"Hallo assalamualaikum bik, bisa gak anteri baju aku ke rumah sakit mandiri"
"....."
"Iya bik, baju tidur aku, ke ruangan Melati V ya bik"
"....."
"Oke bik, assalamualaikum"
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, sendirian dalam ruangan inap, rasanya sangat bosan. Yang bisa di lakukan hanya menonton tv dan bermain ponsel.
Ingin ke ruangan kakak, tapi masi belum sanggup jalan sendiri. Tubuh nya sangat lemah saat ini. Tadi sewaktu aulia mencoba turun dari brankar, ada rasa berat di kepala nya seperti di timpa beban yang cukup berat.
Tanpa sadar aulia memejam kan mata dan memasuki alam mimipi. Tidak berselang lama pintu kamar inap aulia terbuka. Masuk lah seorang pria tampan, yang bertubuh tinggi, dengan garis wajah yang nyaris sempurna. Siapa lagi kalau bukan graha. Graha berjalan menghampiri brankar aulia lalu duduk di kursi yang berada di sebelah nya. Menatap wajah aulia yang nampak kurang sehat, ada perasaan yang menyesakkan di dalam dada graha seperti rasa tak terima melihat kondisi aulia yang begitu berantakan. Kantung mata yang menebal, mata yang bengkak, pipi yang memar.
"Aku janji akan selalu ada di dekat kamu, sebisa aku, walaupun aku tau gak selamanya aku bisa terus jagain kamu. Aku tau kita baru kenal, tapi seperti yang kamu bilang begitu pula aku gak ngerasa asing ke kamu, dan entah kenapa ada rasa tanggung jawab yang besar yang ingin aku berikan ke kamu" ucap pelan graha sembari membelai lembut kepala aulia.
Cukup lama graha menatap wajah aulia, bukan karna lancang namun rasa nya wajah nya tak mau berpaling. Ada suara seseorang memutar kenop pintu, dengan cepat graha memalingkan wajah nya dari Aulia dan melihat ke arah pintu. Masuk lah seorang perempuan paruh baya, dengan membawa tas jinjing cukup besar.
"Ini kamar non aulia kan? " tanya nya, karna tampak heran dengan orang yang duduk di sebelah brankar yang tidak ia kenal.
"Iya bener, siapa ya? "
"Oh saya asisten rumah tangga di rumah non aulia, saya bawa baju yang di minta non aulia"
"Silahkan taruh di situ bik" kata graha sambil menunjuk ke arah sofa.
"Saya juga bawa makan kesukaan non aulia, saya taruh di meja ya den. Oiya aden temen nya non aulia? Soal nya saya ndak pernah liat aden main ke rmh"
"Iya saya temen nya, banyak banget bik makanan nya? "
"Iya saya sengaja bawa macem-macem biasa nya non aulia kalau sakit banyak mau nya, oiya den non aulia sakit apa? "
"Oh gitu ya bik, sakit dehidrasi sama stres"
"Wajar non aulia stres belakangan ini keluarga nya sedikit rumit. yauda saya pamit pulang ya den, ndak ada yang jaga rumah. Besok saya ke sini lagi anter makanan, soal nya non aulia gak suka makanan rumah sakit"
"Makasi ya bik, hati-hati "
Cukup lama Aulia tertidur, tepat hampir tengah malam aulia terbangun. Ia melihat ke arah kanan tepat di mana graha duduk.
"Kamu udah lama di sini Ga? " kata aulia
Graha mengalihkan pandangan nya dari handphone lalu berdiri dan berjalan ke arah brankar aulia.
"Kamu makan dulu ya, tadi asisten rumah tangga kamu datang, anter baju sama makanan" graha mengabaikan pertanyaan aulia.
Aulia hanya mengangguk pelan pertanda mengiyakan perkataan graha.
"Makanan nya udh dingin ini, gakpapa?. Atau mau aku belikan makanan di kantin?"
"Gak usah itu aja gakpapa"
"Yauda, ini. Aku kupas buah untuk kamu"
"Kamu udh lama di sini ga? " aulia mengalihkan pandangannya ke arah graha yang tepat duduk di sampingnya sembari mengupas buah.
"Udah, aku nginep sini ya. Temeni kamu"
"Aku segan kamu terus-terusan nemenin aku, walaupun kita temen tapi kita baru kenal. Aku masi ada rasa sungkan"
Graha terseyum melihat ke arah aulia, lalu tangan nya mengelus-elus pelan kepala aulia.
"Kenapa mesti sungkan, kan aku yang mau temenin kamu. Mulai sekarang jangan ada sungkan, lebih terbuka aja sama aku"
Wajah aulia seketika merah, karna ia tidak pernah mendapat perlakuan manis dari seseorang sebelum nya. Apalagi itu dari seorang pria.
"Aku bakal lebih terbuka sama kamu, oiya gimana katanya kamu mau ajarin aku materi mata kuliah aku yang tertinggal"
"Besok ya, sepulang aku dari kampus, aku mampir ke sini ajarin kamu. Sekarang udah malem, kamu minum obat setelah itu tidur lagi ya"
" Aku kan baru bangun, masa kamu suruh aku tidur lagi, ga "
" Terus kamu mau ngapain lagi, Hem? "
" Nonton tv ya, sampai aku tertidur " kata Aulia sembari memasukkan makanan nya ke dalam mulut." Oke deh "
" Kamu gak mau makan ga? "
" Kok baru sadar ada manusia di sini "
" Hahahaha.... Apaansi, kalau mau kan tinggal ambil aja, lagian makanan yang di bawa bibi juga banyak "
" Oke deh aku ambil ya "
Aulia hanya mengangguk, sembari menonton tv, ia juga tetap memasukkan makanan ke mulut nya.
Graha menatap nya dari samping, ada senyum kecil yang di buat oleh graha. Mengapa dengan menatap nya saja ada detakan jantung yang kencang.
Setelah selesai memakan makanan nya, sesekali mengobrol dengan graha, sembari tetap menonton tv. Malam mereka pun di lalui dengan saling bertukar cerita.
Assalamualaikum makasi yang udh mai baca jangan lupa vote dan komeen
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Mu
Teen FictionTuhan mempertemukan kita bukan tanpa sebuah alasan. Ada cerita di setiap pertemuan, aku harap kamu adalah pemeran utama untuk cerita kita, bukan hanya sebagai tokoh pelengkap. Tetap genggam tangan ku, akan ku temani hingga akhir.