Prolog

1.6K 20 2
                                    

Bel menandakan istirahatpun menggema membuat semua orang di kelas 11.3 IPA tersenyum senang karena barusan adalah pelajaran kimia, yang dimana guru kimia itu terkenal killer dan juga ketika sedang menjelaskan pasti bawaannya pengen tidur

11.3 IPA adalah kelasnya Alena, kebetulan dia satu kelas dengan teman segengnya yaitu Tasya dan Gina tetapi tidak dengan Salsa atau kerap yang sering di sapa Caca salah satu teman segengnya Alena juga, dia itu satu kelas dengan kelasnya Veno yaitu kelas 11.4 IPA

Jadi Alena itu sering mendapatkan info tentang Veno itu dari Caca, walaupun caca udah bosen juga capek kalo Alena itu sering ngejar-ngejar orang yang tidak pasti. Sebagai teman, Caca tidak tega melihat Alena berjuang sekuat tenaga namun tidak pernah dihargai oleh Veno kadang caca geram sendiri.

Dikelasnya Alena tengah bersemangat mau pergi ke kantin sambil mengajak teman-temannya dan membangunkan tasya yang tengah tertidur sedari tadi

"Tasya bangun woy! Ayolah kita ke kantin perut gue bunyi mulu dari tadi" sambil menggoyangkan badan tasya

"Emm..." hanya melek sebentar terus menelungkupkan kepalanya di atas meja lagi

"Eh, sibangs*t!" mulai geram

"Eh len lo tau kan si tasya itu tidurnya udah kek kebo, susah buat di bangunin"

"Yah terus gimana dong?"

"Gimana kalo kita kerjain?"

Alena menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Gina.

Gina mulai membisikan sesuatu ke telinga Alena, Alena mengeluarkan senyum devilnya

"Yuk 1... 2... 3... " mulai menghitung bebarengan

Brakkk

Suara meja di gebrak dengan sangat keras

"Ehh iya pak saya tidak tidur kok! "

Tasya terlonjak kaget sambil mengumpulkan kesadarannya yang belum pulih

Terdengar suara gelak tawa memenuhi ruangan kelas mereka, siapa lagi pelakunya kalo bukan Alena dan Gina

Tasya yang mulai sadarpun mendelik ke arah mereka

"Apa-apaan sih kalian, ngagetin aja"

"Yah lu aja aja di bangunin ga bangun-bangun dasar kebo!" Gina berkomentar

"Pokoknya gue gue marah sama kalian titik"

Tasya melanjutkan menelungkupkan tangannya dan mulai menyimpan kepalanya di atas tanhannya kembali, berniat mau melanjutkan tidurnya kembali

"Eh eh eh mau ngapain lagi hah?" ucap Alena sambil menarik - narik tangan Tasya supaya dia berdiri

"Mau tidur lagi lah, kan tadi gue di ganggu. Yaudah mau di lanjutin aja"

"Eit kaga bisa. Ayo kita ke kantin perut gue lapar banget" gina ikut berkomentar dan membantu Alena menarik tangan Tasya dan berkat bantuan Gina, Tasya sudah berhasil dan berdiri

"Kalian aja deh gue males"

hampir saja tasya mau mendudukkan pantatnya kembali tapi Alena langsung mendorong-dorong bahu Tasya supaya mau jalan

"Gada males-males pokoknya kita haru kantin barengan"

"Yaudah, tapi udah dong gausah tarik-tarik tangan gue. Najis nih kan" ujar Tasya yang tidak terima masih ditarik-tarik tangannya oleh Alena dan Gina

"Woy!!"

Suara tersebut berada di pintu kelas 11.3 IPA membuat Alena, Tasya dan Gina menoleh ke sumber suara tersebut

Yah, siapa lagi kalo bukan Caca. Dia menatap teman-temannya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Kalian lama amat sih, dari tadi tuh gue nungguin kalian di kelas"

"Kenapa gak duluan aja?" ucap Tasya dengan mata yang belum sempurna terbuka

"Yekan biasanya juga kalian yang datang ke kepas gue"

"Iya nih tadinya juga gitu mau ke kelas lo dulu kek biasanya, tapi nih sih kunyuk malah tidur mulu"

Si objek pembicaraan mendelikkan matanya karena tidak suka dengan arah pembicaraan yang sedang mereka lakukan.
Karena kesal Tasya melengos pergi duluan, tapi dia pergi bukan ke arah kantin

"Mau kemana lo"

"Toilet"

"Ditemenin kaga?" dengan senang hati Gina menawarkan

"Gaperlu"

"Etdah si kunyuk marah tuh"

"Biarinlah gin tar juga baik lagi"

Mereka melanjutkan perjalanan kembali ke arah kantin, sambil berbincang-bincang

"Eh ca si mine tadi sekolah kaga?"

Siapa lagi kalo bukan Veno-nya

"MATI!!"

Teriaknya tepat di telinga Alena, Karena salsa malas menanggapi salsa langsung pergi duluan tidak menanggapi ucapan Alena. Membuat sang empu menjadi geram sendiri

"Si BANG*AT!!" Teriaknya kembali sambil berlari menyusul Salsa yang lumayan sudah menjauh

Gina yang sedari tadi melihat kedua temannya hanya menggeleng-gelengkan kepala dan ikut berlari menyusul salsa dan alena

Disini Alena adalah ketua geng, tetapi tetap saja Alena tidak pernah membeda-bedakan temannya. Alena tetap friendly

******

Sok kalian gabakal nyesel baca cerita ini, karena cerita ini cerita yang sangat gregetan. Jangan berenti tengah jalan terus ikuti ceritanya sampai ending

Follow, Vote, Komen dan juga share yah manteman❤

Minta Krisarnya juga yah😊

Selasa,25 juni 2019
19:44

OM-Only MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang