prolog

53 11 3
                                    

Hari ini hari yang sangat special untuk murid murid SMP Bakti Muda Nusa. Sebab, hari ini, adalah wisuda murid murid disekolah tersebut.

Mereka semua terlihat bahagia termasuk Karina Aghata-murid tercantik sekaligus disegani oleh banyak pria. Tetapi, ia cuek kepada masalah percintaan.

Setelah sudah dibagikan penghargaan kepada semua murid, akhirnya penampilan untuk menghibur para wisudawan dan wali murid pun dimulai. Tampak terlihat bahagianya Karina.

Karina Aghata selain cantik, dan disegani oleh kaum adam ini, mempunyai banyak penghargaan yang ia terima hari ini. Ia tidak pernah memikirkan masalah percintaannya sebab, baginya itu hanyalah membuang waktu saja dan maka dari itu, tidak heran ia mendapatkan banyak penghargaan hari ini

"Eh Kar" terdengar suara dari belakangnya yang tengah memanggil. Lantas ia pun menoleh

"Eh Salsa, kenapa?"

Salsabila Adriana salah satu sahabatnya dari kecil. Walaupun dari kecil mereka berteman, Salsa tidak pernah mengetahui masalah yang dimiliki oleh sahabatnya ini. Sebab, Karina tidak suka menceritakan semua masalahnya kepada siapapun termasuk orang orang terdekatnya.

"Lo mau masuk sekolah dimana nanti?"

"Aduh Sal... Gue belom tau nih, soalnya gue beloman daftar daftar lagi"

"Eh gimana, kalo lo sekolah bareng gue aja lagi" Salsa menyengir

"Emang dimana?"

"Di SMA Grilya Anak Muda. Sekolahnya tuh baaaaaaguuuuuuusssss banget rin. Lo pasti seneng deh masuk disitu apalagi, tuh sekolah, terkenal banget di Jakarta"

"Aduhh Sal, lo kan tau, kalo gue ekonominya pas pasan nanti takutnya gue gabisa bayar"

"Karina Aghataaaa, lo lupa ya, kalo tuh sekolah kan punya bokap gue. Lo daftarin diri aja lewat website yang biasa gue kirim di instastory gue. Nanti, gue kasih tau ke bokap gue"

"Oh iya Sal" Karina menepuk dahinya

"Gue lupa hehe... Yaudah, kalo gitu, gue mau deh" lanjutnya

Karina Aghata anak yang jauh dari keluarga. Sejak kecil, ia sudah hidup mandiri sebab, mama papa nya tidak mengajarkan kepadanya, untuk menjadi wanita yang lemah.

Seperti yang tadi dikatakan, Salsa tidak mengetahui banyak tentang sahabatnya ini. Karina juga mempunyai hidup yang serba  kecukupan tetapi ia tidak mau bilang kepada siapapun.

Entahlah, mungkin ia mau merasakan kehidupan lain

Mereka berdua pun pergi ke taman belakang sekolah. Mereka berfoto bersama, bercanda tawa bersama, menghabiskan waktu bersama sebelum mereka mempunyai aktivitas banyak nantinya

"Gue mau mengabadikan momen ini hahaha" Salsa pun mengambil kamera nya untuk memfoto Karina

Salsa memang suka fotografi. Berbeda dengan Karina, ia lebih suka mencurahkan perasaannya di kertas putih.

Baginya, menulis membuatnya menjadi lebih baik, lebih tenang dan lepas rasa lelah menghadapi hari harinya sendiri.

"Hari ini lo cantik deh Rin, haha" mereka pun duduk di kursi yang telah disediakan ditaman

"Ih, gue kan always cantik Sal haha"

"Iya deh iya, gue tau sahabat gue ini, idaman semua laki wkwk"

"Eh iya Rin, kita kan udah sahabattan dari kecil, kok lo masih aja sih ngerahasiain semuanya dari gue" lanjutnya

Karina pun terdiam... Mencari cari jawaban agar Salsa tidak salah paham dengannya

"Hmm....bukan begitu Sal, masalahnya, belom ada masalah yang begitu rumit buat gue ceritain ke orang lain. Nanti, kalo ada masalah yang gabisa gue hadapin sendiri, gue bakalan cerita keelo kok"

"Janji?" Salsa pun memberikan jari kelingkingnya

"Janji" Karina pun membalasnya sambil melemparkan senyumannya
...
"Salsa, ayo pulang nak, acara sudah selesai" mereka pun berpamittan setelah orang tua Salsa menghampirinya

Kini Karina pun juga meninggalkan taman. Memesan ojek online untuk pergi kerumah nenek nya karena dijakarta, ia tinggal bersama neneknya.

Sesampainya dirumah, ia pun langsung mendaftarkan diri kepada Beasiswa Jaya Muda-milik papa Salsa

"Akhirnya... Selesai juga daftarnya"

Kini tubuh yang lelah itu terkapar di tempat tidur yang empuk, sekaligus hawa dingin dikamarnya, membuat ia ingin memejamkan matanya.

Yaampun... Gue lupa kabarin mama sama papa di Istanbul-Turkey. Pasti mereka berdua mikirin gue

Ia pun memaksakan diri untuk mengambil handphone nya untuk menelefon bokap nyokapnya

Karina menceritakan semuanya. Dari awal, hingga akhir. Mereka melepas kerinduannya lewat video call.

Mama papa nya pulang ke Jakarta, hanya setahun sekali itupun, hanya beberapa menit saja.

Ia sempat memberitahu kepada orang tuanya, bahwa ia mendaftarkan diri kepada beasiswa milik ortu sahabatnya. Meski mama papanya tidak mengetahui bagaimana sifat Salsa, mereka yakin, bahwa sahabatnya Karina, sangatlah baik.

Terjebak Dalam Dua RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang