5. Bed Rest? 🛏️

52.5K 1.8K 236
                                    































"Ssaem, saya izin ke UKS.."

Renjun beranjak dari bangku setelah guru mata pelajaran siang itu mengangguk setuju. Keringat nampak membasahi seragam atasnya yang hanya kemeja tipis musim panas. Entah kenapa ia sedikit pusing semenjak olahraga tadi usai.

Jeno yang memperhatikan rumus-rumus fisika di papan akhirnya menatap sang kekasih yang kelihatan terhuyung dalam jalannya, "Kang-ssaem.."

"Saya akan mengantar Renjun ke UKS.." pamitnya setelah mengangkat tangan, menginterupsi pelajaran. Pengajar cantik itu mempersilahkan.

"Cepat kembali, Lee Jeno.."

Yang di minta mengangguk, "Ne, Ssaem.."

Sedetik kemudian, dua anak Adam itu berjalan pelan menyusuri lorong sepi sekolah sebab ditinggal KBM.


.
.
.

"A-aku tidak apa-apa Jen, kembali lah.. Nanti Kang--"

"Ssstt--sudah, kamu istirahat ya. Aku ambilkan oba--" Renjun menahan pergelangan Jeno ketika remaja tampan itu hendak menuju kotak obat di etalase depan.

Jeno menatap wajah sayu sang kekasih tidak tega, "Sayang.."

"... Jeno disini saja ya? A-aku takut sendiri.." cicit yang lebih mungil ketika netra mereka bertemu pandang.

Ah, benar juga. Renjun akan bersikap manja dan kekanakan saat berada di dekatnya, apalagi ketika sedang sakit begini. Pasti berkali-kali lipat dirinya mengurung Jeno di situasi semacam ini.

Jeno kembali mendudukkan dirinya di tepian ranjang UKS, "Tidurlah, aku akan menemani mu.. Jangan khawatir--"

"Pelukkkk~"

Akdksdkkdwlx Jeno ingin mati saja.

Putera manis mama Huang membuka lebar kedua tangan, berniat menyambut Jeno dalam pelukan. Bagai anjing di beri mainan, dengan sigap, lelaki kelahiran Incheon itu menghambur dalam dekapan.

"Renjun-ah.."

"Umm?"

Jeno mengamankan posisi di sebelah sang pasien ketika Renjun beringsut mundur, memberi ruang untuk sang pacar rebahan..

"Apa.. Masih sakit?"

Wajah cantiknya segera merona memahami pertanyaan sang pujaan. Degup jantungnya kembali berpacu cepat. Sialan!

Renjun menggeleng ragu, "Se-sedikit.."




"Jenhh~"

Tuli..

"Jenooohh~ aanhh--pe-pelan pelan sstt!" Renjun terguncang pada posisi Doggy Style di bawah kendali Jeno yang telah tertukar kewarasannya dengan kenikmatan.

Menghabiskan Minggu malam di apartemen Jeno yang lengang membuat sepasang kekasih itu enggan menyudahi adegan. Racauan serta kecapan memenuhi setiap rongga ruang hingga terdengar dari luar bilamana tak diberi pengedap suara. Benar, Jeno seakan terputus saraf sadarnya ketika menggagahi Renjun yang luar biasa menggiurkan.

[✓] Omnia in Caritate | Mature Content🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang