14: Slave

20.6K 862 32
                                    


Warning 19+

Emma mengerjapkan mata nya, saat sinar mentari mulai terang. Emma meringis ia merasa ngilu di liang kewanitaan nya, sekujur tubuh nya serasa remuk. Bagaimana tidak sehun menggempur nya semalaman sampai pukul 4 pagi, pria itu benar-benar sudah gila. Emma melihat di sebelah nya tidak ada sehun disana pasti pria itu sudah pergi. Emma merasa dirinya sudah seperti jalang murahan yang tinggal setelah di pakai. Emma menatap nampan berisi sarapan dan sebuah paperbag. Emma membuka paper bag tersebut ternyata isi nya pakaian dan secarik kertas dari sehun.

Tidak usah berangkat kerja hari ini istirahat saja, jangan lewatkan sarapan mu sampai jumpa nanti malam.

-oh sehun.

Emma mendecih lalu membuang kertas kecil tersebut. Emma merogoh tas nya untuk mengambil pil kontrasepsi yang sudah di siapkan. Emma menelan pil tersebut ia tidak sudi jika hamil dan mempunyai anak dari pria brengsek seperti sehun. Dengan susah payah Emma berjalan menuju ke kamar mandi.

'sehun sialan'.

Emma memandang pantulan diri nya di cermin kamar mandi, tubuh nya penuh dengan kissmark dimana mana, semua nya sudah terenggut habis tidak ada yang tersisa. Emma menghela nafas nya kasar ibarat nasi sudah menjadi bubur, Emma tidak berniat menghentikan nya lagi ia memang sudah menjadi sex slave nya sehun sekarang. Emma tidak munafik ia menikmati sesi percintaan panas nya bersama sehun pria sangat berpengalaman.

***

"Sehun apa kau sudah gila?".

"Aku rasa begitu hyung".

"Bagaimana bisa kau menggunakan cara licik itu untuk melumpuhkan nya?".

"Aku memang gila dan aku rasa aku benar-benar sudah sangat gila karena tubuh nya itu".

"Sehun kendalikan diri mu, kau bisa mencari gadis lain lepaskan gadis itu sebelum kau menyesal".

"Aku tidak bisa!!! Kau tau kan aku bagaimana aku menderita, aku sakit!!!". Suara sehun meninggi ia terlihat marah kepada suho.

Suho menghela nafas nya kasar.

"Kau harus ingat sehun dia bukan gadis biasa dia seorang pembunuh, jika suatu saat kau jatuh cinta pada nya aku takut musuh di luar sana akan melumpuhkan mu melalui gadis itu, pastikan kau tidak serius dengan nya".

"jatuh Cinta? Jangan harap, aku tidak akan jatuh cinta kepada seorang pembunuh."

"Aku pegang kata-kata mu sehun."

Sehun kembali saat sore hari ke kamar hotel nya, ia membatalkan meeting sore ini karena Emma, sehun tidak sanggup menahan gejolak dalam diri nya lagi, pikiran nya berkabut ia menginginkan gadis itu sekarang. Sehun membuka pintu kamar hotel itu dengan tergesa dan ia menemukan Emma sedang tertidur di atas ranjang. Sehun mendekati ranjang dan melihat wajah cantik Emma yang tertidur sangat pulas, gadis itu pasti kelelahan karena semalaman.

Sehun mencolek pipi Emma dan membuat gadis itu terbangun. Emma berusaha duduk dengan susah payah, sehun tau bahwa Emma merasa sakit di bagian intim nya.

"Apakah masih sakit?."

Tanya sehun dengan lembut, suara sehun yang lembut itu membuat hati Emma meleleh. Emma kemudian mengangguk.

"Apakah kau ingin?". Sehun mengangguk.

"Tapi aku tidak akan memaksa?."

Secret Woman And Mr Perfect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang