Kamu sama aku itu kaya anjing ngejar ekornya. Udah tau kalo ngedapetin kamu itu mustahil, tapi tetep aku perjuangin.
-Author2k19-
***
"Pak Gading!"
Seorang gadis berseragam putih abu abu menghampiri seseorang yang notabenya kepala sekolah SMA Diponegoro. Entah bagaimana, Pak Gading yang baru saja bertemu dengan siswi tersebut sontak mengeluarkan inhalernya. Sebegitu menakutkannya kah?
"Pak, Pak, Pak! Sebentar pak! Eh, bapak kenapa? Kok kayanya bapak takut ya ketemu sama saya?"
"E-eng-enggak kok." gagap Pak Gading.
"Oke, jadi gini pak-"
Ucapan gadis itu terpotong karena Kepsek didepannya kembali mengeluarkan dan menggunakan inhaler.
"Em pak dengerin dulu, buat lomba yang bikin animasi itu udah ada kabar belum?"
Lagi - lagi Pak Gading mengeluarkan inhaler setelah sebelumnya bernafas dengan berat. Siswi kelas XI itu pun keheranan.
"Eh eh, tapi kalo belum ada nggakpapa deh pak. Soalnya 100% saya yakin kalau animasi saya yang terbaik!"
Pak Gading kembali bernafas dengan netral. Setiap bertemu dengan siswi jenius didepannya ini, dia sangat ketakutan. Dalam artian takut apabila muridnya itu bersedih ataupun kelewat gembira dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.
"Ah iya nak Carissa, saya percaya!"
Ya! Carissa! Siswi jenius tersebut sudah 2 bulan menunggu kabar kejuaraan animasi yang ia ikuti. Pak Gading berlalu, gadis berkepang dua itu beranjak dari tempatnya menuju ke kantin. Namun, perjalanannya terhenti ketika mendengar Stella dan kawan kawannya membuah bibirkan Dika.
"Kalian tau ga sih?" Stella mengawali perbincangan panas.
"Apaan si?" kompak Siska dan Stella.
"Si Dika tuh kemarin tabrakan tau! Gue kaget parah! Terus ya katanya dia itu koma! Parahnya udah 2 hari ini belum bangun!"
"Hah? Kok bisa sih! Setau gue ya, kalo misal orang koma nggak sadar sadar itu bisa kebablasan!" ceplos Siska santai.
"Sembarangan! Nenek lo makan beling kebablasan!" sambar Stella.
Carissa yang dengan saksama menyimak perbincangan mereka menutup mulut tak percaya. Baru saja dua hari lalu ia bergembira bersama pacar hanya statusnya itu. Tuhan memang punya rencana.
Entah mengapa setetes air mata dengan lancang menerobos keluar dari kelopak matanya. Dengan kasar ia menghapus air matanya dan kembali ke dalam kelas.
***
Prang!
Klontang!
"Carissa kamu berisik banget sih nak." tegur mamanya lembut.
"Yah mah, ini lho Carissa mau bikin bubur."
"Yaudah sini mamah bantu!"
"Kak, Anin juga boleh bantu kan?"
Carissa tersenyum menatap adiknya yang kini telah kembali berada di tengah tengah keluarga Carissa. Elle yang sempat membuang anak itu, kini menerimanya. Karena ia sadar bahwa hidupnya itu berkat dari Anin. Carissa fikir adikknya tidak akan pernah lagi menjadi keluarga Eleanor. Namun, ya begitulah tuhan. Tuhan tau bagaimana cara membahagiakan hambanya yang sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy
Teen FictionHaidar Rahandika. Seorang the most wanted boy di SMA Diponegoro. Selain wajahnya yang membuat kaum hawa jatuh hati. Kepandaian yang murni tanpa belajar tidak dapat diragukan. Sifatnya yang easy going juga membuatnya mudah mendapat teman. Carissa E...