🌞Pendek🌞

85 61 2
                                    

Kia tidak nyaman dengan tatapan mengerikan para siswi dilapangan dan dikoridor saat Davino menggandeng tangannya disepanjang jalan.

"Vino..lepasin!"Kia menolak genggaman Vino ditangannya, tapi tidak didengar oleh Vino.

Ketika mereka telah sampai dilapangan, baru Vino melepaskan tangannya.

"Wihh... Temen gue gerecep amat sih?"Dani menaik turunkan alisnya mengejek Vino.

Vino hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Sudah...sudah! Ayo semuanya segera kelapangan berbaris yang rapih sesuai absen!"ucap Pak Rudi memberi intruksi kepada murid-muridnya. Yang langsung dilakukan murid-muridnya.

"Baiklah sekarang kita lakukan dulu pemanasan, setelah itu lari mengelilingi lapangan 2 putaran ya!"

"Mulai!"lanjut Pak Rudi memimpin pemanasan.

Semua murid melakukan pemanasan dengan lancar. Setelah selesai semua murid berlari mengelilingi lapangan sesuai intruksi dari Pak Rudi.

Kia berlari dengan santainya hingga tidak menyadari Davino menyamakan langkahnya dengan Kia.

"Ekhmm.."Dehem Vino membuat Kia menoleh.

"Apa?"tanya Kia

"Nggak."Vino mengedikkan bahunya acuh.

"Dih dasar gak jelas"batin Kia

"Kenapa?"tanya Vino

"Apanya?"Kia mengernyitkan dahinya.

Vino hanya mengangkat bahunya acuh lalu berlari mendahului Kia.

🌞🌞🌞🌞

Setelah melakukan pemanasan dan berlari mengelilingi lapangan, Pak Rudi memerintahkan mereka untuk beristirahat.

"Anak-anak sepertinya bapak tidak bisa melanjutkan pelajaran olahraga ini,"

"Huhh.. "sorak murid laki-laki tak terima.

"Sudah tenang semuanya, hari ini bapak ada rapat. Jadi yang mau melanjutkan pelajaran ini silahkan saja, Tapi sampai jam pelajaran bapak habis ya!"

"Siap pak!"sorak murid laki-laki senang.

Berbeda dengan Kia yang jengah melihatnya, sebenarnya Kia malas mengikuti pelajaran olahraga.
Tapi berhubung Pak Rudi tidak bisa mengajar membuat Kia sedikit lega.

Kia beranjak dari lapangan menuju kursi dipinggir lapangan. Ia hanya melihat teman-temannya saja yang sedang bermain basket dilapangan.

"Kenapa?"tanya Vino membuyarkan lamunan Kia.

Kia tersentak kaget lalu menoleh

"Apanya?"

"Kenapa gak ikutan olahraga?"

"Gue gak suka olahraga." Kia menghembuskan nafasnya jengah.

"Pantes!"

Kia menoleh pada Vino yang menatapnya mengejek.

"Apa?"

"Lo pendek."ucap Vino dengan senyum mengejek.

Kia memukul lengan Vino keras hingga membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Biarin... Dasar nyebelin."Kia mengerucutkan bibirnya kesal.

Vino mencoba menahan tawanya melihat Kia kesal karenanya.

"Lucu"batin Vino dengan senyum tipis yang terbit diwajahnya.

Vino beranjak dari duduknya lalu berlari menghampiri teman-temannya dilapangan.

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang