RAIN

1.8K 181 12
                                        


Rintikan air berjatuhan. Hawa dingin meraba sekeliling kota. Senja sudah menghilang sejak tadi. Di sekitarpun sepi dan senyap. Suasana membeku, sedangkan dia menunggu seorang diri.

"Huh... Kenapa lama sekali?" dia memegang jaket birunya erat. Giginya gemertak dan tubuhnya gemetar kedinginan.

"Ehemm..." seseorang berdeham seseorang yang berdiri disampingnya dan mengagetkannya.

"Taehyun, ngapain kamu disini?"

"Aku cuma lewat aja, emang kamu sendiri ngapain disini?"

"Nungguin jemputan..."

"Semalam ini? Jadi kamu nungguin sejak pulang sekolah sampai sekarang?"

"Enggak lah... Tadi aku ada ekskul menyanyi dan selesainya jam 5 tadi,"

"Oh... Kenapa gak pulang sendiri. Naik taksi kek atau ojek gitu,"

"Uangku abis, Tae. Aku lupa gak bawa uang tambahan, hehe....",

"Dasar!!", Taehyun memukul kepala Soona. Pukulannya cukup keras membuat Soona meringis kesakitan.

"Aduh!!! Sakit tau,"

"Maaf, hehe...", Taehyun duduk mendekatinya lalu mengelus Kepalanya. Aroma parfum Taehyun menguar dan menggoda indra penciuman Soona. Dia mengendus-ngendus aromanya dengan mendekatkan hidungnya dengan sumber baunya. Baunya harum sampai dia tak ingin jauh darinya. Taehyun yang melihatnya hanya tersenyum menyeringai.

Tangan Taehyun diam-diam menyentuh tangan Soona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tangan Taehyun diam-diam menyentuh tangan Soona. Tapi tiba-tiba dia terkejut

Kenapa tangannya dingin sekali? Seharusnya tak sedingin ini.

"Tungu dulu!", Soona terkejut lalu diam.

"Ada apa?" Taehyun mengamati dengan teliti wajah Soona. Tampak pucat sekali dan tubuhnya menggigil hebat. Kemudian Taehyun pelan-pelan mencoba menyentuh dahi Soona. Namun dia mengelak.

"Apa-apaan sih kamu? Mau main pegang aja.

"iihhh.... Diam dulu!" dia menyentuh dahinya dan mencocokan miliknya untuk memastikan dia baik-baik saja. Tapi yang benar saja, Suhu tubuh Soona sangat panas.

"Kamu sakit ya?" tanya Taehyun. Namun dia hanya diam.

"Kok diem sih? Jawab aku?",

Tiba-tiba tubuh Soona kaku. Pandangannya kabur. Perlahan tubuhnya pun mulai lemas.

"Aku.... A... Ku.... ", jawab Soona dengan suara lirih. Kemudian dia pingsan. Taehyun dengan sigap menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Taehyun mendadak panik dan mencoba menyadarkannya.

"Soona!!!", Taehyun menepuk-nepuk pipinya. Namun dia tak merespon.

"SOONA!!! BANGUN SOONA!!!"

======= * =======

Dia berusaha bangun dari ketidaksadarannya. Dia mencoba menggerakan tangannya dan membuka matanya perlahan. Tampak dalam pandangannya sosok remang-remang. Dia mengira sosok tersebut adalah orang yang dia cintai selama ini, padahal pandangannya pun belum begitu jelas.

"Kak... Kak Soobin....",

Taehyun tercengang.

Kak Soobin??? Apa dia mengira aku Kak Soobin? Ah... Mungkin aku memang sedikit mirip dengannya.

"Kak Soobin, aku dimana? Apa tadi aku pingsan? Tadi aku sama Taehyun, pasti dia ninggalin aku tadi ya. Dasar dia!!!"

"Iya... Kamu pingsan tadi," Taehyun menjawab dengan nada kesal. Soona sedikit terkejut suara Taehyun. Nampaknya dia belum melihat dengan jelas bahwa yang dihadapannya adalah Taehyun.

"Kok suara Kakak mirip Taehyun? Apa kakak sakit tenggorokan?"

"Ini memang aku, Taehyun!!!" Sahutnya dengan nada tinggi. Soona mengucek-ucek matanya. Yang benar saja, dia Taehyun bukan Soobin.

"Maaf, Hyun... "

Taehyun hanya cemberut.

Soona melihat sekeliling kamar. Mengamati dari lantai sampai langit-langit kamar yang tergantung lampion berbentuk bintang. Tempatnya sangat asing baginya.

"Aku dimana, Hyun?"

"Di apartemenku"

"WHAT?!? KAMU BAWA AKU KE APARTEMEN COWOK, KE KAMARMU PULA?? ABIS KAMU APAIN AKU? KAMU KIRA AKU ANAK APAAN??"

"ANAK JALANG...Nggak usah ngegas kali!!!Udah baek-baek aku bawa kamu ke apartemenku, emang kamu mau kutinggal disana trus diculik orang trus dia nganuin kamu, heh???"

"Enggak...enggak mau..." Soona menunduk.

"Ya udah... Jangan cerewet,"

"Hyun..."

"Hmm..."

"Aku mau pulang," Soona berbicara dengan lirih kepada Taehyun yang sibuk mengompres dahinya.

"Udah malem Soona. Kamu tidur disini aja, di kamarku. Aku nanti tidur di kamar sebelah. Kamu cewek, Aku takut kamu kenapa-kenapa,"

Soona mengangguk.

"Ya udah... Sana tidur. Besok pagi-pagi aku anterin kamu ke apartemenmu,"

 Besok pagi-pagi aku anterin kamu ke apartemenmu,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soona kemudian tidur. Taehyun membenahi selimutnya, sesekali dia mengamati wajah Soona.

Dia kalo tidur cantik juga...

Taehyun kemudian menutup pintu dan menuju kamar lain. Namun dia tak segera tidur. Seperti biasa dia akan menuliskan sesuatu di buku birunya.

~~~~~ ^ ~~~~~

Dear Diary

Lagi-lagi aku hari ini merasa aneh. Terutama saat kejadian tadi, di halte bus dibawah gerimis hujan. Ada sesuatu yang membuatku hangat disana. Apa mungkin dia? Aku ingat tadi ketika dia pingsan. Ada rasa ketakutan yang mendalam. Jujur saja, aku tak pernah setakut ini. Seakan-akan tadi aku akan kehilangan sesuatu sehingga membuatku takut.

Tubuhnya sangat dingin sekali. Aku tak tega melihatnya kesakitan. Terpaksa aku memeluknya dibalik jaketku. Aku rasakan jantungku berpacu seiring roda taksi yang berputar. Disaat bersamaan ada kehangatan yang aku rasa. Bukan di tubuh, melainkan disini, di dalam hatiku.

Aku tak mengerti dengan semua ini. Tapi hal ini membuatku ingin mengenalnya lebih jauh. Aku ingin tahu, bagaimana bisa dia membuatku begini.

18 November 2018

~~~~~ ^ ~~~~~

My Prince [ Kang Taehyun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang