“Kak Fatim, wake up!”
Anak berumur 6 tahun itu mengusik ketenangan tidur kakaknya. Ia njot-njotan di perut kakaknya itu.“Okay, okay, Qahtan. Stop,”
Ucap Fatim sudah merasa kesakitan di perutnya. Qahtan turun dari kasur.“Come on, Kak Fatim. It's time to take a bath”
Timpal Muntaz yang tiba-tiba berada di ambang pintu dengan seragam sekolahnya lalu pergi lagi entah kemana. Fatim membuka matanya. Ia bangkit dari kasurnya dan menuju lantai bawah.“Good morning, honey”
Sapa Thariq ketika Fatim baru turun dengan muka bantal. Fatim duduk di kursi makan.“Di kamar mandi ada Saaih, jadi kamu sarapan dulu aja”
Thariq memberikan piring yang berisikan 3 potong roti dan segelas susu coklat. Fatim mulai memakan sarapannya itu.“Hey, Beb,”
Saaih yang baru selesai mandi langsung duduk di sebelah Fatim yang akan meminum susu. Fatim memasang wajah cuek.“Jangan cuek gitu dong”
Fatim tidak menghiraukan Saaih. Ia mulai meminum susu coklatnya.
Pluk.
Saaih yang iseng itu menepuk bagian bawah gelas Fatim sehingga susu di dalam gelas itu tumpah mengenai muka dan baju Fatim.
“Bang Saaih!”
Saaih tertawa puas. Ia langsung menjauh dari Fatim, takut terkena cubitan Fatim.
“Bang, liat tuh bang Saaih!”
Rengek Fatim pada abang keduanya.“Heh, Saaih! Gak boleh gitu”
Thariq duduk di sebelah Fatim.“Harusnya gini,”
Thariq mencelupkan tangannya ke air susu yang masih tersisa di gelas dan mengusapkan kepada seluruh wajah Fatim secara merata.“Bang Thooor!”
Teriak Fatim. Kesal kepada dua abangnya. Atta yang melihat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.S u p e r !
Fatim hampir saja telat. Ia berlari menuju kelas dan duduk di bangkunya.
Ia telat karena kejar-kejaran dengan kedua abangnya setelah insiden tadi. Dan sialnya, ia malah mendapat panggilan alam. Setelah itu abang-adiknya ternyata sudah berangkat duluan jadi dia harus menggunakan ojek online.
“Telat mulu lu”
Ucap temannya yang berada di sebelah bangkunya.“Iya nih, Ndri. Tadi abang-abang gue nyebelin, terus gue malah sakit perut”
Keluh Fatim. Indri tertawa kecil.“Woy! Bu Ati dateng!”
Ucap seksi keamanan yang hobi berjaga di ambang pintu kelas. Semua murid langsung duduk di bangku masing-masing.Bu Ati masuk ke kelas dengan membawa kertas-kertas.
“Gue punya perasaan buruk,”
Batin Fatim.“Oke, anak-anak, hari ini kita ulangan”
Ucap Bu Ati.“Bingo,”
Ucap Fatim dalam hatinya. Ia tersenyum masam.Kelas 10 IPS 1 itu langsung dipenuhi protes oleh murid-murid.
“Bu, bahas apa dulu gitu, Bu!”
Ucap salah satu siswa.“Emangnya mau bahas apa? Kan udah selesai materinya”
Timpal Bu Ati.“Tapi, Bu--”
“Udah, ibu kasih waktu 15 menit buat belajar. Sana cepet”
Semua murid langsung mengambil buku paket pelajaran fisika mereka lalu mulai belajar. Begitu juga Fatim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Family! •Fatimah Halilintar•
FanficBagaimana jadinya jika adik-kakak memiliki kekuatan unik? Tapi ini tidak hanya soal membahas keunikan mereka, tetapi lebih tepatnya kehidupan mereka.