9: Revenge

12.9K 813 40
                                    

     Hubungan Emma dan kai di belakang Jennie berjalan dengan lancar. Jennie tidak berani lagi untuk menghina Emma jangan kan untuk menghina untuk menatap Emma saja gadis itu sudah ketakutan. Saat di kantor Emma dan Kai bertindak profesional, namun jika di luar mereka sering menghabiskan waktu bersama, ini sudah jalan minggu ketiga mereka menjalin hubungan di belakang Jennie. Emma benar-benar merasa muak saat Kai terus mendesak nya berhubungan intim.

Namun Emma tetap harus sabar dan senantiasa bersikap manis, Emma juga harus sabar saat kai mencumbu nya. Dan Emma sudah ada rencana bahwa ia harus menyingkirkan Kai secepatnya, Emma benar-benar sudah bosan dengan akting nya.

Emma membuka komputer nya yang di lihat adalah foto presdir Oh sehun. Emma sedikit merasa heran kenapa Sehun tidak penasaran dengan nya? Astaga kenapa ia jadi berharap sekarang. Emma memperbesar foto sehun itu di bagian wajah.

"Hidung nya mancung". Kemudian Emma fokus kepada bibir sehun.
"Bibir nya tipis, tapi ciuman nya mengerikan.". Emma memperbesar bagian tubuh lain nya dan sampai lah di bagian yang membuat Emma tertawa.
"Pisang nya besar juga, tapi mudah sekali tegang."

Keasyikan Emma terganggu dengan suara ponsel nya yang berbunyi, Emma melihat nama Kai tertera disana. Emma menjawab panggilan Kai.

"Halo kai?... Apa ??!!!kau sudah di depan rumah???!!!, Baik aku segera kesana, tunggu disitu jangan masuk ke dalam rumah!!!".

Dengan cepat Emma melesat dan menuju pintu utama rumah nya. Sialan jika orang tua nya tau Kai kerumah itu bisa gawat, bisa hancur rencana nya jika kai tau bahwa Somi sebenarnya sudah meninggal.

Emma menghela nafas lega saat melihat Kai yang bersandar di mobil nya sendirian ternyata pria itu masih menunggu di depan pagar. Emma lalu menghampiri kai, pria itu terlihat tampan dengan setelan casual nya.

"Kai kenapa kau datang malam malam? Bagaimana jika appa ku melihat?."

"Aku merindukan mu, memang nya kenapa jika appa melihat bukankah appa mu tau bahwa kita pacaran?."

"Memang kai, tapi appa ku sangat marah kepada mu saat tahu kita putus, lain kali beritahu aku jika mau datang."

"Hem baiklah, maafkan aku sayang."

Kai memperhatikan pakaian Somi nya itu, gadis itu terlihat cantik dan sexy dengan hotpants, dan kaus ketat yang mencetak payudara itu dengan jelas. Tapi sejak kapan somi memiliki payudara yang besar? Setau kai gadis itu berdada rata bahkan terlalu rata.

Kai lalu memeluk Somi dengan erat. Emma harus menerima pelukan kai, untung pria itu wangi, jadi Emma tidak ilfil. Emma pasrah saat Kai menarik nya masuk ke dalam mobil milik pria itu. Kai mendudukkan Emma di pangkuan nya.

"Bagaimana jika kita melakukan nya sekarang?". Ingin rasa nya Emma mengegerkan otak pria di depan nya ini, kenapa isi nya hanya paha, dada, lubang.

"Jangan sekarang kai.". Kemudian Emma membisikkan sesuatu ke telinga kai.

"Minggu depan? Kau janji kan?."

"Aku berjanji, aku akan memberikan mu kepuasan yang luar biasa, kita akan melewati malam yang indah."

"Baiklah aku pegang janji mu, sekarang cium aku."

