#8. Hari pertama

251 23 0
                                    

Dear Diary #8,

Rumah Miya, 05:08

Gua tidur pulas sekali sampai gua tidak mendengar suara alarm yang berbunyi sangat nyaring didekat kasurku.

Gua berusaha membuka mataku yang berat pagi hari ini dan tanganku berusaha untuk mematikan alarmku yang sangat berisik itu.

Gua melakukan peregangan tangan karena terasa sangat pegal. Gua melihat kearah jam dan menunjukan angka 5 lewat 10 menit.

Ketika gua sadar bahwa sudah lewat jam 5, gua segera turun dari kasur gua dan ingin menuju ke kamar mandi.

Mataku sangat berat sekali sampai gua hampir terjatuh ketika ingin menuju ke kamar mandi yang ada di kamarku.

Gua mencari handukku yang tergantung didinding, "Aduh, ngantuk banget sih. Terus kenapa gua pake kesiangan bangunnya?" Keluhku pada diriku sendiri.

Gua segera menuju ke kamar mandi untuk mandi dan menyegarkan muka.

° ° °

Rumah Miya, 05:40

Gua keluar dari kamar mandi gua dan mengelap seluruh badan gua yang basah dan mulai berpakaian sekolah.

Gua memakai beberapa alat make up untuk membuat mukaku terlihat tidak pucat dan membuat sedikit cantik.

"Gila, jerawatnya belom pecah juga. Kesel deh, ngapain sih nongkrong nya di jidat gua?" Kataku dengan nada kesal.

Gua memang tidak menyukai masalah wajah, apalagi jerawat. Itu sangat menyebalkan.

Gua juga tidak keramas pada pagi hari karena malas untuk mengeringkan rambut. Gua kembali menguncir rambutku yang sangat panjang dan tebal ini dengan sekuat tenaga.

"Sepertinya memang harus dipotong rambut gua" Kataku dengan tangan yang pegal akibat menguncir rambutku sendiri.

Tiba-tiba, gua mendengar mamaku yang sedang berteriak dari lantai bawahku. Namun gua tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh mamaku.

"Apa, ma?" Tanyaku dengan kencang.

Gua tidak mendengar respon lagi dari mamaku setelah aku bertanya.

Gua kembali merias wajahku dengan maskara dan lipstik yang berwarna natural.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku, "Miya, ada tamu dibawah. Teman kamu, nak. Ayo sedikit lebih cepat"

Gua bingung sekali, kenapa ada temanku yang berkunjung kerumahku sepagi ini. Sepertinya gua tidak sedang ulang tahun hari ini.

"Siapa, ma?" Tanyaku.

"Kamu kebawah saja, nak. Biar kamu lihat sendiri" Kata mamaku dari balik pintu.

Gua segera merapikan alat make up ku dan bergegas untuk kelantai bawah untuk melihatnya.

Gua melihat sosok pria SMA berseragam beda dariku. Oh tidak, Alucard sudah datang.

Gua hanya membuka mulutku isyarat kaget.

Alucard menatapku heran, "Kenapa lu kaget? Kan lu yang menyuruh gua untuk kesini? Dasar aneh"

Gua terlepas dari lamunanku, "Oh iya, gua sebenarnya lupa. Gua tidur terlalu nyenyak kemarin malam, sampai-sampai gua mengantuk pagi ini.

"Dia memang begitu, nak Alucard. Mohon biasakan dirimu ya kepada Miya si pemalas ini" Kata ibuku yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Gua memutarkan bola mataku, "Mama bisa aja, aku tidak pemalas, Ma. Hanya terlalu nyenyak"

High Level Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang