Eunha berlari dan berlari tak tau sekarang dia sedang di mana, dia hanya menangis dan menangis hanya itu yang dia bisa. Pikirannya memburuk sekarang dia sangat benci dengan hal menyedihkan seperti ini. Dia bencih sangat benci dengan kebohongan.
"Hiks..hiks.. Sekarang aku harus bagaimana? Hiks.."
Eunha pun duduk di sebuah kursi panjang. Yang berada di pinggi air mancur, dia hanya bisa menangis sekarang sambil membayangkan kejadian di rumah tadi. Dia sangat muak dengan itu.......
Matahari sudah nampak tenggelam menandakan hari sudah mulai menjelang malam. Tapi Eunha masih berada di tempat itu dan tidak bergerak sama sekali dari sana, tatapannya kosong wajahnya begitu memucat.
Tiba-tiba hujan turun begitu saja namun Eunha tetap duduk di sana dan tidak berteduh agar tubuhnya tidak basah, dia basah kehujanan karna tidak berteduh.Eunha sedikit sadar setelah hujan sudah tak membasahi tubuhnya. Ia melihat sekeliling masih begitu basah dan hujan masih turun, tapi ia bahkan tidak kehujanan. Lalu ia mendongakkan kepalanya dan menatap sebuah payung yang sudah meneduhinya. Lalu ia melihat seorang lelaki yang tengah membawa payung itu sambil menatap Eunha dengan muka malas.
"Jeon Jungkook?" kata Eunha sambil menatap Jungkook yang tengah berdiri di hadapannya sekarang dengan tidak percaya bahwa Jungkook yang tengah memayunginya sekarang.
"Wanita bodoh. Apa yang sedang kau lakukan di luar-luar seperti ini? dan sekarang kau hujan-hujanan malam-malam. Apa kau tidak kedinginan ha?"
"Tidak. Tubuhku mati rasa sekarang, pergilah biarkan aku sendiri." jawab Eunha dan kembali dengan tatapan kosongnya.
"Bagaimana mungkin aku meninggalkan wanita podoh seperti mu di sini, kau bisa tambah gila karna ke hujanan." Ketus Jungkook kepada Eunha namun Eunha tidak menghiraukan Jungkook dan tetapa melamun.
Jungkook pun melepas jaket yang ia kenakan dan memakai kannya kepada Eunha. Dan kembali memayungi Eunha, namun Eunha tetap diam dan melamun.
"Apa yang sedang kau lakukan. Apa kau gila? Pergilah biarkan aku sendiri." Sahut Eunha tiba-tiba tanpa menatap Jungkook.
"Sebenarnya yang gila itu kau bukan aku. Apa maksudmu dengan berhujan-hujan seperti ini ha?"
Jawab Jungkook kesal."Hiks..hiks.. Apa aku nampak begitu bodoh Jungkook? Katakan Jungkook katakan!" Tanya Eunha sambil menatap Jungkook dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.
"Iya kau bodoh!" Jawab Jungkook kesal.
"Pergilah! Aku ini tidak menyukaimu! Kenapa kau di sini!"
Bentak Eunha ke Jungkook yang masih berdiri sambil memayunginya."Apa kau kira aku iuga menyukaimu ha?! Aku berdiri di sini hanya sebagai lelaki yang peduli. Jadi jangan kau kira aku menyukaimu!"
Eunha terpaku menatap Jungkook yang tengah membentaknya sekarang. Ntah mengapa Eunha rasa Jungkook memang peduli kepadanya, Eunha pun tersenyum kepada Jungkook dan kembali memalingkan wajahnya dengan tatapan kosong lagi.
"Mau berapa lama lagi aku harus memayungimu? Berdirilah aku akan mencari tempat berteduh, kau akan demam setelah ini percayalah." kata Jungkook dengan santai.
Eunha pun berdiri dan menghadap kearah Jungkook sambil menatap Jungkook datar dan tersenyum.
"Terimakasih." Kata Eunha dan melepas jaket milik lelaki bertubuh kekar di hadapannya siapa lagi jika bukan Jeon Jungkook.
Jungkook hanya bisa diam dan menatap Eunha yang mulai berjalan menjauh darinya dengan tatapan bingung. Jungkook berpikir bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Eunha, karna muka Eunha begitu sedih sedari tadi.
***
Di kampus..
Jungkook pov
Aku segera memasuki kelas dan mengikuti pelajaran. Mataku sedikit sadar jika Eunha hari ini tidak terlihat sama sekali, padahal ini sudah masuk. Apa dia tidak masuk karna sakit? Mungkin. Karna kemarin dia hujan-hujan seperti orang bodoh. Aku tak perduli yang aku tau sekarang sebaiknya aku fokus belajar dulu.
Outhor pov
Jungkook pun berjalan mengeluari kampus. Langkahnya terhenti saat seseorang berada di hadapannya sekarang.
"Jungkook."
Wanita itupun menghampiri Jungkook dan tersenyum kepada Jungkook"Ada apa Jiyoon?" Tanya Jungkook bingung.
"Aku hanya ingin memberikan buku cerita ini kepadamu." Jawab Jiyoon sambil menyodorkan buku cerita itu ke Jungkook. Mata Jungkook sedikit membulat saat melihat buku itu. Buku yang di berika Jiyoon adalah buku yang Jungkook perebutkan dengan Eunha waktu itu, Jungkook pun mengambilnya dan tersenyum.
"Sebenarnya kemarin malam aku bertemu dengan Eunha. Dan dia memberikan buku ini padaku, dia menyuruhku memberikannya padamu karna dia bilang kau ingin buku ini. Dia basah kuyup kemarin malam, aku rasa dia lupa tidak membawa jas hujan. Muka nya juga begitu pucat." jelas Jiyoon ke Jungkook.
"Hari ini dia juga tidak masuk. Aku rasa ada yang terjadi seuatu kepadanya." Jungkook.
Ya bukankah Jungkook begitu santai mengatakannya? padahal dia sangat khawatir kepada Eunha saat Jiyoon mengatakan Eunha begitu pucat. Tapi ntahlah pria seperti Jungkook memang tidak bisa menunjukkan rasa khawatirnya dengan terang-terangan.
"Jungkook apa hari ini kau tidak ada jam kosong? Jika ada apa kau mau mengantarku menonton bioskop?"
Tanya Jiyoon dengan muka penuh harapan."Maaf Jiyoon aku tidak bisa, aku sangat sibuk." setelah mengatakan itu Jungkook pun pergi meninggalkan Jiyoon. Jiyoon hanya berdiri kesal disana sambil melihat punggung Jungkook yang mulai menjauh.
Jiyoon pun memutuskan berjalan pergi meninggalkan tempat itu. Saat ia tengah sibuk dengan ponselnya tiba-tiba seseorang menabraknya tanpa sengaja.
"Ah, Mianee aku tidak sengaja." kata pria itu meminta maaf. Jiyoon pun melihat lelaki yang menabraknya dan terkejut setelah ia menatap lelaki itu.
TBC
Sebenernya outhor lagi pegel ngetik jadi segini aja dulu, jangan lupa vote dan koment ya kak itu sudah sangat membantu untuk ku lebih berkarya dalam membuat cerita nya berjalan mulus. Utek nya outhor lagi molak-malik sekarang sumpah :'v
Suonn bagi yang menyukai cerita sayaaa 🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
❮ Princess ❯
Fanfic"Selain bodoh kau juga aneh"-Jungkook ----- "Tapi kau menyukaiku."-Eunha