AKHIR

2.3K 108 18
                                    

(ANNA POV)

Aku & Kak Juna kini berada di halaman sekolah, merapikan semua sisa-sisa perkemahan, membereskan yang perlu di bereskan, Beberapa orang sudah pulang ke rumah masing-masing untuk Istirahat,  mereka pasti rindu kasur nya aku rasa.
Annisa & Wulan pergi entah kemana, katanya mau beli minum bentar, aku curiga mereka mampir dulu beli makan, mengingat si Wulan yang doyan makan tapi gak gendut-gendut, sempat aku pikir kalau Wulan cacingan.

"Na, Pionering nya tega gak kalo harus di bongkar??", Kata Kak Juna yang menunjuk ke arah pionering hati yang tadi dia buat.

"Hmm tega gak ya?, Engga... Tapi kalo gak di bongkar mau taruh mana?? Sekolah gak mau nyimpen..".

"Kita buat Musium buat nyimpen..", kata Kak Juna yang lalu di susul tawaku.

"Andai bisa di laminating...", timpal Kak Juna lagi.

"Kamu kira kertas??",

"Kok tau?",

"Apaan sih dah lah lanjut.. keburu ujan lagi..".

Kak Juna lalu mulai mengikuti apa yang aku mau, satu-satu ikatan tali itu di lepas, hati pionering itu sudah ambruk dalam beberapa menit.

"Tenang, hatimu gak akan gitu kalau sama aku.." kata Kak Juna yang tiba-tiba berbicara begitu, aku hanya balas "Apaan!" Di susul tawa lagi dari diriku.

Setelah semua perlengkapan sudah di bereskan, Annisa & Wulan baru datang, Wulan nampak marah-marah sementara Annisa seperti membujuk dengan Tertawa.

"Apaan!!", Teriak Wulan sambil menghampiri kami.

"Dihh.. marah..", kata Annisa yang masih tertawa.

"Beli minum kok sambil Pacaran!".

"Eh-eh siapa yang pacaran coba?.." balas Annisa yang masih Tertawa melihat emosi Wulan.

"Lahh adapa kalian ini??", Tanyaku yang cepat di jawab Wulan.

"Nohhh Dugong Asiaa nohh!! Ketemu ama doinya malah gue di tinggal di toko tau ga! Kan kasian jomblo kek aku iniii...", Kata Wulan yang masih emosi.

"Bohong, yang barusan di semat itu siapa?? Hehe..", kata Annisa ke Wulan.

"Kan baru dekett! Gak tau jadi apa engga, sekarang dia kek mengabaikan gitu, di chat gak di bales padahal Online, ngabarin yg lain??".

"Hmm kan curhat.." keluh Annisa.

Dan secara tiba-tiba gak ada angin ga ada hujan, walau agak mendung, Kak Juna memegang pergelangan tanganku dan berkata "Mau jadi pacarku??".
Aku sontak menoleh bingung, gak percaya, kaget, seneng, pokoknya campur aduk, terlebih tatapan Kak Juna yang saat itu memegang erat tatapanku.
Sementara Annisa & Wulan yang semula berantem menjadi diam bingung.

"Ha apa?", Kataku yang kurang paham.

"Kamu mau jadi pacarku?",

"Kok gitu?",

"Kamu ga mau ya??",

"Bukan, maksud aku kok...",

Memotong percakapan "Mau jadi pacar aku??".

"Engga.." kata itu terucap di mulutku, Aku lihat kak Juna mulai bingung.

"Siii goblokk!!" Teriak Wulan sementara Annisa juga ikutan gasak gusuk pingin nampol aku kayaknya.

"Apa alasannya??".

"Aku gak mau jadi pacarmu, karena aku takut aku jadi mantanmu".

"Kak Juna janji ga akan ninggalin Anna lagi..".

SALAM CINTA UNTUK KAKAK PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang