Author part's
Wildan dan Karina kini hatinya berbunga bunga. Karina merasakan, baru kali ini ada lelaki yang berani datang kerumahnya sendirian.
Awalnya, ia mengira bahwa Wildan datang akan menembaknya. Tetapi ia sadar, bahwa Wildan pastinya tidak suka berpacaran.
Sebenarnya, mereka sama sama jatuh cinta tetapi mereka enggan untuk menyatakannya.
Wildan yang menyadari Karina sudah memiliki Rayhan, dab Karina menyadari, smapai kapan pun ia tidak akan pernah mendapatkan Wildan
...
Hari ini, saatnya kelompok Rayhan dan Karina melanjutkan tugas kelompok.Semester dua ini, banyak guru yang memberikan kerja kelompok dan salah satunya, bu Juniar -guru bahasa indonesia. Bu Juniar mencampuri satu kelompok dengan kelompok lain untuk merasakan arti pentingnya musyawarah dan kerja sama.
Kali ini, kelompok Rayhan dan kelompok Karina tercampur.
Kini semua anggota menunggu kehadiran Rayhan di taman Garuda. Ilham dan Karina, tampak berdekatan dan tampak bercerita cerita.
Saat Rayhan datang, Karina sengaja untuk memanas manasi perasaan Rayhan. Rayhan yang melihat mereka berdua, langsung menjauh dan ikut bergabung dengan yang lainnya.
Hatinya hancur tetapi Rayhan tidak mau menunjukkan hal itu.
Kini, mereka bermusyawarah. Dan akhirnya, Karina dan juga Nasywa menjadi pembaca puisi. Mereka berdua pun mereka suara saat membaca puisi.
Karina mencuri curi pandang melihat Rayhan yang duduk di ayunan dan sedang melamun.
Disatu sisi, hatinya sangat hancur harus melakukan hal itu kepada Rayhan tetapi, disisi lain, ia senang karena Rayhan ternyata masih menyayangi Karina sebab, belakangan ini, Rayhan berubah tanpa sebab.
"Cher, gue pulang dulu"
Saat Karina sedang asik membaca puisi, matanya langsung beralih saat mendengar suara itu. Ternyata, Rayhan marah akan hal yang terjadi hari ini. Rayhan pun berpamitan pulang dengan cherry, Bagas, dan juga Ilham.
Rayhan tidak berpamitan dengan Karina dan Nasywa. Karena mereka sedang asik membaca puisi dan juga, jarak mereka jauh untuk dihampiri.
Hatinya kecewa. Benar benar kecewa saat melihat Rayhan pergi begitu saja tanpa memerdulikan Karina pulang bagaimana nantinya.
Tanpa ia sadari, air matanya jatuh membasahi pipi. Dadanya begitu sesak saat harus mengalami kejadian ini.
Nasywa yang melihat kejadian ini langsung melihat keadaan Karina yang disampingnya.
"Rin? Lo nangis?"
Karina yang menyadari Nasywa melihatnya, ia pun segera menghapus air matanya.
"Udahlah, lanjut baca puisi aja lagi"
"Sabar ya Rin. Nanti lo pulang bisa kok, dianterin ama Ilham, Cherry, atau ga Bagas"
"Iya Wa"
Hari semakin mendung. Tampaknya, langit mengetahui bahwa ada seorang wanita cantik yang sedang bersedih.
Lantas, mereka pun saling berpamitan. Ilham melihat mata Karina yang sembab, membuat ia heran tetapi, ia tidak mau menanyakan hal itu. Sebab, ia tahu, pasti Karina enggan untuk memberitahunya sekarang.
Di perjalanan, air matanya masih membasahi wajah cantiknya itu. Tetapi ia segera menghapusnya karena orang orang yang ia lewati, melihat Karina menangis.
"Makasih ya Cher" Untung saja, Cherry mengantarkan pulang
"Iya sama sama Rin"
Saat tiba di rumah, Karina segera kekamarnya.
Hatinya hancur berkeping keping bagaikan kaca yang jatuh retak ke lantai. Dadanya sangat sesak.
Ia memukul mukul kepalanya. Ia sangat kesal hari ini. Ia berharap, kepalanya segera menghapus kejadian ini.
Untung saja, rumahnya sepi. Aghata, Arsy dan juga Marcel keluar rumah entah kemana.
Didalam kamar, sudah banyak benda yang tergeletak di lantai sekaligus tissue sudah banyak berserakan dilantai kamarnya.
Hatinya benar benar hancur. Ia berjanji, untuk tidak mengenal lelaki lagi.
Ia bertemu Rayhan, seperti Rayhan mengajari betapa indahnya menyakiti seseorang
Ia seperti ini karena Rayhan. Rayhan yang membuatnya tidak akan pernah mengenal percintaan, dan juga lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Dua Rasa
RomansaKarina Aghata mengira, setelah ia lepas dari seorang lelaki yang terkenal nakal- Rayhan Putra Sanjaya membuat dirinya tidak memikirkan hal yang berbau percintaan. Tetapi nyatanya, hal itu nihil setelah ia melihat keberadaan Wildan Rizki Keumala. Ak...