26: He Loves You

10.8K 626 27
                                    

Waktu demi waktu berlalu dan Emma sudah sadar sepenuh nya, Emma juga sudah bisa berbicara dengan benar. Namun Emma tidak boleh bergerak terlalu banyak karena itu bisa mempengaruhi luka nya.

Dan sekarang dokter Lucas sedang mengganti perban Emma. Dokter Lucas terkenal karena paras wajah nya yang cukup tampan, bahkan Emma sendiri saja merasa malu saat bertatapan dengan dokter muda dan tampan itu.

"Maaf jika ini sedikit kurang sopan nona Emma".

"Tidak apa-apa dok."

Dokter Lucas sedikit menurunkan tali bra Emma, karena luka Emma tepat berada di bawah tulang selangka. Dengan telaten dokter Lucas membersihkan luka Emma. Emma sedikit meringis karena luka nya terasa perih.

Kemudian dokter Lucas mengganti perban Emma dengan perban baru.

"Luka nya sudah mulai membaik nona Emma". Senyuman dokter Lucas membuat Emma blushing, Emma hanyalah gadis normal ia juga suka melihat pria tampan.

BRAKK

Baik Emma ataupun dokter Lucas merasa terkejut dengan gebrakan pintu yang tiba-tiba. Dan sehun langsung masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah merah padam karena menahan amarah.

Sehun semakin marah saat melihat tubuh Emma terekspos dan tali bra nya yang turun ke bawah.

"Sialan apa yang anda lakukan pada kekasih saya!. Ucap sehun yang langsung mendekati dokter Lucas dan menarik kerah jas nya.

"Sehun, hentikan!!, Dokter Lucas hanya mengganti perban ku, kau bisa lihat sendiri".

Sehun melepaskan cengkraman nya dengan kasar. Wajah Lucas yang tampan membuat sehun semakin kesal, dan dokter muda di depan nya ini juga sudah melihat sedikit bagian tubuh Emma.

"Kenapa tidak menyuruh perawat? Anda kan seorang pria?".

"Maaf presdir Oh tetapi ini memang tugas saya."

"Jangan berani mencari alasan atau saya..."

"Sehun!!!"

Panggilan Emma yang tegas itu mampu membuat sehun menyudahi perdebatan nya.

"Baiklah sekarang bisakah anda keluar, biarkan saya yang melanjutkan memasang perban nya".

"Baiklah presdir Oh, saya permisi".

Dokter Lucas membungkuk hormat kepada sehun dan Emma sebelum akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Emma sungguh merasa malu atas tindakan sehun yang menurut Emma sangat lebay namun lucu.

Sehun menghela nafas nya karena merasa kesal. Sedangkan Emma berusaha menahan tawa nya.

"Jangan tertawa, sama sekali tidak lucu"

"Kau terlihat sangat manis tadi sehun"

"Sudah kukatakan jangan biarkan pria lain menyentuh mu, walaupun dokter sekalipun".

Sehun mendekati Emma, lalu kembali memasang perban itu dengan telaten.

"Lain kali biar aku saja yang membersihkan luka nya, jangan menyuruh orang lain"

"Oke baiklah lah Mr Oh sehun". Ucap Emma sambil tertawa. Setelah selesai mengganti perban nya, sehun kemudian kembali mengancing baju Emma. Wajah sehun yang marah terlihat imut di mata Emma.

"Sini peluk, aku merindukan mu".

Emma merentangkan tangan nya dengan lebar.

"Tapi kau sedang sakit tidak boleh banyak bergerak".

"Pelan-pelan saja".

Akhirnya sehun berjalan dan menerima pelukan Emma. Sehun sangat berhati-hati, sehun sungguh sangat merindukan pelukan Emma sudah hampir sebulan mereka tidak bersentuhan satu sama lain. Posisi Emma yg duduk membuat sehun lebih leluasa memeluk nya.

Secret Woman And Mr Perfect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang