Sebelumnya author mau mulai gunain 'POV' (Point Of View) untuk lebih memudahkan pemahaman kalian wahai omnivora dalam membaca story ini.
Udah sih itu aja. Hehehe...
Okey back to topik👉
Jam menunjukkan pukul 21.30, dan Olly baru sampai di markasnya.
Saat ini terjadi perkelahian sangat ganas. Banyak gengster Dark Blood yang sudah tumbang.
Dengan langkah santainya Olly berjalan ke tengah dengan menggunakan pakaian serba hitam dan topeng yang menutupi seluruh wajahnya. Sehingga tak ada ya mengenalinya.
Gengster Olly yang ada di sana menunduk patuh kepada Olly. Mengapa mereka semuanya tau? Karena di belakang jaketnya terdapat logo gengsternya yaitu Berlian yang melambangkan anggota gengster 'Dark Devil Diamond Mafia' gengster terkuat dan terkejam serta terbesar di dunia. Dan Olly sebagai leadernya.
Berbagai macam bela diri yang dia bisa dan semua itu Olly sangat handal dalam melakukannya. Tak hanya itu saja, Olly juga handal dalam menggunakan berbagai senjata. Sehingga tak heran jika seluruh dunia takut dan tunduk kepadanya dan juga gengster miliknya, Olly juga mendapat gelar 'Queen Of Mafia in The Word'.
'Olly POV'
Saat gue udah berada di tengah tengah gengster gue dan gengster Dark Blood, teriakan langsung menggema di seluruh halaman. Yang tak lalin dari gue sendiri.
"STOP" teriak gue menggelegar. Membuat semua orang yang ada di sana menghentikan aktivitasnya.
"Siapa lo... Berani banget cewek masuk wilayah ini... Mendingan sini deh jadi pemuas gue" ucap salah satu anggota 'Dark Blood' meremehkan.
Dorr...
Satu tembakan mendarat tepat mengenai jantung pria tersebut. Siapa lagi kalo bukan gue. Dan anggota gue melihat dengan senyuman puas.
Prokk...
Prokk...
Prokk..."Apakah ini leader Triple 'D' Mafia, ha? Cih... Wanita lemah ini yang kalian andalkan... Menjijikkan !" ucap ivan, tangan kanan 'Dark Blood' berjalan sambil tepuk tangan ke arah gue.
Dibalik topeng ini, gue tersenyum smirk menatap orang sok tahu di depan ini.
"Jangan cuma bacod. Buktiin, Ivan Yurichi" ucap gue lirih di telinga Ivan, yang membuatnya merinding hanya dengan mendengarkan bisikan itu.
"Serraangg...." perintah Ivan, menyuruh pasukannya menyerang.
Dark Blood bukanlah tandingan dari Triple 'D' mafia. Banyak sekali anggota dari Dark Blood yang telah tumbang.
"Lihat buktinya. Bacodtan lo aja yang gede buktinya nol. Dasar LEMAH!" teriak gue kepada Ivan.
"Shit" umpat Ivan, lalu memcoba mengenai tubuh gue dengan samurainya. Tetapi nihil, semua serangannya dapat gue hindari.
"Udah, segitu aja kemampuan lo, dasar Bastard" ucap gue enteng dengan memainkan pisau yang ada di tangan gue.
"Shut up your mouth Bitch!" jawab Ivan dengan menodongkan pistol ke arah gue.
"Repeat again" jawab gue dingin membuat siapapun yang mendengarnya bergidik ngeri.
"Dasar bitch!" ulang Ivan.
Brass....
Sreett...
Sreett..
KAMU SEDANG MEMBACA
OLLYNDA
Teen FictionKETIKA luka yang hadir, tak kunjung reda dan kian menggunung seiring bergantinya Detik, detik ke Menit, menit ke Jam, hingga jam berganti ke Hari. Membuat rasa lara, dan luka terus membekas di dada dengan liarnya. Dan pada AKHIRNYA, pelarianlah yan...