D E L A P A N

76 8 13
                                    

-Ini seperti ilusi yang membawa ku hidup dalam dunia Fantasy-

-Ini seperti ilusi yang membawa ku hidup dalam dunia Fantasy-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa Sirine bisa bangkit kembali" sentak Alonzo pada para pengikutnya.

Mereka memakai pakaian serba hitam, lengkap dengan penutup kepala. Tidak ada yang bisa melihat mereka ketika memakai juba tersebut , kecuali pimpinan mereka. Alonzo.

Alonzo adalah kakak Zues. Mereka dilahirkan dari ibu yang berbeda. Karena Zeus lah yang terpilih untuk mengambil alih tahta Alonzo bersiasat untuk melakukan pemberontak secara diam-diam.

Ia bersekongkol dengan perampok dan juga penyihir istana yang menginginkan tahta berguling.

Sejak awal tujuan Alonzo adalah membunuh Zeus namun secara tidak sengaja ia malah membunuh ayah kandungnya sendiri dan karena kematian raja yang tiba-tiba membuat istana sempat kocar-kacir.

"Maaf kami tidak tau yang mulia" seru salah satu dari mereka.

Alonzo mengertakkan giginya. Kedua tangannya pun mengepal erat. Rencana yang disusun selama tiga tahun hancur sekejap.

"Apa salah satu dari kalian ada yang berkhianat" sentak Alonzo.

Pria itu menatap satu persatu orang yang berada didepannya. Aura magis pun sudah keluar dari tubuhnya membuat seluruh ruangan dapat mencium aroma kematian.

Setiap kali Alonzo marah akan ada orang yang mati entah itu salah satu dari mereka atau warga yang tidak sengaja bertemu dengan pimpinannya itu.

"Cepat cari tau apa yang menyebabkan putri itu bisa bangkit kembali. Karena mantra yang kupakai kan itu tidak bisa dipatahkan dengan mudah. Kecuali ada salah satu dari kalian berhianat" setelah mengatakan itu pada para pengikutnya Alonzo menghilang dari hadapan mereka.

Rex, mengintruksikan agar semua prajurit dan juga penyihir mencari tau penyebab kembalinya sang putri.

Karena apabila mereka tidak dapat menemukan informasi tersebut, bisa jadi akan ada pembantaian besar yang menimpa diri mereka sendiri.

"Baik panglima Rex, akan kami laksanakan" mereka lalu meninggalkan panglima itu sendiri.

Dalam hati Rex juga tidak bisa mengerti bagaimana seseorang yang mati dapat bangkit kembali.

"Apa ini ulah dari Peri Elf sialan itu" Rex mencoba menimang-nimang siapa yang mampu menandingi kekuatan dari kumpulan pemuja setan yang mengorbankan diri.

Ia berjalan menuju jendela yang ada didalam gereja tua ini, sudah lama semenjak Rex bergabung dalam pasukan Alozo. Dulunya ia adalah salah satu penyihir istana namun karena ketamakan akan tahta membuat Rex bersekongkol dengan Alonzo untuk menggulingkan tahta.

Terlihat dari sana bangunan megah dan mewah yang berdiri kokoh menjulang keatas langit. Kerajaan terbesar saat ini, yaitu kerajaan api.

Rex menampilankan senyum menyeringai, "Suatu hari akulah yang akan memimpin disana hahahaha"

Didalam istana kini nampak cukup sibuk, para pelayan mondar mandir menyiapkan makanan besar untuk anggota kerajaan dan juga para rakyat.

Untuk menyambut kedatangan Sireine, Zeus mengundang seluruh anggota kerajaan untuk makan bersama secara resmi dan juga mengundang seluruh rakyat agar datang keacara pesta bersama kembalinya sang putri.

Ana yang baru saja turun dari tangga disambut pemandangan tak biasa, banyak orang berlalu lalang sambil mengenakan gaun indah.

"Apa ada pesta disini ?" Ana melihat sekeliling dinding istana megah itu.

Nampak dihiasi oleh bunga dan juga lampion yang ditata sedemikian rupa hingga menyusun suatu rangkaian Indah.

Bahkan Ana tidak sadar bahwa dirinya saat ini tengah menjadi pusat perhatian.

Gadis itu berdiri ditangga utama dengan gaun berkilauan dan juga riasan yang sangat menawan membuat banyak mata tak berhenti memanangi Ana.

"Tuan Putri" seorang lelaki berwajah bak dewa yunani kini sedang mebungkuk didepan Ana.

Gadis itu lalu menoleh kearah suara dan mendapati seseorang yang membungkuk membuat Ana terkejut dan mencoba mundur. Namun siapa sangka kakinya tidak tepat meraih anak tangga diatasnya.

"Putriii" sontak semua terkejut dan menjerit ketika Ana hampir terpeleset.

Kalau saja lelaki itu tidak cepat menangkap Ana pasti gadis itu akan terjatuh.

"Hati-hati tuan putri" perkataan lembut dari lelaki didepannya ini membuat jantung Ana berdesir. Ditambah lagi wajahnya sanagt tampat membuat padangan Ana terkunci pada manik abu-abu milik lelaki itu.

"Ehh Maafkan aku" Ana langsung bangkit dari tangan yang sembat menolongnya.

Lelaki itu tersenyum pada Ana, "Tak apa ayo turun putri, mereka sudah menunggu untuk makan malam bersamamu".

Geras, adik dari Zeus itu kembali membungkuk ala pangeran yang hendak menggait tangan sang putri untuk dituntun. Tanpa pikir lagi Ana meraih tangan lelaki itu dan turun kebawah.

Para anggota kerajaan memberi sorak dan tepuk tangan pada mereka.

Setelah sampai didepan meja makan Gerad mengangkat tangan Ana, gadis itu menyiritkan dahinya "Kita sambut Yang Mulia Putri Sireine kembali ke kerajaan"

Melihat kedua orang itu Zeus hanya diam memendam emosi karena Geras berani menyentuh Sireine, namun karena bayak anggota kerajaan jadi dia memutuskan unutk menyelesaikkannya nanti.

Melihat kedua orang itu Zeus hanya diam memendam emosi karena Geras berani menyentuh Sireine, namun karena bayak anggota kerajaan jadi dia memutuskan unutk menyelesaikkannya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung..

________🎬________

SEE YOU NEXT CHAPTER

________❤️________

- 5/06/19 -

Prince WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang