Eps. 11

83 9 1
                                    

Eunha yang nampak geram segera membanting tas nya di meja kantin dan duduk untuk meredakan emosinya.

Eunha melirik sekitar. Dia melihat murid-murid di kantin tengah melihatinya sekarang, Eunha hanya bisa meng hela nafas lembut dan menutup matanya frustasi.

"Tidak, kau tidak boleh emosi Eunha. Bukankah ini keputusanmu sendiri." ucap Eunha kepada dirinya sendiri.

Saat Eunha hendak berdiri untuk memesan makanan. Tiba-tiba seorang wanita menabraknya, dan dua kali ini bajunya menjadi kotor, tapi Eunha rasa ini bukan kotor karna makanan melainkan karna air jus.

"Kau-"

Belum Eunha melanjutkan bicaranya wanita itu malah mengguyurkan lagi air yang tersisa di gelasnya ke wajah Eunha. Eunha mulai membulat kan matanya geram.

Mata Eunha ter belalak saat ia sadar bahwa wanita yang ada di hadapannya sekarang adalah wanita yang menabraknya dulu. Yang membuat Eunha sangat marah besar waktu itu, tapi ia beruntung karna Jungkook datang membelanya. Sekarang Eunha hanya menatap tak percaya ke wanita itu dan mengepal kuat tangannya.

Eunha tau yang di lakukan wanita di hadapannya sekarang adalah. Balas Dendam.

"Impas."

Ucap wanita itu sembari tersenyum sinis kepada Eunha. Di belakang wanita itu juga ada dua wanita lain yang tersenyum sinis ke pada Eunha. Eunha hanya meliriki mereka per satu-satu dengan senyum sinis nya juga.

"Ok. Impas."
Jawab Eunha santai dan malah membuat wanita itu semakin geram.

Saat Eunha melanjutkan jalannya menuju kamar mandi wanita itu malah menjegal kaki Eunha dan membuat Eunha jatuh ke lantai.

Eunha mendongakkan kepalannya ke belakang, sembari menatap geram wanita yang ada di depannya sekarang. Sungguh wanita itu malah membuat Eunha tidak sabaran, ingin sekali Eunha berdiri dan memukul wajah brengsek wanita di depannya sekarang. Tapi percumah, pasti banyak murid-murid lain yang membela wanita di hadapannya sekarang.

Eunha segera bangkit dari duduknya, belum Eunha berdiri dengan sempurna wanita di depannya malah mendorong lagi Eunha dan membuat Eunha terjatuh lagi ke lantai.

Mata persatu-satu murid di sana membulat saat melihat seorang pria tengah membantu Eunha berdiri. Bukan, bukan Jungkook. Tetapi seorang senior yang Eunha sukai Park Jimin.

Sebenarnya tadi Jungkook juga ada di sana dan ingin menghampiri Eunha untuk membantunya. Namun mungkin dia kalah cepat dengan temannya Park Jimin. Jungkook hanya bisa memejamkan matanya sekilas lalu membuka matanya lagi frustasi.

"Bubar semuanya!! Ini bukan tontonan!" Bentak Jimin di tengah-tengah amarahnya.

Jelas saja semuanya akan menunduk takut dan mulai melanjutkan makan mereka dengan tak memperhatikan kericuhan yang barusan terjadi, Karna Jimin senior. Hanya Itu mungki yang mereka takutkan.

"Untuk apa membelanya! Ini hanya balas dendam!"
Ucap wanita itu kepada Jimin geram.

Eunha hanya bisa tersenyum sinis, Dan tak memperdulikan wanita di depannya sekarang.

"Jangan seperti anak kecil Nahee!"
Bentak kembali Jimin kepada wanita di depannya ini. Yang tak lain bernama Nahee.

Eunha mulai menatap wanita di depannya ini dan mengingat kembali ucapan Jimin yang menyebut nama wanita di depannya ini. Nahee, ya sekarang Eunha mulai tau nama wanita brengsek di depannya ini. Setelah itu Eunha kembali tersenyum sinis kepada wanita di depannya. Yang tak lain yaitu Nahee.

Padahal Jimin mati-matian membelanya dan menghentikan kericuhan, tapi Eunha tetap santai sambil tersenyum sinis kepada wanita bernama Nahee itu.

"Wanita di samping senior sekarang bahkan lebih seperti anak kecil! Hanya bisa pamer dan sombong ke tika dia sangat kaya! Tapi lihat, dia bungkam saat keluarganya itu bangkrut!"
Ucap Nahee puas dengan kata-katanya.

❮ Princess ❯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang