Holiday

17 4 0
                                    

"I'm comming boy"

Author pov
Vania pun tertidur di dalam pesawat yang ia naiki tadi. Setelah beberapa saat kemudian ia merasa tubuhnya di goncangkan sehingga membuat vania terpaksa untuk membuka matanya secara perlahan dan ia pun tersadar ternyata ia sudah sampai di tempat tujuan

"Ibu sejak kapan kita sampai?" Ucap vania setelah melihat penumpang yang ada di pesawat mulai turun satu persatu.

"Sejak ibu menggoncangkan tubuhmu vania" ucap ibunya sambil tersenyum.

"Ok bu ayo kita cepat cepat keluar dari sini bu agar kita sampai di tempat bagas dengan cepat" ucap vania dengan senang sambil mengambil tasnya yang berada di atasnya.
Ibunya pun ikut keluar bersama suami beserta anak tercintannya itu.

"Wahh ibu ternyata di sini indah sekali ya bu" ucap vania

"Iyah, karena itu ibu mengajakmu ke sini agar kita bisa melihat keindahan negara kita tercinta ini" ucap ibunya

"Lahh kok jalan jalan? Kan kita kesini mau bertemu bagas kan bu?" Ucap vania dengan kesal karena ia merasa di bohongi

"Iya kok kita di sini sambil berjalan jalan dengan bagas juga kok" jawab ibunya santai

"Oh ok. Sekarang kita pergi ke arah mana agar kita sampai di rumah bagas bu?" Tanya vania kepada ibunya

"Setelah ini kita naik bis ya, setelah itu kita langsung turun di dekat gang rumah bagas kok, jadi kita tidak perlu cape cape untuk berjalan jauh" jawab ibunya senang

Mereka pun sampai di depan gang rumah bagas

Vania pov

'Wah ternyata di sini lebih indah dari pada di tempat tadi' ucap vania di dalam hati

"Ibu rumah bagas dimana bu?" Tanya ku kepada ibu yang langsung di jawab ibu dengan singkat

"Kita hanya berjalan lurus saja"

Aku pun mengikuti kata ibu setelah itu aku melihat rumah bertingkat dua berwarna putih yang di hiasi dengan warna emas dan memiliki pagar berwarna merah. Pertama tama aku kagum dengan rumah ini aku bingung apakah ini rumah bagas, tanpa basa basi aku pun bertanya kepada ibu "ibu apakah ini rumah bagas?" Tanyaku sambil menunjuk rumah yang tadi ku sebutkan dan di jawab dengan anggukan dari ibuku.
Tanpa menunggu aba aba dari ibuku aku pun langsung memencet bel yang ada di dekat pagarnya itu lalu keluarlah seseorang yang aku yakini sebagai pak satpam ini

"Iya maaf anda siapa? Dan ingin bertemu dengan siapa?" Tanya satpam itu kepadaku

Aku pun menjawab "perkenalkan nama saya vania teman bagas, saya ke sini ingin bertemu dengan bagas, boleh saya masuk?" Jawab beserta tanyaku kepada satpam itu

"Oh maaf nona tapi pak bagasnya sedang berada di luar rumah, kalau mau menunggu mari masuk non biar saya tunjukkan kepada nyonya" jawab satpam itu sambil menunjukkan jalannya kepada ku dan orang tuaku, setelah itu kami bertemu oleh nyonya satpam itu yang aku yakini mama bagas dan langsung di sambut dengan pelukkan hangat dari nyonyanya itu kepadaku

"Hai vania, sudah lama tidak bertemu denganmu" sambil memelukku dengan penuh kasih sayang.
Akupun membalas pelukkan hangat itu dan aku bertanya kepada tante/ mama bagas

"Tante, bagas dimana?" Tanyaku tanpa ada rasa malu dan pelukkan itupun langsung melonggar

"Tadi katanya bagas pergi main bersama teman temannya, paling bentar lagi pulang kok" jawab tante itu dengan penuh keyakinan