Emma pun mencium bibir tebal Kai itu, dan menempelkan tubuh mereka. Untung saja kai tampan dan bibir nya lumayan enak jadi Emma tidak merasa terlalu rugi. Kai melumat habis bibir Emma, tangan nya menyentuh bokong gadis itu dan meremas nya perlahan. Lalu tangan kai menelusup ke dalam kaus yang di kenakan Emma dan meremas buah dada yang berukuran besar itu. Kai tidak menyangka somi hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk berubah.

Emma kaget saat Kai meremas buah dada nya dengan kuat, Emma mengumpat dan merapalkan sumpah serapah dalam hati. Untuk pertama kali nya payudara nya di sentuh oleh pria, menyebalkan somi menjaga nya susah payah supaya terbebas dari rabaan tangan lelaki, namun pria keparat, bajingan di depan nya ini telah menyentuh nya. Sialan jika saja bukan karena somi, Emma sudah mengebiri pria di depan nya ini.

***


Jennie hanya mampu diam dan pasrah, saat sifat kai mulai berubah kepada nya, semenjak datang nya somi kembali, hubungan kai dan jennie renggang, tidak ada lagi kencan ataupun sifat romantis pria itu, semua telah lenyap karena somi. Sebenarnya jennie merasa curiga kenapa somi bisa berubah dengan drastis bukan hanya penampilan tetapi juga sifat dan tingkah laku.

Seingat jennie somi adalah gadis pendiam, tidak mudah berbaur, introvert, tertutup, somi sudah menjadi bahan bully an jennie semenjak mereka di bangku kuliah. Dan somi sama sekali tidak membalas nya, tapi sekarang melihat tatapan somi saja sudah membuat jennie takut. Jennie merasa bahwa yang ada di sekitar nya saat ini bukan somi tetapi orang lain walaupun wajah mereka sangat mirip, sungguh mustahil rasanya jika seseorang berubah drastis dengan waktu singkat.

Emma dan kai sedang makan malam bersama di sebuah restoran. Emma sengaja berdandan dengan cantik malam ini, karena malam ini adalah perjalanan misi terakhir nya, dan Emma juga mulai merasa kai sudah sedikit curiga kepada nya. Kai memperhatikan somi secara seksama, kai juga menyadari bahwa sifat dan gerak gerik somi sungguh berbeda.

"Sayang sejak kapan kau menyukai timun?"  Tanya kai, saat emma memakan sepotong timun di piring nya. Emma terlihat sedikit terkejut namun ia ahli mengendalikan ekspresi.

"Aku baru baru saja mulai menyukai nya sayang, timun itu baik untuk kesehatan". Emma mengumpat dalam hati, kai sudah mulai mencurigai nya.

Kai mengangguk dan tidak mengambil pusing soal itu. Karena yang jelas malam ini mereka akan bercinta lagi, dan kai sudah sangat lama menunggu dan membujuk somi.

Setelah makan malam selesai, kai melajukan mobil nya menuju apartemen, kai sudah tidak sabar ingin melewatkan malam yang panas bersama somi. Kai melihat somi membawa tas yang sedikit besar dan meletakkan nya di jok belakang mobil.

"Sayang kenapa kau membawa tas terlalu besar?."

"Ah itu isi nya pakaian ku kai, kita akan bercinta sampai pagi, jadi aku membawa pakaian kerja ku untuk besok di dalam tas itu."

Kai tersenyum, bayangan somi mendesah erotis di bawah nya sudah terngiang di benak kai, dan hal itu membuat junior nya menjadi on. Sedangkan Emma menyembunyikan seringaian yang mengerikan itu, ia telah menyiapkan hadiah untuk kai sebuah hadiah terindah yang akan membuat pria itu musnah.

"Ajal mu tinggal hitungan jam saja kim kai." Ucap somi dalam hati.

Kira kira itu si kai bakalan di apain ya???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira kira itu si kai bakalan di apain ya???.

Next?? Vote dan komen jangan lupa.

Secret Woman And Mr Perfect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang