02

21 5 0
                                    

Harus ga sih gue temuin tuh cowok? Batinnya

"Dimananya Rin?"

Karina yang tadinya menatap kejendela kaca mobil, sambil menopang dagu. Kini ia terkagetkan oleh suara papanya yang menanyakan letak sekolahnya

"Disana pa. Disebelah kanan"

"Oke"

"Yang ini kan?" lanjutnya

"Iya pa"

Karina pun masih dalam keadaan semula. Masih memikirkan mimpi tadi

"Lho? Karina? Kok kamu malah diem? Bukannya keluar"

"Hah? Keluar? Lah, udah nyampe pa?"

Marcel yang melihat keanehannya hari ini, membuat ia tersenyum senyum "iya sayang... Kita udah sampe"

Mereka pun turun dari mobil dan langsung ke ruangan kepala sekolah

"Ma, pa, Karina gamasuk ke ruangan kepsek ya"

"Lho? Kenapa Rin?"

"Mmmm.... Karina... Karina mau cari cari udara seger aja" katanya, sambil menyengir

"Yaudah, kalo udah selesai, langsung telepon mama atau papa ya"

"Iya pa"

Karina sengaja tidak masuk kedalam, karena ia pasti merasa bosan nantinya. Makanya ia lebih baik memilih mendegarkan musik sambil melihat koridor koridor sekolah ini daripada harus mendengarkan omongan para orang tuanya
Ternyata bagus juga nih sekolahan. Batinnya.

Eh iya btw, mimpi gue bener ga ya? Apa gue harus telepon Salsa?

Tanpa pikir panjang, Karina langsung menelepon sahabatnya.

"Hallo Rin? Kenapa?"

"Mmm... Anu, a-a-a-anuu"

"Anu apa Rin? Lo gapapa kan?"

"Gapapa Sal. Cuman..."

"Cuman apa? Rin, lo ngomong yang jelas dong gue khawatir nih"

"Gini deh, lo tarik napes dulu, baru ngomong" lanjutnya

Karina pun menarik nafasnya dalam dalam dan mengehembuskannya secara perlahan

"Sal, tadi gue mimpi ketemu cowok gitu" katanya, memulai topik pembicaraan

"Hah? Cowok? Kea gimana mukanya? Ganteng ga? Wkwkwk" tanyanya, tak sabaran

"Ish, lo mah mentingin gituannya"

"Eh iya iya sorry Rin. Terus terus terus?" katanya, memaksa untuk Karina membicarakan sampai selesai

" Terus, dia tuh bilang ke gue gini
Kebahagiaan akan kau temukan, jika kau selalu bersamaku. Berjalan disampingku. Menggenggam erat tanganku. Dan... Kelahiranmu membuat aku bersyukur kepada Tuhan. Karena telah menghadirkan seorang wanita yang begitu cantik dan manis untuk akhirnya dipertemukan olehku "

"Hah? Wtf bro!!! Kira kira apa maksudnya ya mimpi lo Rin?"

"Entah" mengangkat bahu

"Mmmm.... Maybe, itu jodoh lo kali Rin"

Terjebak Dalam Dua RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang