3 - Olimpiade itu penting buat gue!

55 10 0
                                    

Kadang dibalik sifat egois, idealis, dan ceria. Ada satu ton beban yang ia sembunyikan.
-author2k19-

***

Kini dua orang berseragam batik kotak kotak dengan rompi biru khas SMA Diponegoro berada di UKS. Nampak seorang siswa dengan telaten mengoleskan sesuatu pada seorang siswi yang duduk di ranjang UKS.

"Makanya jangan sok kuat deh."

"Lah lo kan yang dari tadi dipanggilin nggak nya- hatcu ut."

"Udah tau Rhinitis masih pake jatoh segala di Pasir lagi."

"Lo bego banget si. Hatchu."

"Udah diobatin malah ngatain."

"Ya dimana ma hatchu na orang nggak ada kali yang mau hatchu hatcu jatoh!"

"Yaudah derita lo berarti. Nih pake masker."

"Thanks."

Haidar Rahandika dan Carissa Eleanor mereka lagi lagi bersilat lidah. Carissa sendiri mempunyai alergi pada debu yaitu Rhinitis. Alergi ini disebabkan oleh bulu hewan, tungau debu, serbuk sari tanaman dan lain sebagainya.

"Dik." Carissa membuka suara.

"Paan?" jawabnya sembari merapikan kotak P3K.

"Eum bilang sama Pak Gading ya. Gue yang hatchu ngewakilin sekolah."

Ujar Carissa mengeluarkan jurus andalannya dalam merayu. Ya, puppy eyes.

"Ck. Ngga usah sok imut. Kalo lo yang kaya gitu jatohnya kaya anjing beneran." cerca Dika sarkastik.

"Idih, ayok hatchu ikut gue ke ruang kepsek."

Carissa menarik paksa Dika hingga sampai di ruang kepsek. Ia tidak peduli dengan tatapan tatapan murid lain. Apalagi ocehan Adzriel dan Stella.

"My baby, oy mau lo bawa kemana sih nenek lampir. My baby hishh."

"Ratuku, oh ratuku. Kemana engkau akan pergi? Kemarilah kemarilah."

"Woe, kasar banget sih jadi cewek!" cela Dika karena merasa kulit pergelangan tangannya sobek.

Akhirnya mereka terhenti, namun sebelum masuk Carissa membalikan badanya. Ia melihat 6 manusia berbeda jenis kelamin didepannya.

"Lo apaan ikutin gue?" tanyanya santai.

"Suka suka gue lah. Gue ngikutin baby gue kok."

'Baby baby. Makan tuh babi!' batin Dika.

Carissa memutar bola matanya malas. Baby? Menjijikan.

"Adzriel, minta tolong dong usir ini benalunya. Jangan sampe masuk ya, ntar gue beliin susu kotak deh." rayu Carissa.

"Susu kotak? Oke princess, siap laksanakan."

Carissa menarik paksa tangan Dika. Membiarkan 6 manusia itu membuat kegaduhan diluar. Tepat dihadapan kepsek, Dika hanya diam.

"Cepet ngomong." bisiknya.

Dika hanya diam santai tak bergeming. Ia melihat ke arah kepsek yang sedari tadi memasang wajah bigung.

"Ck, gue suruh Stella ngencanin lo mampus lo!" bisiknya mengancam.

"Hish." desis Dika.

"Pak, jadi gini kita udah sepakat. Kalo yang ngewakilin sekolah itu, em itu-"

EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang