part tujuh

11 1 0
                                    

Graha pov

Aku berdiri menatap dua orang yang berada di depan ku. Lalu melangkah kan kaki mendekati mereka. Setelah cukup dekat, aku mensejajarkan tinggi ku dengan kursi yang di duduki aulia.

Menatap wajah nya yang sudah tak sesendu kemarin, entah kenapa setiap meliat nya, senyum ku seolah dengan sendirinya terbit. Ada perasaan yang nyaman ketika di dekat nya, ada perasaan ingin terus berada di samping nya, ada perasaan ingin melindungi nya.

Perasaan yang sulit ku jelas kan, perasaan yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Aku tau mungkin aku tak bisa selamanya tetap berada di sisi aulia, namun rasanya cukup dengan waktu yang tersisa ini, ku habiskan dengan cara yang ku suka.

Aku mencoba membangunkan aulia, aku takut ia akan merasa sakit pada leher nya jika terus tidur dalam keadaan begitu.

Mengusap pelan kepala nya sembari memanggil.

"Aulia.. "

"Aulia.. "

"Bangun"

Aulia tampak mengerjapkan matanya, pemandangan yang cukup lucu untuk dilihat, seperti melihat anak kecil, tanpa sadar pipi ku memerah.

Setelah cukup sadar aulia menegakkan duduk nya, lalu sedikit merenggang kan badan nya. Ia menatap ku sebentar lalu memegang pipi ku.

Tanpa sadar detak jantung ku berdetak kencang.

"Graha demam?,  kok muka graha merah"

"Eh.. Eng.. Enggak kok, cuma agak panas aja di sini"

Dengan spontan aku menarik wajah ku, dari cakupan tangan aulia.

"Panas? " kata aulia sembari mengernyit heran.

"Iya panas.. " kata ku gugup, sembari berlagak mengibas-ngibaskan tangan ku di dekat wajah.

Aulia semakin mengernyit bingung, wajahnya persis seperti anak kecil yang lugu. Lagi-lagi tanpa sadar aku tersenyum.

"Masak si panas..  Ac nya hidup kok"

"Ah.. Emm.. Aulia udh makan? " kata ku gugup, sembari mengalihkan topik pembicaraan.

"Belum, graha udah lama datang? "

"Belum, baru beberapa menit yang lalu. Mau makan?,  ayo makan"

"Ayo, bentar ya aku pamit ke kakak"

" Oiya, tapi tadi graha lagi gak enak badan " sambung Aulia.

" Udah mendingan kok, setelah pulang tadi istirahat bentar. Terus aku hubungi kamu tapi gak ada repon, yauda aku langsung balik lagi ke rumah sakit, ternyata bener kamu Masi di sini "

" kenapa repot-repot ke sini si, kan bisa istirahat lebih lama di rumah aja "

" Sakit nya bakal manja kalau tetep di bawa santai "

" Yauda deh, ayo kita pulang "

" Sebelum pulang kita makan dulu ya "

Aulia tampak mengangguk pelan, lalu kembali menghadap kakak nya untuk berpamitan.

Aulia tampak memegang tangan kakak nya, mengecup nya pelan.

"Aulia pulang ya kak, besok aulia kesini lagi. Kakak yang semangat ya lawan semua sakit nya, ada aulia yang selalu nunggu kakak bangun"

Setelah berpamitan aulia mengambil tas nya, lalu berjalan keluar di ikuti graha dari belakang.

                                 *****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang