01• Rania Santoso

1.3K 48 1
                                    

Author Note : Fyi, kalau di cerita ini ada dua orang yang namanya Rania. Yaitu Rania Santoso sebagai pemeran utama cewek dan keponakan dari pemeran utama cowok yang juga namanya Rania Abraham. So, untuk membedakan keduanya Mak kasi tanda yaitu Rania (pemeran utama cewek) dan Rannia (keponakan pemeran utama cowok) jadi bedanya ada di dobel N yah.

...
Happy Reading!
🌼🌼🌼

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Sudah hampir sebulan orang tua Rania belum pulang juga. Gadis malang itu hanya bisa merenungi nasibnya yang kelam.

Rania kini tengah duduk di trotoar yang untungnya jalanan sedang sepi jika tidak mungkin dirinya sudah dikira orang stres yang duduk di pinggir jalan.

Beberapa kali ia mengacak rambutnya, frustasi. Bagaimana ini? Apakah dia harus tetap bertahan ataukah cukup sampai disini?. Tanpa orang tua rasanya seperti telah kehilangan segalanya.

Rania mengangkat kepalanya dan tiba-tiba dari samping seorang anak kecil berseragam merah putih sedikit berlari ke arahnya dan menghampirinya. "Kak bantuin Rannia, dari tadi ada orang yang ngikutin Rannia." Ucap anak kecil itu.

Rania melihat ke sekitarnya. Ia sedikit terkejut, pasalnya anak kecil itu menyebut namanya. Apakah anak kecil itu memberitahunya bahwa ada orang yang mengikutinya?.

"Tolongin Rannia, kak. Rannia takut." Gadis itu meringis dan gemetar meminta bantuan. "Kak aku diikutin terus sama ibu-ibu yang dibelakang." Lanjutnya.

Rania mendongakkan kepalanya yang semula menatap anak kecil itu kebingungan dan melihat wanita paruh baya yang memang terlihat mencurigakan. Dan kini Rania paham apa maksud dari anak kecil itu. Segera Rania memeluk anak kecil itu.

"Jangan takut, kamu aman." Kata Rania.

Seketika wanita paruh baya itu terlihat panik dan langsung pergi. Seiring dengan itu Rania melepaskan pelukannya.

Rania memegangi kedua tangan anak kecil itu. "Nama kamu siapa?."

"Nama aku Rannia, kak. Kakak namanya siapa?." Tanya anak kecil yang juga bernama Rannia itu.

Rania tersenyum. Dan dengan senang hati menjawab. "Nama kakak juga Rania"

Rannia tersenyum. "Kak Rania, makasih ya udah bantuin aku."


Rania mengangguk. "Tapi, kamu sendiri aja disini?"

"Aku lagi tunggu jemputan, Kak." Jeda beberapa detik. "Sebenarnya aku baru pulang sekolah, terus aku tungguin Om Aji jemput aku, tapi Om Aji nya belum datang sampai sekarang." Ucap Rannia sedih.

Rania mengeluarkan ponselnya dari saku kemejanya dan mengulurkannya pada Rannia. "Kamu hafal nomor teleponnya?"

Rannia meraih ponsel milik Rania. "Aku hafal, Kak." Kemudian segera menelfon.

Beberapa menit Rania membiarkan Rannia kecil berbicara kepada penerima telepon. Dan setelah itu mengajaknya untuk duduk di sebuah warung yang tak jauh dari tempat mereka.

Rania terlihat sedang membuka kulkas dan mengambil sebotol air dan satu susu kotak rasa coklat yang biasanya menjadi favorit anak-anak. Kemudian membayarnya di kasir. Dan akhirnya di berikan pada Rannia kecil.

You Are My Everything ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang