Kadang Kala Pilihan Terbaik Adalah Menerima
~Ollynda
_____________________________________
Ruang tamu keluarga Nevada👆
Sebegitunya mereka menyambut kedatangan gue. Batin Olly.
Tetap dengan senyuman merkahnya Olly berlari memeluk keluarganya.
"I miss you Princess..." ucap bang Alvin~Abang kandung Olly.
"Selamat datang Princess.." kata Brian~papa Olly.
"Thank's all" jawab Olly.
"Haloo peseekkk kyuuuuuu" ucap Aksa sambil diimut imutkan~Saudara tiri Olly.
"Jijik kerak wajan... Eh gue gak pesek ya... Hidung gue mancung, 10 cm malahan" jawab Olly ketus tak terima dibilang pesek oleh Aksa. Memang hidung Olly itu mancung. Jika kalian menilai pesek maka kalian harus periksa ke dokter mata.
"Hehe... Iya iya..." jawab Aksa cengengesan.
"Gimana kabar lo Ol?" tanya Arga~Abang Aksa, lebih tepatnya kembarannya.
"Waah kembarannya kerak wajan .... Baik kok kabar gue. Lo makin tinggi aja. Tapi masih tinggian gue sih. Dulukan waktu kecil lo sedagu gue. Hahahaha..." ucap Olly sombong.
"Eh upil gajah dulu sama sekarang gue itu tinggi ya. Lo nya aja yang lebih pendek dari gue" jawab Arga menolak fakta.
Memang dulu itu Arga dan Aksa lebih pendek dari Olly.
"Eh udah udah... Kalian ini baru ketemu langsung bertengkar aja... Kasihan Olly baru datang. Dek kamu mendingan istirahat aja ya" pinta mama Olly halus~Mama tiri Olly.
"Hm, oke" jawab Olly singkat.
"Bye para fans kuuu" ucap Olly kepada ketiga saudaranya.
Dan Alvin, Arga, Aksa hanya bergidik jijik. Papa dan mamanya hanya menggeleng gelengkan kepala melihat perilaku anak anaknya.
Setelah itu Olly menaiki tangga untuk menuju kamar lamanya. Dia melihat di dinding dekat tangga masih terpajang foto keluarga nya dulu yang masih ada bundanya.
Sungguh andai waktu bisa diulang, dia tidak akan mengajak bundanya pulang ke Indonesia waktu itu jika pada akhirnya bundanya tewas dengan tragis. Tangan Olly mengepal.hingga ujung kukunya memutih. Dia bersumpah akan segera membalaskan kematian bundanya.
Dengan perlahan Olly membuka pintu yang bewarna dark blue. Dan melihat seisi kamarnya. Masih sama. Semuanya bernuansa biru dan putih.
"Masih sama seperti dulu" lirih Olly.Lalu Olly menyusuri setiap sudut dan ruangan yang ia tempati dulu. Dia menemukan pigora kecil di atas nakas samping tempat tidurnya, foto masa kecilnya yang sedang mengerucutkan bibirnya karena tidak di belikan ice cream oleh bunda da papanya.
🌹CATATAN:
BIAR KALIAN GAK BINGUNG GUE KASIH TAU NIIHH..
OLLY KALO MANGGIL IBU KANDUNGNYA ITU "BUNDA" TAPI KALO IBU TIRINYA ITU "MAMA"..~Eh ngengass.. Awok awookOlly terkekeh kecil mengingat masa kecilnya. Dia beralih pada foto di sebelahnya. Dimana Olly dikucir dua oleh bundanya. Sungguh menggemaskan.
Olly meletakkan koper yang sedari tadi ia pengang untuk menaruhnya ke sisi pojok ruangan.
Karena terlalu lelah perjalanan dari Jerman~Indonesia yang memakan waktu yang tidak sedikit, Olly langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur King Size nya. Setelah itu Olly terlelap ke alam mimpi.
Beberapa saat kemudian terdengar ketukan pintu yang membangunkan tidur nyenyak Olly.
Tokk... Tokk... Tokk
"Dek... Bangun gih. Ayo makan malam bareng di bawah" teriak bang Alvin.
Karena tak ada jawaban dari dalam Alvin berteriak sekencang mungkin. Kenapa Alvin tidak masuk. Karena Olly akan selalu mengunci pintu kamarnya rapat rapat. Itu sudah kebiasaannya sejak kecil.
"OLLYY.... DEEEKKK BANGUUUUNNNN...." Teriak Alvin menggelegar.
"Ergghh... Iya bang" jawab Olly dengan suara khas bangun tidur.
Tanpa merapikan rambutnya Olly turun dengan rambut yang agak berantakan. Karena apa? Karena Olly tidak suka berdandan. Dia paling muak dengan kerapian seorang perempuan. Terlalu lama. Ribet pula.
Setelah sampai di bawah. Ternyata sudah banyak orang yang menunggunya.
🍁🍁🍁
Apakah kalian mempunyai gambaran wajah Olly saat sudah dewasa? Kalo tau komen kuyy...
Yang bener tebakannya, gue kasih permen dua biji... Okay? #alah thor thor, hadiah kek gituan mana ada yang mau. Authornya ogeb deh...Bercanda gengzz... Yang tau dan bener gue ikuti wp nya, tp dngn syarat hrs follback juga:)
Awas lagi lagi typo bertebaran!!!
Kalo kagak paham bisa kalian komen bagian yang kagak paham...Okey see you next time... Bubayyy👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
OLLYNDA
Teen FictionKETIKA luka yang hadir, tak kunjung reda dan kian menggunung seiring bergantinya Detik, detik ke Menit, menit ke Jam, hingga jam berganti ke Hari. Membuat rasa lara, dan luka terus membekas di dada dengan liarnya. Dan pada AKHIRNYA, pelarianlah yan...