"Jungkook, apa aku boleh membawa baju yang kau beri ini? Sepertinya aku sangat menyukainya. Dan kau... Kau bilang aku sangat cocok memaikanya bukan?" Ucap gadis itu yang tak lain adalah Eunha.
"Itu... Sebenarnya bukan seperti yang kau bayangkan. Aku tidak pernah mengatakan ka-kalau itu cocok untukmu." sahut pria di depan Eunha sekarang. Dengan raut wajah yang sangat gugup.
"Oh. Kukira kau mengatakan itu, lagi pula aku juga tidak berharap kau mengatakannya." sahut Eunha dengan raut wajah malas.
"Malam ini kau tidur di ruang tengah. Tidak ada omelan dan segera tidurlah." kata pria itu dan perlalu pergi menuju kamarnya meninggalkan wanita yang saat ini tengah terpaku dengan amarahnya.
"Hy! Mana mungkin aku tidur di sini! Aku sangat takut! Hy!"
Triak Eunha saat pria itu sudah memasuki kamarnya dan mengunci kamarnya. Yang tak lain adalah Jeon Jungkook."Ohh ya tuhan selamatkan aku.."
Lirih Eunha sembari mengacak-ngacak rambutnya frustasi.Eunha pun mematikan lampu yang berada di ruang tengah itu. Ya sekarang dia harus tidur di sofa depan tv. Ini sungguh menyiksa dirinya, dia tidak takut kegelapan. Hanya saja dia takut tidur di ruang terbuka.
Eunha pun segera berbaring di sofa itu sembari menyelimuti dirinya dengan selimut. Ntah lah sekarang yang Eunha bisa hanya membolak-balikan tubuhnya seperti orang yang kebingungan. Dia pun kembali dengan posisi duduk sembari mengacak-acak rambutnya lagi.
"Ohh ayolah kenapa aku tidak bisa tiduurr, isshh menyebalkan."
Lirihnya sembari menatap pintu kamar Jungkook kesal dan kembali menghadap tv yang berada di depannya sekarang.Ceklik!
Tiba-tiba lampu yang tadi di matikan oleh Eunha menyala begitu saja. Eunha mendongakkan sedikit kepalanya melihat lampu yang berada di atas nya tengah menyala. Ia menatap bingung lampu itu lalu kembali melihat sosok pria yang tengah menyalakan saklar lampunya.
Eunha hanya bisa mendengus kesal menatap pria yang sekarang berdiri di hadapannya. Yaitu Jeon Jungkook.
"Kenapa kau belum tidur?"
Tanya Eunha tanpa menatap Jungkook sedikit pun."Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau belum tidur? Bukankah kau bilang kau akan pergi besok pagi-pagi, tapi sekarang kau malah hanya duduk seperti orang bodoh." ucap Jungkook santai sembari menatap Eunha yang sekarang mengejeknya dengan ocehan di mulut Eunha. Itu membuat Jungkook malah gemas melihatnya, Jungkook hanya tersenyum miring di sudut bibirnya memperhatikan Eunha yang mulai mengejeknya.
"Tidurlah di kamarku."ucap Jungkook dan segera menarik selimut yang masih terbalut di tubuh Eunha.
Eunha hanya bisa menatap Jungkook bingung. Dan berdiri dari duduknya dengan ragu, Eunha hanya bisa menatap Jungkook yang sekarang tidur dengan tiba-tiba di sofa. Eunha melihat bibir Jungkook yang tengah tersenyum nyenyak dengan tidurnya.
"Hy, mana mungkin aku akan tidur di kamarmu. ekhm! Apa kau sudah tidur?"
Ucap Eunha seraya berjongkok tepat di sofa yang Jungkook tiduri sekarang. Eunha melambai-lambaikan tangannya di depan muka Jungkook memastikan pria di depannya ini memang sudah tertidur pulas."Apa yang kau lakukan? Tidur lah."
Ucap Jungkook tiba-tiba dengan mata yang masih tertutup membuat Eunha terkejut dan langsung menjauh dari Jungkook.Eunha pun mulai berjalan menuju kamar Jungkook untuk tidur. Saat Eunha berada di depan pintu Eunha menoleh sekilas untuk melihat Jungkook yang tengah tidur pulas sekarang lalu melanjutkan jalannya memasuki kamar Jungkook.
***
"Apakau masih tidur?"
Ucap gadis yang sekarang tengah berjongkok menghadap sebuah sofa yang sekarang meng hadapkannya kepada seorang pria yang juga meng hadap kepadanya masih dengan tidur pulasnya. Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
❮ Princess ❯
Fanfiction"Selain bodoh kau juga aneh"-Jungkook ----- "Tapi kau menyukaiku."-Eunha