08.00
Gadis cantik yang kini sedang bersiap siap untuk keberangkatannya ke Indonesia menuruni tangga rumahnya tanpa nafsu.
"Pagi Lily..." sapa Oma Olly. Tetapi tak direspon oleh Olly. Menggerakkan kepalanya untuk sekedar mengangguk ia tak kuat.
Inilah momen yang paling tak disukai Olly.
Meninggalkan orang orang yang sudah merawatnya, selama kurang lebih 7 tahun.
Yang paling menyayanginya. Melebihi orang tuanya.
Andaikan dia tak berjanji untuk kembali ke Indonesia. Pasti saat ini ia masih bisa merasakan kesenangan bersama opa dan omanya.
"Hei kok malah melamun" ucap Opa membuat lamunan Olly buyar seketika.
"Ayo cepat di makan sarapannya" suruh Oma dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Tetapi senyum kali ini beda. Terlihat seperti senyum kecewa, sedih, dan tak rela atas kepergian Olly.
Melihat Omanya sudah hampir berkaca kaca, Olly berlari memeluk omanya. Sekarang di ruang makan hanya ada isakan tangis antara Olly, oma dan opanya.
"Sudah sudah kok malah nangis sih. Kan di sana juga ada Bang Alvin, papa, sama Mom Firda" celetuk Opa yang di jawab anggukan oleh Olly dan juga opa.
Beberapa menit kemudian Olly sudah siap di depan rumahnya yang akan diantar sopir pribadi opa dan omanya ke bandara. Karena sekarang dia sedang badmood.
"Da... Opa... Omaa..." ucap Olly sambil melambaikan tangannya.
"Da..." jawab Opa dan Omanya bersamaan.
"Cucu kita sudah besar ya pa.. Dia sangat mirip dengan bundanya. Semoga Lily di Indonesia bisa melupakan masa lalunya dan mendapatkan orang orang yang sangat menyayanginya" ucap oma sambil menatap kepergian cucunya.
"Semoga saja" jawab opa.
Beberapa menit kemudian, Olly sudah sampai di bandara. Dan dengan santainya dia berjalan menerobos orang orang yang menghalangi jalannya. Tak peduli dengan umpatan umpatan yang diberikan orang lain padanya, ia hanya memberikan ekspresi datarnya.
Di saat ia menaiki pesawat pribadi nya banyak Bodyguard yang mengawalnya sampai benar benar nona besarnya masuk ke dalam pesawat tersebut.

"Bitte wecke mich auf, wenn dieses Flugzeug in Indonesien ankommt" (Tolong bangunkan saya ketika pesawat ini tiba di Indonesia) pesan Olly pada salah satu pramugari di pesawat tersebut.
Itulah kebiasaan Olly jika ia sudah ada di dalam pesawat atau jet pasti ia akan tidur. Sangat santai bukan? Ia bahkan tak ketakutan hal buruk akan menimpanya. Karena semua pengemudi pesawat dan jetnya sudah mahir dalam pekerjaannya. Dia tidak trauma dengan kejadian masa lalunya.
"Alles klar Fräulein" (Baiklah, nona) jawab pramugari tersebut.
Setelah itu Olly masuk ke kamar yang di sediakan di dalam pesawatnya khusus untuk dirinya.
6 jam kemudian....
Lebih tepatnya pukul 14.00 WIB. Seharusnya perjalanan Jerman-Indonesia adalah 12 jam, tetapi karena kecepatan jet itu dipercepat maka datang lebih awal.
Tokk.. Tokk..
"Tut mir leid, Miss zu stören. Der Jet wird in zehn Minuten eintreffen" (Maaf mengganggu Nona. Pesawat akan tiba dalam sepuluh menit) ucap pramugari tersebut sambil menunduk sopan.
"Hmm..." jawab Olly sambil merapikan pakaiannya.
Olly melangkahkan kakinya menuruni tangga dengan santai. Sambil memakai kaca mata hitam. Yang membuat aura kecantikannya terpancar membuat kaum adam ternganga hanya dengan meliriknya.
Pada saat Olly keluar dari pesawat prib nya, banyak pujian maupun ejekan yang terdengar karena melihat kedatangan Olly.
Ya Tuhan... Cantik banget...
Body nya itu lohh...
Mau gak jadi pacar gue
Goals bangett...
Mulus banget cooyy...
Alah, cantikan juga gue...
Eh bisul nyadar dong lo tu lebih jelek dari
Nikmat tuhan mana yang engkau dustakan...
Celotehan celotehan tersebut tak di tanggapi oleh Olly. Baginya, itu hanya seperti angin lalu yang nonfaedah.
Mobil yang menjemput dari keluarga Nevada sudah sampai. Bodyguard Olly dengan sigap mengamankan nona besar nya.
"Cepat jalankan mobilnya. Aku tidak sabar mencicipi makanan rumah" ucap Olly kepada sopir keluarga Nevada.
"Baik nona" jawab sopir tersebut.
Sepanjang perjalanan Olly hanya melihat keluar jendela mobil, di benaknya terlintas bayangan wajah bundanya.
"Hm, banyak sekali perubahan di sini. Terlalu lama gue ninggalin nih negara" batin Olly sambil tersenyum simpul.
Beberapa menit kemudian sampailah Olly di rumah keluarga Nevada tempat melukis kenangan lama bersama bundanya.
Dengan perlahan Olly menghembuskan nafas mencoba menerima semua keaadaan dan memulai lembaran lembaran baru.
Olly turun dengan membawa kopernya.
Perlahan tapi pasti Olly membuka pintu rumah besar tersebut.
"Assalamualaikum Olly pulang" ucap Olly dengan senyuman menghiasi mukanya.
"WELCOME BACK PRINCESS..." teriak seluruh keluarga Olly.
🍁🍁🍁
Awas typo bertebaran!!!
Jangan lupa VoMent❤
Sory kalo up nya lama, krn author banyak kesibukan
Jangan sampai batal baca yach...
Bubayyy👋
KAMU SEDANG MEMBACA
OLLYNDA
Teen FictionKETIKA luka yang hadir, tak kunjung reda dan kian menggunung seiring bergantinya Detik, detik ke Menit, menit ke Jam, hingga jam berganti ke Hari. Membuat rasa lara, dan luka terus membekas di dada dengan liarnya. Dan pada AKHIRNYA, pelarianlah yan...