dari cerita-cerita yang aku dengar, mereka seolah menolak untuk menyusun cerita baru bersama dengan tokoh-tokoh yang baru juga. seperti ada banyak rasa takut yang mendekam dalam hati mereka. takut dibohongi, takut dilukai, takut dikecewakan. dan mungkin, yang paling mereka takuti adalah: takut ditinggalkan.
dan mendengar cerita-cerita mereka itu, aku bahkan sempat mengira bahwa hidup dengan tanpa didampingi siapapun akan jauh lebih damai ketimbang bersama seseorang, tapi harus berurusan dengan rasa sakit setiap hari.
meski rasa sakitnya tidak betul-betul aku pahami. tapi aku bisa menilai seberapa luar biasanya rasa sakit itu lewat lelehan air mata yang keluar dari mata mereka. lewat pelukanku yang dibalas dengan pelukan yang lebih erat. lewat pancaran matanya yang lesu tapi seolah mengharap dunia berakhir saat itu juga. dan lewat kata-kata yang tiba-tiba membeku setiap kali mereka mencoba bersuara.
dari cerita-cerita yang sering aku dengar belakangan ini, pertanyaanku satu: lalu, seperti apa orang yang betul-betul memegang janji itu?