Chapter 16

768 67 0
                                    

"Eonni bagaimana ini?" Seulgi pusing mondar mandir kesana kemari lalu menjambak rambutnya melihat kakak perempuan nya berada di atas kasur sambil bermain hp dengan tenang.

"Tenang saja, Jungkook akan pulang. Dan begitu ia pulang kita akan menyuruhnya untuk tutup mulut dan menyerahkan seluruh harta orangtuanya, lalu kita tinggal pergi ke luar negeri gampang kan?" Seulgi menepuk jidatnya.

"Apakah mereka tidak akan mengingat wajah kita?" Seulgi duduk di sebelah Irene yang sedang berbaring.

"Tidak, tenang saja aku sudah menyewa beberapa orang untuk menghipnotis dan menghilangkan ingatan mereka tentang seluruh identitas kita." Irene kembali memainkan hp nya.

Cklekk..

"Jadi ini rumahmu?" Taehyung yang ada di sana melihat-lihat ke arah sekitar.

"Iya, ayo masuk hyung" Taehyung masuk mengikuti Jungkook di sebelahnya.

"Duduklah dulu disini, kubuatkan minum"

Degh!!!

"Eonni! Suara siapa itu?" Seulgi berbisik kepada kakaknya.

"Irene langsung bangun dan mengecek keluar" Ia melihat dua orang lelaki berada di rumah mereka.

"Apakah itu pencuri? Kyaa.. bagaimana kalau kita dibunuh?" Seulgi menggigit kukunya dan mulai berjongkok.

"Tenanglah bodoh kita itu juga pencuri! Dasar bodoh! Itu hanya Jungkook dan temannya entah siapa" Irene kemudian melihat lagi untuk memastikan siapa orang yang di bawa Jungkook itu? Mungkinkah polisi?

"Hey.. Jungkook yang di kamar itu siapa?" Irene langsung mendelik ia menyembunyikan kepalanya saat matanya bertemu dengan wajah orang itu.

"Seulgi, itu adalah Kim Taehyung" Seulgi membuat alis heran, mengapa Kim Taehyung berada disini?

"Yang ada di kamar? Itu adalah pemban-" Irene dan Seulgi melirik tajam ke arah Jungkook dari jauh.

'Sepupu' Kata mereka sambil menunjuk diri mereka.

"Eemm.. itu sepupuku hyung hehe.." Jungkook menunduk melihat tatapan tajam Taehyung.

"Benarkah? Setauku Eomma dan Appamu anak tunggal?" Jungkook ingin menepuk jidatnya.

"Ma..maksudku mereka teman dekatku hyung aku sudah menganggap mereka seperti sepupuku sendiri" Taehyung masih menatap Jungkook, ia menaruh tangan kanannya di bahu Jungkook.

"Oo.. tapi kenapa mereka di rumahmu? Padahal kau baru pulang, bukankah tidak sopan memasuki rumah orang lain sedangkan pemilik rumahnya tidak ada? Seperti pencuri saja, aneh" Jungkook mulai berkeringat dingin, ia merasakan sensasi yang entah bagaimana. Antara tangan Taehyung yang ada di bahunya, badan Taehyung yang sangat menempel dengan Jungkook, juga sensasi lirikan tajam dari kedua perempuan yang ada di kamarnya.

"Ee.. hyung mau minum apa?" Jungkook melepaskan tangan Taehyung dan berdiri.

"Terserah" Jungkook mengangguk lalu berlari ke arah dapur.

"Eonni bagaimana ini? Aku tidak mau berada disini terus, bagaimana kalau tiba-tiba orangtua Jungkook datang?" Irene yang ada di sebelahnya pun ikut memikirkan bagaimana cara mereka keluar dari situ.

"Hai"

"Kyaaaaaa!!! Maafkan akuu aku bukan pencuri huhuuu.. kakak ku lah yang menyuruhkuu jangan bunuh akuu" Seulgi menutup matanya, sedangkan Irene di sana sudah sangat ingin memotong mulut adiknya itu.

"Apa maksudmu? Kalian pencuri?" Taehyung yang berdiri di sana mulai mendekati mereka.

"Ti..tidak hahaha.. kenapa kami mencuri?" Irene tertawa dengan gerakan tangan nya yang mengelap keringat dingin di dahinya.

"Kalau tidak kenapa kalian gugup? Kuperhatikan dari tadi kalian terlihat ketakutan dan seperti ingin segera keluar dari sini. Memang apa yang membuat kalian ketakutan?" Seulgi serasa mau mati, kenapa bisa-bisa nya ia mengatakan hal itu tadi.

"Tidak.. hahaha.. kami hanya ingin pipis. Ayo Seulgi" Irene langsung menarik Seulgi keluar dari sana.

"Ada apa hyung?"

Cinderkook {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang