Chapter 20

5.9K 785 22
                                    

Ya...  Sudah 3 bulan Levi dan Hanji-san disini. Di duniaku. Tinggal bersamaku dan ibuku. Ada kejadian aneh selamq Levi dn Hanji-san memasuki hari ke-7 tinggal di duniaku.

Kita mulai dari Hanji-san. Dalam waktu sepekan, sebuah sekolah menengah atas internasional menawari Hanji-san bekerja menjadi guru. Dan ia menerimanya. Aku tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi, karena Hanji-san menolak menceritakannya dengan alasan rahasia.

Dan Levi, di hari penyambutan Levi di rumahku, aku memposting fotoku dan Levi di akun sosmedku. Seminggu kemudian, seseorang menawari Levi menjadi model di majalah fashion pria yang terkenal. Awalnya Levi menolak dengan tegas. Karena terus dibujuk, akhirnya Levi menyerah dan menerima tawaran itu.

Dan beginilah sekarang, Levi di kejar-kejar fans wanitanya sampai ke rumahku.

"astaga, aku sangat menyesal sudah menerima tawaran itu!" ucap Levi dengan kesal. Untung saja Levi memiliki bodyguard yang cukup hebat. Tidak sampai 15 menit, para fans Levi sudah pergi dari pekarangan rumahku.

"kau bisa berhenti jika kau mau... " ucapku. Levi memandangku lalu mendekat ke arahku.

"aku tidak akan berhenti. Aku akan mengumpulkan banyak uang untuk biaya pernikahan dan kehidupan kita,"  ucapnya sambil mencium keningku dengan lembut.

"ugh...  Bucin!!!" seruku sambil menahan rasa panas di wajahku. Levi terkekeh kecil lalu menjauh dariku. Aku pergi ke dapur lalu membuatkan teh hijau untuknya.

"Levi, ini." ucapku sambil meletakkan teh di atas meja ruang tamu. Sudah menjadi kebiasaanku memberikan teh pada Levi saat ia pulang kerja.

"terima kasih... " ucapnya lalu menyesap teh itu perlahan.

"dimana ibu?" tanya Levi sambil meletakkan cangkir tehnya di atas meja.

"menginap di rumah temannya. Ia akan pulang besok... " aku memposisikan diriku duduk di sampingnya. Hening melanda kami sejenak.

"Levi..." panggilku.

"ada sesuatu yang ingin kubicarakan... " aku menatap wajah Levi dengan serius.

"menurutmu, apa yang terjadi di dunia itu tanpa kau, aku dan Hanji-san?" tanyaku sehati-hati mungkin.

Levi terdiam sambil menatapku. Ia sedang memikirkan sesuatu. Entahlah itu apa, akan tetapi ia terlihat sangat serius.

"tentunya akan baik-baik saja... " ucap Hanji-san tiba-tiba. Ia pasti baru pulang dari tempat kerjanya. Ia menghampiriku lalu duduk disampingku.

"Eren, ia mencoba melindungi bangsa eldian di dalam dinding," ucap Hanji-san yang sontak membuatku terkejut.

"Levi, kau ingat saat pertama kalinya kita keluar dinding? Saat itu kita melihat lautan," tanya Hanji-san yang di jawab dengan sebuah anggukan dari Levi.

"Saat itu Eren berkata padaku, 'aku akan melindungi kalian semua  apapun yang terjadi,'. Awalnya aku hanya mengerti garis besar dari pernyataan itu. Tapi sekarang, selama aku di dunia ini, aku mengerti maksud perkataan Eren hari itu... " Hanji-san menunduk. Aku tau, kalimatnya belum selesai.

"ia mengorbankan dirinya untuk melindungi kita...." ucap Hanji-san perlahan.

Mataku seketika melebar. Ucapan terakhir Hanji-san bak petir yang tiba-tiba datang. Kulihat wajah Levi yang tetap datar dan tenang. Namun, matanya menyiratkan kekhawatiran yang berlebihan.

"aku ingin kembali ke sana.... " ucapku dengan suara agak gemetar.

"aku tak akan membiarkan Eren melakukan hal bodoh..."

you are my first love (Levi x Reader) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang