Eps.5

708 27 3
                                    

Awas banyak yg typo!!

"Hai, maaf menunggu" ucap olly dengan nada yang mulai dingin. Dia akan mulai menunjukkan jati diri aslinya.

"Hai juga princess.." jawab semua orang yang ada di meja makan.

"Sini princess duduk di dekat papa" ucap laki laki paruh baya yang masih terlihat tampan dengan rahang kokoh yang masih dapat menarik perhatian para kaum hawa. Siapa lagi kalau bukan papa Olly.

"Hm, oke" jawab Olly sambil menghampiri kursi yang ada di sebelah papanya.

"Sini sayang, mama ambilin nasinya" pinta Firda-mama Olly. Dan Olly menyodorkan piring yang ada di depannya.

"Isshhh... kok Cuma princess sih. Dedek kan juga mauu.." ucap Aksa dengan mengeurcutkan bibirnya.

Tukk...

Dengan mulusnya sendok yang ada di tangan Arga mendarat di kepala Aksa.

"Aww... abang jahad. Dedek kan gak bisa diginiin" ucap Aksa mendramatis. Membuat semua orang di meja makan terkikik geli. Kecuali Olly tentunya. Karena sikapnya mulai berubah seperti saat dia di Jerman. Dingin, cuek, kejam. Kisah masa lalunya mulai masuk dalam ingatannya.

"Jijik tolol. Lo itu laki laki. Seharusnya laki laki itu mandiri. Kalo lo gak bisa mandiri sana ganti celana lo pake rok mini" kini ganti Alvin yang bersuara.

"Ehem... bisa tenang dulu, papa mau ngomongin sesuatu tentang Olly" kini giliran papanya yang angkat suara. Dan semua orang yang ada di meja makan seketika diam.

"Gini Olly sayang, papa kan sudah tidak muda lagi. Papa juga tidak akan bisa mengurusi perusahaan papa sendiri. Jadi perusahaan milik bunda kamu, akan papa berikan kepada kamu Olly. Putri satu satu nya papa" pinta papa Olly dengan nada yang seperti sangat menginginkan Olly untuk mau menyetujui permintaannya.

"Uhuk... uhuk... pa bukannya Olly akan keberatan jika nanti mengurusi perusaan Clarai Company. Sedangkan perusahaan Clarai Company itu sangat besar" ucap Mama Olly seperti raut wajah khawatir.

Wajah mama terlihat sangat berbeda, tetapi seperti tidak ingin gue yang meneruskan perusahaan bunda. Seperti tidak rela. Tapi mengapa? Batin Olly.

"Tenang saja ma, Papa yakin pada Olly. Olly bisa mengaturnya. Seperti almarhum bundanya, yang tangguh menghadapi semuanya" jawab papa Olly sambil tersenyum kepada Olly.

"Huuftt baiklah jika begitu" ucap Mama Olly pasrah.

"Olly mau kan?" Tanya papa Olly denga penuh harap.

"Kenapa tidak bang Alvin?" Tanya Olly sangat datar.

"Abang mu itu kan sudah mewarisi setengah dari perusahaan papa. Dan papa juga ingin princess sendiri yang mengatur perusahaan bunda, termasuk sekolah milik almarhum bunda kamu" jelas papa Olly.

"Isshh... papa kan ada bang Alvin, kenapa semua tugas diberikan Olly sih?" Tanya Olly kesel.

Banyak banget sih tugas gue. Nasib gini amat. Amat aja tugasnya gak banyak banyak banget deh kayaknya. Batin Olly menggerutu.

"Elah sekali kali napa sih dek" ucap bang Alvin dengan cengiran andalannya.

"Huuftt... yang kecil mah ngalah aja deh" putus Olly dengan menggembungkan pipinya. Membuat semua orang gemas ingin mencubitnya.

"Ya udah deh Olly mau ke atas dulu mau liat bintang" kata Olly pergi dari tempat makan tak lupa dengan membawa banyak camilan untuk dia makan. Ingatlah!!! Olly itu paling hobi makan dan nyemil. Semua orang yang ada di meja makan sudah terbiasa dengan hobi Olly tersebut.

OLLYNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang