8. Ripped🚨

48.9K 1.6K 216
                                    


































"Renjun.."

"Renjun-ah.."

"Injunieee~"

"Ish-jangan mulai lagi, Jen. Sana menyingkirr.." tolak yang berparas malaikat pada seorang manusia berwajah putera mahkota di depannya. Langkah yang sengaja ia ambil besar-besar kiranya tak menyurutkan niat yang lebih muda untuk menyerah atas permintaan maaf setelah insiden Dream Show hari kedua.

Jeno, lelaki yang baru saja hendak memeluk yang lebih mungil dari belakang sekarang tertinggal jauh sebab Renjun berlari terburu memasuki kamar mereka. Oh, boleh di sebut kamar mereka karena pasangan itu seringkali membagi kehangatan di ruang masing-masing tanpa sepengetahuan member lainnya. Ia merutuk pada kebodohan diri sendiri mengapa menyetujui untuk pamer abs malam ini. Hitung-hitung membeberkan kerja kerasnya pada penggemar tak ia pertimbangkan akan kekesalan sang pemilik hati-Renjun. Dengan gambaran didiamkan selama berhari-hari, Jeno segera melesat menyusul si Huang untuk meminta maaf lagi-doakan saja, semoga lelaki manis tanpa pemanis itu lekas membuka diri.

.
.
.

Sudah larut dalam keheningan dimana waktu telah menunjuk dini hari. Mata lelah berkantungnya sengaja masih di buat terjaga sebab ruang gelap ini masih setia ia kunci. Tak memperbolehkan siapapun-apalagi si pembual itu-memasuki area terlarang ini. Sakit hati? Iya, sedikit. Bisa dikatakan bahwa sekarang jemari mungilnya tengah asik scrolling media sosial demi membakar iri dengki.

Hei?!!!

Siapa yang meminta pacarnya melakukan aksi pamer perut sebelum waktu yang bocah hidung besar itu janjikan? Untuk apa memperlihatkan aset yang katanya hanya milik Renjun seorang? Siapa yang membiarkan fans hamil online lewat tumpukan sixpack-nya malam-malam? Holy shit, just Lee Jeno.

Jelmaan malaikat surga itu mengacak rambut abunya penuh sesal. Ia turut andil dalam pameran ini tentu saja. Seharusnya Jeno hanyalah miliknya. Aurat Jeno cukup Renjun yang dapat menjamah dengan leluasa. Ia hanya tak ingin berbagi kenikmatan atas apa yang telah ia dapatkan pada orang lain di luar sana. Renjun... menyesal.

'Jeno.. Sudah tidur belum ya?' batinnya.

Kalau di rasa, kasihan juga. Ia juga telah berjanji di backstage untuk memeluk Jeno dalam tidur hingga pagi tiba. Namun, karena acara pamer-memamerkan tak terencana tadi membuat mood Renjun anjlok hingga tak lagi ingin menatap wajah menyebalkan sang kekasih. Apanya yang mau memperlihatkan perut kotak-kotak saat usia empat puluh tahun, cih. Asdfghjkl- tapi, ia tak ingin tak berperikemalaikatan jika merajuk begini.

Cklek. Telapak bertanda lahir itu menarik gagang pintu setelah berhasil damai dengan diri sendiri.

Sepi.

Ia melongok ke kanan. Tak ada tanda-tanda kehidupan.

Ke kiri pun sama. Jalan menuju dapur terasa begitu lengang.

Jenonya... dimana?

Mengikuti rasa penasaran yang memuncak, Renjun memutuskan untuk menutup pintu lantas menjelajahi seisi rumah. Kalau jam segini, ia sangat yakin duo maknae pun kekasih Mark Lee-Na Jaemin-sudah mengarungi alam mimpi. Tapi tak begitu yakin perihal si hidung bangir, mungkin masih-

Jdug!

"Akh- Jeno.." belum selesai mengucap kalimat, mulutnya ia bungkam.

Astaga, ia baru saja tersandung kaki panjang si bongsor Lee. Dengan telentang serta bersedekap tangan, Jeno telah berhasil menjemput imajinasi. Agaknya ia tertidur tak begitu lama sebelum ini. Renjun mendekat, atensi pada makhluk hampir sempurna ciptaan Yang Maha Kuasa mengalihkan kekesalan yang ia derita sepanjang menit.

[✓] Omnia in Caritate | Mature Content🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang