kenapa? Apa ada masalah dengan makanannya?"
Tanya Jungkook bingung kepada wanita di sebelahnya sekarang.

"Tidak apa. Hanya saja tiba² pikiranku memburuk, dan napsu makanku mulai menghilang. Jadi ku pikir ramennya di bungkus saja."
Sahut Eunha dengan muka kesalnya.

"Itu sebentar lagi habis. Lalu untuk apa di bungkus? Mana ada ramen di bungkus. Kau bilang kau ini putri, tapi saat keluar denganku sekarang kau nampak seperti orang sewajarnya."
Sahut Jungkook sembari terkekeh pelan.

"Baiklah. Tidak perlu di bungkus, ayo kita pergi. Dan besok, aku akan tinggalkan rumahmu."

Kata Eunha dan segera beranjak pergi dari duduknya mendahului Jungkook. Jungkook mengikuti Eunha sembari memperhatikan tingkah Eunha yang tiba² berubah.

"Hy! Kau bilang kau tidak terbiasa berjalan kaki jauh!² Tapi sekarang kau berjalan sangat cepat!"

Sahut Jungkook sembari berjalan menghampiri wanita yang mendahuluinya dengan langkahnya yang sangat cepat.
Jungkook pun berlari sampai tepat di samping wanita itu dengan menyamai langkah kaki wanita itu yang cepat.

"Jungkook oppa."

Tiba² wanita yang tadi tengah terburu-buru sekarang berhenti tiba-tiba dan menghadap Jungkook.
Jungkook yang menyadarinya ikut berhenti dan menatap wanita di sebelahnya bingung. Yaitu Eunha.

"Ne?"Jawab Jungkook gugup. Gugup karna Eunha memanggilnya oppa.





Deg





"Eunhaa."
Lirih Jungkook saat dia mendapatkan pelukan dari wanita yang memanggilnya oppa tadi. Itu membuat seorang Jeon Jungkook lebih gugup sekarang.

"Hiks..hiks.."

Sekejap Jungkook terkejut saat menyadari wanita di pelukannya tengah menangis. Perlahan tangan Jungkook mulai membelai lembut rambut Eunha dengan gugup. Jantungnya hampir copot karna wanita di pelukannya sekarang, Jung Eunha nama itulah yang membuat jantung Jungkook berdetak kencang sekarang.

"Do- don't cry."
Kata Jungkook sembari menenangkan Eunha yang saat ini menangis di pelukannya.







Deg








Eunha segera melepas pelukannya dan menatap Jungkook canggung. karna dia baru sadar apa yang dia perbuat tadi sangat lancang.

"Ma-maaf."
Kata Eunha meminta maaf kepada Jungkook dengan gugup. Hanya dibalas anggukan gugup juga oleh Jungkook.

"Besok. Aku akan meninggalkan rumahmu bukan? Jadi aku terburu-buru agar tidak tidur kemalaman. Jadi besok aku bisa bangun pagi-pagi dan segera meninggalkan rumahmu. Karna itu sudah menjadi janjiku."kata Eunha seraya tersenyum kepada pria di hadapannya sekarang.

Eunha pun kembali berjalan mendahului Jungkook sembari menghapus air mata yang basah di pipinya.

Jungkook hanya mengikuti Eunha dari belakang dan melihat Eunha bingung. Jungkook ingin sekali menannyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Eunha. Tapi, mungkin Jungkook bukan lah pria yang suka ikut campur masalah orang. Tetapi melihat Eunha seperti ini diam² Jungkook sangat khawatir.

TBC

Thanks! Yang udah ngasih support ke saiya!

Jangan lupa koment ya gaiys!

Sampai jumpa di next eps! :'D

❮ Princess ❯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang