2. 'Ur Cream🍦

70.1K 2.4K 483
                                    












Cklek..











Pintu apartemen terbuka setelah bunyi 'klik' dari depan terdengar. Seorang dengan jaket kuning cerah di padu kemeja putih polos di dalamnya memasuki ruangan dengan gusar; takut bila sang pemilik rumah tersadar. Mata bulannya awas dengan suasana sekitar--untung tidak ada seorangpun disana kecuali sosok mungil depan televisi yang dengan tak peduli mengambil posisi memutar--kepala di bawah, sedang kaki di atas. Segaris senyum ia ulas sebab gemas.

Setelah dirinya memosting foto sang pacar ke media sosial yang berisi lelaki mungil itu cemberut karena eskrimnya terjatuh sebelum sempat di makan, Jeno segera bergegas menuju kediaman yang bermarga Huang--memberi sesuatu sebagai ganti eskrimnya sewaktu kencan. Perlahan, langkahnya mendekati si mungil yang asik menggerutu sembari memandangi layar ponsel. Ia tebak, fanatik Moomin itu pasti sedang mengecek komentar-komentar baru di akun Jeno yang mengunggah fotonya.

"Ishh! Kasian eskrimnya jatuhhh, kan mahal.." gerutu yang di bawah sembari memanyunkan bibirnya; menyesal. Jeno yang berdiri di belakang punggung sofa turut menahan tawa.

'Eyy, pacar siapa sih kok lucu beginii??'

Semakin dekat dengan si manis yang tergeletak miris, sulung Lee meletakkan dagu di sandaran sofa hati-hati. Renjun mode fokus memang mudah sekali di kelabuhi. "Ekhem!"

"Astaga han--Jenooooo!"












Bruk!

"Ya! Jeno!"

Bantal sofa melayang, menimpuk wajah tak berdosa Jeno dengan senang. Yang jadi korban hanya meringis--kasihan--sedang sang pelaku asik memegangi dadanya yang bagai lari kencang. Renjun parnoan dan Jeno suka sekali mengagetkan. "Aww! Renjun kenapa di lempar bantal sih?"

"Salah siapa disitu tiba-tiba, ha?!" sentaknya balik sembari mengatur napas yang terengah.

Jeno mengalah, kekasih manisnya sungguh begitu menggemaskan meski sedikit menyebalkan dan tidak mau mengalah, "Ahaha, baiklah. Maafkan aku. Just a little surprize for you, here.."

Sebelah tangan si korban timpukan menyodorkan satu bungkus plastik belanjaan di hadapan Renjun. Yang di beri memiringkan kepala, "Ini apa?"

"... Something that you wanna eat, but.." Jeno mengendikkan bahu, memberi si mungil ingatan bahwa bingkisan itu adalah hadiah dari Jeno untuk kekasihnya yang belum sempat ia makan. Renjun mengerutkan dahi..

"Oh! Ice creaammm?" pekiknya semangat. Jeno mengangguk, mengiyakan.

Mata bulatnya berbinar, seakan dari sana terpancar sinar seterang bintang di beningnya netra ciptaan Tuhan. Renjun bangkit dan meraih sekotak penuh eskrim favoritnya dan menubruk tubuh besar Jeno disana.


















Grep!

"Terima kasih, Jenooo!" ujarnya sembari menghentakkan kedua kakinya di lantai bergantian sembari memeluk sang dominan.

Jeno balas mendekap tubuh ramping itu erat, "You're welcome, Baby.. Jangan cemberut lagi ya. Nanti tidak jadi ku belikan eskrim. Okay??"

"Neeee! Gomawo, Jeno-yaaaa!"

Huft, sebetulnya Jeno sedikit tak suka. Kenapa sekotak eskrim begitu membuat kekasihnya bahagia sedang ia sendiri kadang harus merayu sana-sini untuk mendapatkannya? Jeno sebal. Namun tetap mengecupi pelipis pacar mungilnya sayang. Kesempatan tidak boleh di sia-siakan, bukan? Hehe.

[✓] Omnia in Caritate | Mature Content🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang