Drrtt... Drrttt...
Getaran Handphone membuat cewek yang tengah fokus menghadap laptopnya mengalihkan pandangannya ke samping untuk melihat telepon dari orang terdekatnya.
"Halo"
"Halo dek, barang barang untuk besok udah siap semua kan?" tanya orang di seberang sana.
"Udah"
"Besok lo ke sini pakek apa"
"Pakek baju"
"Ih... Maksud gue lo naik apa"
"Makannya kalo ngomong yang jelas"
"Hehe iya deh. Gue yang salah. Besok lo ke sini naik apa adek gue yang sikap maupun sifatnya 11 12 sama es?"
"Jet prib"
"Singkat amat"
"Bang besok gue ke Jakarta ngajak temen ya"
"Iya gak papa. Oh iya, Besok lo hati hati. Kalo ada apa apa cepet hubungin gue. Gue gak mau kehilangan adik perempuan gue satu satunya"
"Iya abangku yang paling cerewet" jawabnya dengan malas menjawab abangnya satu ini yang sangat cerewet melewati orang bisu yang ingin menyanyi *bercanda✌🏼
"Ya udah ya dek... Semua yang di sini kangen lo. Dan ingat kata abang yang satu ini. Coba lupakan masa lalu. Kita di sini jauh menyayangi lo. Dan ubah sikap dingin dan cuek lo"
"Gak usah ingetin kejadian masa lalu. Gue usahain"
"Selamat malam adek gue tercayank... Titip salam buat opa sama oma ya, bye bye... Ummahh..."
"Hm"
Tuutt... Tuutt...
Setelah sambungan telepon terputus, cewek tersebut melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya.
"Ternyata masih jam 8 malam. Gue makan dulu aja" batinnya.
Cewek tersebut menuruni tangga dengan sangat santai. Setelah sampai di sana, sudah ada opa dan oma nya yang duduk manis menunggu cucu tersayangnya turun untuk makan bersama.
"Malam opa, oma" sapa Olly sambil mencium pipi opa dan omanya.
"Malam juga Lily cantik. Sini makan bareng" jawab omanya sambil mengambilkan nasi untuk Olly.
Memang opa dan oma Olly memiliki nama panggilan khusus untuknya.
"Oma ambilin Lily makan yang banyak ya..." pinta Lily dengan menunjukkan puppyeyesnya yang membuat orang yang melihatnya langsung menuruti kemauan bocah ini.
"Iya iya... Oma dengar kan?" ucap opa Olly.
"Denger, Apa sih yang enggak buat cucu tercayank" jawab omanya terkekeh.
"Lily besok kamu ke Indonesia hati hati ya. Selalu jaga kesehatan. Selalu Kabari kita yang di sini" nasehat opa dengan nada parau.
Lalu Olly mendekati opanya dan memeluknya erat hingga membuat omanya yang melihat itu menitihkan air matanya.
"Lily nan-nanti bakalan te-terus ngabarin oma dan opa yang ada di sini kok" jawab Olly dengan sesenggukan sambil melepas pelukannya.
"Ih kok jadi tangis tangis gini, Lily gak suka" ucap Olly menggembungkan pipinya.
"Cepat dimakan makanannnya" suruh oma.
"Ashiaappp..." teriak Olly dan opa bersamaan.
Setelah itu hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Setelah acara makan selesai, mereka beranjak pergi ke kamar mereka masing masing.
Baru saja Olly menghempaskan badannya ke kasurnya terdengar dering dari Handphone miliknya. Ternyata dari Jacob. Dengan ogah ogah an Olly menerima panggilan darinya.
"HALOO BU KETUUUU... ADA KABAR BARUUU..." teriak Jacob menggelegar
"Bangsat! Kuping gue sakit ogeb" maki Olly kepada Jacob.
"Eh, sorry bu ketu kelepasan. Ini, ada kabar baru"
"Paan" suara dingin Olly keluar lagi.
"Ih bu ketu jangan dingin dingin donk dede kan jadi akuutt"
"Bacot. Cepetan, atau gue matiin"
"Eh iya iya. Anu itu, bu ketu ada tantangan balap mobil di sirkuit. Lawannya L.P"
"Oh. Pukul?"
"Ha, pukul? Dia itu nantangin balapan bukan adu jotos bu ketu. Gimana sih bu ketu, gaje banget"
"Lo tu goblok atau apa sih. Yang gue maksud itu, jam berapa?" greget Olly menanggapi anggotanya yang super tolol ini.
"Setengah jam lagi bu ketu"
"Imbalannya apa"
"Jika bu ketu menang nanti mobilnya bu ketu ambil. Tapi kalo L.P yang menang mobil bu ketu dia ambil" terang Jacob.
"Menarik. Otw" singkat, jelas padat. Itulah cirinya.
Tuut.. Tuutt... Tuutt...
Tidak butuh waktu lama untuk Olly bersiap bersiap.
Sebelum Olly keluar ia menge cek apakah opa dan omanya sudah tidur atau belum dan setelah menge ceknya ternyata mereka berdua sudah terlelap. Dan mulailah aksi Olly.
Dengan mengendap endap ia menyalakan mesin mobil nya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimum.
🍁🍁🍁
Awas typo bertebaran!!!
Jangan lupa VoMent...
Makasih buat yang udah baca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
OLLYNDA
Teen FictionKETIKA luka yang hadir, tak kunjung reda dan kian menggunung seiring bergantinya Detik, detik ke Menit, menit ke Jam, hingga jam berganti ke Hari. Membuat rasa lara, dan luka terus membekas di dada dengan liarnya. Dan pada AKHIRNYA, pelarianlah yan...