"Oh begitu ya tante" jawabku dengan lemas karena kecapean selama perjalanan

"Udah sepertinya kamu cape ya, sekarang kamu pergi ke kamarmu ya, kamarmu berada di situ" ucap tante itu sambil menunjuk kamar yang berada di lantai dua itu. Aku pun langsung melesat pergi ke arah kamar itu sambil membawa koperku. Setelah sampai di kamar aku pun langsung membaringkan badanku di atas tempat tidurku. Setelah beberapa menit kemudian itu aku pun membereskan baju baju ku di tempat yang sudah disediakan, kamar ini sudah lengkap isinya ada lemari beserta lemari rias lalu ada kamar mandi dan ada tempat tidur yang cukup luas. Setelah semuanya beres akupun memulai ritual mandiku selama 30 menit, aku pun memakai kaos oblong dengan celana jeans yang serasi. Saat aku beres memakai bajuku aku pun mendengar suara laki laki yang tidak asing bagiku aku pun dengan cepat berlari menuju ke bawah untuk melihat laki laki tersebut. Setelah sampai bawah dengan tergesa gesa aku pun melihat laki laki yang aku rindukan selama ini sedang berdiri sambil menatapku dengan pancaran mata yang indah, tanpa basa basi lagi aku pun berlari dan memeluk laki laki itu sambil memanggil namanya

".. Bagas" dengan erat aku memeluk laki laki itu dan laki laki itu pun langsung membalas pelukanku dengan erat

"Sejak kapan kamu sudah di sini vania?" Tanya Bagas tanpa melonggarkan pelukkan kami

"Aku kuran lebih sudah di sini selama 1 jam" jawabku sambil melonggarkan pelukan ku untuk melihat wajah bagas.

"Kenapa kamu tidak menelfonku agar aku bisa langsung pulang?" Tanya bagas sambil menatap mataku dangan mata yang berbinar binar

"Emang aku punya nomor telfonmu?" Tanyaku yang langsung membuat bagas tersenyum

"Sekarang mungkin tidak tapi lain kali kamu harus memberi tahu ku jika kamu mau ke sini lagi ya..,"

"Iya" jawabku singkat

"Oh iya tadi kamu bilang kamu tidak mempunyai nomor ku kan, nah ini adalah nomorku sekarang" ucap bagas sambil memperlihatkan nimornya itu kepada ku.
Tapi beberapa saat kemudian setelah aku menuliskan nomornya di hp ku aku melihat ada perempuan yang baru masuk dan langsung berlari ke arah bagas dan memeluk bagas dari belakang. Karena melihat aksi perempuan itu aku pun mundur beberapa langkah dan hatiku merasa sakit saat melihat perempuan itu memeluk bagas dari belakang

"Dia siapa bagas?" Tanyaku pelan agar ridak terlihat cemburu

"Perkenalkan dia namanya bianka, dan bianka perkenalkan dia teman lamaku namanya vania" jawab bagas sambil tersenyum ke arah bianka

"Hai bianka namaku vania sahabat lama bagas" sapaku sambil mengulurkan tangan ku kepada bianka

"Hai namaku bianka pacar baru bagas" jawabnya sambil menekan kata 'pacar baru' bagas
Jleb rasanya seperti ditusuk ribuan pedang di hatiku dan tanpa basa basi karena ada sebutir cairan bening lolos dari pipiku yang membuat mereka kaget dan akupun pergi ke kamarku yang langsung ku kunci agar mereka berdua tidak bisa masuk ke kamarku.

Haii guys sedih gak sama vania yang udah rela nungguin bagas eh sekarang malah bagasnya pacaran sama orang lain

Bagas: apaan sih thor orang
bianka bukan pacar aku
Vania: jelas jelas tadi bianka
ngomong kalo kamu itu
pacarnya bianka
Bianka: iya kan kamu sama aku
udah pacaran seminggu
yang lalu.
Thor: udah udah nanti aku
pisahin kalian semua biar
tidak ada yang bisa
bersama
Bagas: damai thor

Sudah abaikan maaf kalo garing ato pun banyak typo maklum manusia biasa selamat bertemu di part selanjutnya bye....

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang