Hari ini langit nampak mendung, sepertinya langit sebentar lagi akan menjatuhkan ribuan tetes air hujan.
Tak perduli mau hujan atau tidak, aku terus berjalan entah ke mana, mengikuti langkah kaki yang membawa ku. Seakan pikiran kosong, hati yang hampa, perasaan sedih yang menguasai hingga membuat seakan semua kosong.
Sudah beberapa tahun belakangan ini seakan masalah terus berdatangan kepada ku, aku tau Allah memberi cobaan dan ujian sesuai kemampuan hambanya. Namun aku hanyalah manusia biasa yang terkadang merasa tidak sanggup dengan semua nya. Aku hanya gadis lemah yang sekarang tidak punya tumpuan hidup.
Air mata yang tidak mau berhenti keluar, mungkin semua orang yang melihat ku, menggap aku gila atau merasa kasihan dengan keadaan ku yang menyedihkan.
Dengan pandangan kosong, mata membengkak dan merah karna menangis.Entah bagaimana, aku sampai di sebuah taman yang aku tak tau sekarang aku di mana. Aku duduk di salah satu kursi yang ada di taman.
Dan benar saja kini tetesan hujan mulai berjatuhan, tak peduli dengan itu, aku tetap duduk di kursi taman itu. Biar lah air mata ku mengalir bersama air hujan, air hujan seolah menyembunyikan air mata yang sedari tadi tidak mau berhenti. Dan mungkin hujan ingin sedikit menyembunyikan betapa menyedihkan nya aku kepada orang-orang. Aku memejam kan mata menikmati air hujan yang berjatuhan di wajah ku.
Tetesan air hujan berhenti membasahi ku, karna merasakan air hujan yang tak lagi jatuh, aku mendongakkan kepala. Ada seorang pria yang berdiri tepat di depan ku dengan tangan yang memegangi gagang payung untukku dan dia.
Aku tidak kenal orang ini, dia menyunggingkan senyum ke arah ku, tatapan hangat yang menatap ku, membuat ku sedikit tenang hanya melihat senyum dan tatapan hangat nya.
"Sesedih apa pun, gak seharus nya nyiksa diri" kata nya.
Aku hanya diam, tetap mendongak dan menatap mata nya.
"Baju kamu basah, keadaan kamu sangat kacau, ayo ikut aku, aku antar kamu pulang" kata nya lagi.
"Aku gak kenal kamu, gak usah sok akrab, dan sok baik" kata ku ketus.
"Oke, ayo kita kenalan, nama aku Anugraha syahputra, panggil aja Graha" kata nya sembari mengulurkan tangan.
"Aku gak peduli kamu siapa, gk usah sok baik" kata ku ketus.
Aku berdiri dan hendak meninggal kan laki-laki aneh ini. Belum aku melangkah dia lebih dulu menahan pergelangan tangan ku. Aku menatap nya dengan pandangan tidak suka.
"Aku bukan orang jahat, ayo ikut aku, aku antar pulang. Di mobil aku juga ada adik aku, dia cewek juga kamu tenang aja"
Aku tetap diam.
"Aku cuma mau bantu kamu, gak ada niat lain"
"Aku gak perlu bantuan kamu, aku bisa sendiri"
"Maaf kalau aku lancang maksa mau bantu kamu, tapi keadaan kamu gak cukup baik sekarang"
"Gak usah sok peduli sama aku, kita ini gak kenal"
Aku tetap hendak melangkah, menepis tangan nya yang berada di pergelangan tangan ku. Namun seperti ada bongkahan batu besar yang menimpa kepala ku, lalu semua nya menjadi gelap.
🍁🍁🍁🍁🍁
Aku mencoba mengerjapkan mata ku, untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea mata. Aku menatap ke sekeliling namun tampak asing, aku seperti berada di kamar tidur. Dengan panik aku melihat ke arah pakaian yang aku kenakan. Aku tampak kaget karna pakaian yang aku kenakan berbeda dari yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Mu
Teen FictionTuhan mempertemukan kita bukan tanpa sebuah alasan. Ada cerita di setiap pertemuan, aku harap kamu adalah pemeran utama untuk cerita kita, bukan hanya sebagai tokoh pelengkap. Tetap genggam tangan ku, akan ku temani hingga akhir.