07

18 3 0
                                    

Tidak terasa, SMA Grilya Anak Muda telah memasuki semester 1 dan kini, hari pertama ujian semester 1.

Semua murid memasuki ruangan ujiannya yang telah dipersiapkan.

Semua alat tulis sudah terlihat di atas meja masing masing murid.

Tampak sebuah muka yang terlihat kebingungan saat lembar jawaban dan soal dibagikan diatas meja
...
"Selesai juga akhirnya"

"Selesai apaan, orang baru hari pertama ujian Sal"

"Bukan, maksudnya, selesai ngerjain ujiannya"

"Oohh"

Karina yangs sedang mengobrol riang dikantin dengan Salsa, membuat mereka berhenti karena seseorang memanggil Karina.

Lantas ia menoleh dan mendapati seorang lelaki badboy yang tersenyum padanya

"Rayhan?"

Lelaki itu pun langsung menghampirinya "haiii. Hai Sal"

"Hai Han"

Semua murid melihat mereka berdua bertatap tatapan. Kebanyakkan murid perempuan yang melihat Karina sinis. Dari awal, Rayhan Putra Sanjaya menjadi inceran para gadis kecuali Karina.

Tetapi karena dari awal Karina bisa dekat dengan Rayhan, semua para wanita yang menyukai Rayhan, menjadi kesal.

Banyak dari mereka telah menggosipkan Rayhan dan Karina tetapi banyak juga dari mereka yang mendukung hubungannya padahal mereka berdua belum sempat jadian.

Tetapi Karina merasakan ada yang berbeda dengan dirinya ketika Rayhan menatap sedekat ini

"Lu cantik Rin kalo dipandang begini"

"Hah!? Maksud lo, gue kalo dipandang dari jauh jelek!?"

"Ng-ng-ng-ngaak Rin. B-b-bukan gitu" katanya, yang cepat cepat meralat

Rayhan yang mau meralat perkataannya, malah tidak jadi lantaran Karina yang meninggalkan begitu saja.

Karina sengaja pergi, karena ia sudah menyadari bahwa ia dan Rayhan menjadi pusat perhatian murid SMA ini

"Karinaaaaaa tungguuuuu guaa!" panggilnya, sambil terus mengejar Karina yang sudah jauh

Ia pun berhenti, karena melihat Karina yang ternyata pergi ke taman belakang sekolah.

Nafasnya terengah engah "sorry Rin, gua gabermaksud begitu"

"Hahaha, iya gue paham lo cuman bercanda doang"

"Lah, kalo lu paham, lu ngapain lari?"

"Itu karena, gue udah gaenak jadi pusat perhatian anak anak. Apa lo gangeliat mereka, natap gue sinis banget pas lo tatap gue sedeket itu"

"Yailah, orang lain ditanggepin. Biarin aja si Rin namanya juga orang sirik. Lagipula kan, ini hidup kita, kita sendiri yang ngejalanin tapi orang lain yang komentarin haha"

"Ya lo mah enak ngomong begitu karena bukan lo yang ada diposisi gue saat ini"

"Sini sini" Rayhan pun mengajaknya duduk dan memegang tangan Karina

"Dengerin gua ya, lu gausah dengerin perkataan mereka. Selama ada gua, lu selalu gua jagain. Kalaupun, ada yang gasuka sama lu, gua bakalan tetep ngelindungin lu Rin. Merekanya aja yang gasuka sama kedekatan kita" lanjutnya

Entah mengapa, hati Karina terasa tenang saat mendengar perkataan itu. Ia merasakan seperti ada malaikat pelindung yang melindungi dia.

Jantungnya kini kembali berdegup kencang. Senyumnya terukir manis diwajahnya. Ia seperti dibawa terbang kesebuah tempat yang indah dilangit.

Ia tak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Ia merasa sangat nyaman ketika berada didekat Rayhan.

"Gua akan selalu ada buat lu Rin. Gua akan ngejagain lu"

"Janji?" Karina mengulurkan jari kelingking dihadapan Rayhan

"Janji" ia pun membalasnya

Kini mereka berpelukan. Hari ini, seperti ada dua sejoli yang dimabuk asmara. Tempat ini, serasa milik mereka berdua. Tidak perduli apa perkataan mereka yang membenci Karina

Bel pulang pun berbunyi...

"Gua anterin pulang ya"

"Eh gausah Han"

"Kenapa? Takut mereka natap lu sinis? Yailah Rin, kan tadi gua dah bilang, selagi lu bersama gua, gua bakalan jagain lu"

"I-i-iya deh"

Mereka pun beranjak pergi menuju kekelas terlebih dahulu untuk mengambil tas kemudian menuju parkiran dan melaju dengan kecepatan sedang

"Ini rumah lu Rin?"

"Iya Han. Lo mau masuk dulu?"

"Gausah, takut mama sama papa nyariin gua"

"Yaudah kalo gitu hati hati"

"Iya princess"

Lagi lagi ia diterbangkan kelangit ketujuh oleh perkataan Rayhan
...

Kini malam tiba...membuat Karina belajar lagi untuk mata pelajaran ujian besok.

Tetapi, akibat perkataan Rayhan tadi, membuatnya kepikiran dan senyum senyum sendiri.

Kini ia berpindah posisi yang tadinya duduk dikursi belajarnya, sekarang duduk dipinggir jendela dan menatapi bulan.

Malam ini malam yang sangat indah. Sebab, bulan dan bintang hadir menerangi langit.

Cahaya bulan, membuat Karina tidak menghidupkan lampu belajarnya karena pancaran cahaya bulan.

Malam yang sangat bagus, seperti hatinya yang sekarang sangat bagus.

Bumi seperti telah memberitahu langit untuk memanggil bulan dan bintang karena dua manusia yang sedang dilanda asmara ini.

Rayhan pun juga seperti itu, ia menatap langit yang indah ini dan entah mengapa, wajah Karina yang cantik dan manis itu, terlukis di langit. Sehingga langit menjadi tambah sempurna indahnya.

"Ih kok gue jadi mikirin Rayhan sih?" Karina menyadari bahwa waktu nya terbuang hanya untuk memikirkan Rayhan.

"Udah ah, fokus Rin, fokussss buat dapetin ranking di sekolah baru lo"

Kini ia pun melanjutkan belajarnya sampai tengah malam. Tetapi tidak pada Rayhan, ia justru merokok ditengah malam dan posisinya tidak berubah sedari tadi yang menatap langit.

Rayhan selalu seperti itu ketika ujian. Tidak heran dia pernah menjadi murid yang tinggal kelas


Terjebak Dalam Dua RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang