Kata Asma (8)

830 31 0
                                    

Untuk beberapa hal, kita barangkali secara tidak sadar terlalu mudah menganggap seseorang cengeng, padahal kita sendiri bahkan tidak tahu sama sekali apa-apa saja yang sudah ia alami. Kehilangan kah? Trauma kah? Ketakutan tertentu kah? Atau bahkan, dia memang salah satu orang yang sedang terganggu mentalnya, terganggu fungsi otaknya sehingga dia tidak bisa berfikir secara sehat dan optimis.

Untuk beberapa hal, kita barangkali yang merasa bahwa mental kita paling kuat, secara tidak sadar menganggap bahwa orang lain terlalu berlebihan dalam menunjukkan luka dan kepedihannya. Padahal kita sendiri bahkan tidak tahu sama sekali apa yang sudah sejak lama orang itu pendam sampai membuat air matanya terurai begitu banyak dan deras. Kita lebih sering bertanya dan berpikir: luka separah apa sih sampai membuat tangisnya sekeras itu. Tapi mengapa kita tidak mencoba membalik kalimat tadi menjadi: tangisan sekeras itu, sudah tentu karena lukanya terlalu parah.

Untuk beberapa hal, kita barangkali terlalu mudah menertawakan orang karena perilaku atau pertanyaan konyolnya. Karena tingkahnya yang kelihatan bodoh, atau karena cara bicaranya yang terlihat gugup dan gemetar. Padahal kita sendiri bahkan tidak tahu sekeras apa usaha dan upayanya melawan sesak napas, keringat dingin dan gemetar setiap kali hendak bertemu orang-orang. Kita tidak tahu sehebat apa kerja kerasnya melawan rasa takut dan rasa kurang percaya diri. Kita bahkan juga tidak tahu, kan, seberusaha apa orang itu untuk bisa terlihat baik-baik saja?

Untuk beberapa hal, kita barangkali terlalu mudah menganggap orang lain jaim, kaku, tidak asik, dan sebagainya. Padahal kita sendiri bahkan tidak tahu sudah seberjuang apa orang itu untuk bisa dengan mudah memulai percakapan dan terlihat ramah di depan banyak orang.

Cukup. Cukup menganggap orang lain lemah hanya karena kita merasa lebih kuat. Dan cukup menganggap orang lain berlebihan hanya karena kita merasa bahwa luka dan pedihnya tidak berarti apa-apa. Setiap dari kita punya permasalahan dan kesulitan hidup. Kalau belum bisa menjadi pendengar yang baik, setidaknya diam jauh lebih baik. Daripada berkomentar, tapi malah memperburuk suasana.

Madah Qolbu❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang