chapter 2

14K 1.5K 387
                                    

Angin yang sangat sejuk menyentuh kulitku. Sinar matahari menerpa wajahku. Rerumputan bermain dikulitku saat aku bergerak. Perlahan-lahan aku membuka mataku. Hal pertama yang kulihat adalah langit biru. Aku berusaha bangkit dari tidurku

Tempat apa ini? Batinku.

Dibelakangku terdapat hutan. Hutan itu bukan hutan biasa. Pepohonan disana berukuran raksasa. Rasa penasaran membuatku masuk ke hutan itu. Aku membenarkan letak tas di punggungku dan mulai berkeliling di hutan itu tanpa arah. Melihat-lihat hal aneh pada tumbuhan di sini.

Aku mendengar suara kuda berlari. Suaranya samar-samar. Tetapi, makin lama makin jelas. Aku menoleh ke sumber suara. Seorang pemuda berjubah hijau menunggangi kuda. Rambutnya berwarna coklat gelap dan matanya berwarna hijau zamrud. Wajahnya menampilkan keterkejutan karena melihatku.

"Apa yang kau lakukan di luar dinding?!!" tanya pemuda itu. Aku bingung dengan apa yang dikatakan pemuda itu. Apa maksudnya di luar dinding itu yang tidak kumengerti

"Siapa kau? Sepertinya kau bukan berasal dari dalam dinding!" tanya pemuda itu. Ia turun dari kudanya dan menodongkan pedangnya ke leherku. Aku menelan salivaku dengan susah payah. Aku diam seribu bahasa kerena tak mengerti apa yang terjadi padaku.

"Ikut aku!!!" perintah pemuda itu. Ia menarik tanganku. Pengalaman saat aku akan diperkosa oeh bodyguard Cora terlintas dipikiranku. Aku segera menepis tangannya dan berlari entah kemana.

"Sialan, tunggu!!!" teriak pemuda itu. Pemuda itu mengejarku dengan kudanya. Aku terus berlari hingga aku menabrak sesuatu dan terjatuh.

"Akh, oi bocah menyingkirlah dariku!!!" ucap seseorang bersuara berat dan mencekam. Aku menegakkan kepalaku. Mataku bertemu dengan manik hitam yang menatap tajam diriku. Rambutnya senada dengan matanya. Garis rahangnya terlihat tegas. Tidak bisa dipungkiri lagi, ia sangat tampan.

"Bocah kau bisa mendengarku bukan?!! Perutmu menggesek sesuatu dibalik celanaku!!! Menyingkir dari tubuhku!!!" pria itu berdiri. Aku terjatuh karena itu. Kupandang lagi pria itu. Ia menggunakan seragam yang sama dengan pemuda yang mengejarku. Tubuhnya sangatlah pendek untuk ukuran laki-laki walaupun ia lebih tinggi dariku. Pemuda berambut coklat tadi datang.

"Heichou!!!" panggil pemuda itu pada pria berambut hitam.

"Kau kenapa, Eren?" tanya pria yang dipanggil heichou. Akhirnya aku bisa mengetahui nama pemuda berambut coklat.

"Tadi aku mengejar gadis itu..." ucap Eren. Satu kaki pria berambut hitam itu berlutut dihadapanku, sedangkan lutut lainnya menahan tangan kanannya. Matanya fokus melihat diriku.

"Bocah, kenapa kau bisa keluar dinding?" tanya pria itu. Dahiku berkerut ke atas karena cemas. Aku tak tahu apa yang harus kujawab. Jadi, aku diam saja.

"Oi, kau bisa berbicara kan?" tanya pria itu lagi. Karena terlalu khawatir, aku tak bisa berbicara.

"Merepotkan saja. Eren, bawa gadis ini ke perkemahan." perintah pria itu. Eren membantuku berdiri dan naik ke atas kudanya. Kami berjalan entah kemana, lalu berhenti di sebuah perkemahan. Eren menyuruhku untuk turun.

Orang-orang disini menggunakan seragam yang sama dengan pria pendek itu dan Eren. Mereka melempariku dengan tatapan heran bercampur kaget.

"Oi Sasha!!!" panggil pria itu pada gadis berambut coklat dan diikat ekor kuda.

"Kau butuh sesuatu, heichou?" tanya gadis itu. Ia menatapku lama.

"Dimana Irvine?" tanya pria itu lagi.

"Disana." tunjuk gadis yang dipanggil Sasha ke arah orang berambut blonde.

"Ano Levi-heichou, siapa gadis itu?" tanya Sasha. Ia menunjukku dengan dagunya. Karena gadis itu, aku mengetahui nama pria yang dari tadi dipanggil heichou itu

you are my first love (Levi x Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang