*1. Penempatan kata 'di'*Tidak bisa dipungkiri jika masih banyak penulis yang sering kali salah dalam menulis kata 'di' yang harusnya dipisah justru ditulis gabung.
Penulisan kata 'di' yang menyatakan tempat, letak, dan waktu ditulis terpisah, sedangkan yang menyatakan kata kerja ditulis serangkai.
Contoh penggunaan kata 'di' yang ditulis terpisah :
di mana
di sana
di kala
di saat
di antara
di samping
di atas
di hati
di mata
dll
Contoh penggunaan kata 'di' yang ditulis serangkai :
dimakan
dibaca
dieja
disisir
dll
*2. Penggunaan partikel 'pun'*
Sejatinya partikel 'pun' ditulis terpisah dengan kata yang menyertainya.
Contoh :
aku pun
apa pun
sedikit pun
siapa pun
dll
*Catatan* :
partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung penulisannya disatukan karena dianggap padu. Di antaranya adalah :
adapun
andaipun
ataupun
bagaimanapun
biarpun
kalaupun
kendatipun
maupun
meskipun
sungguhpun
walaupun
*3. Penggunaan tanda hubung (hypen)*
Ada 7 cara penggunaan tanda hubung, tetapi yang sering salah adalah pada saat tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata yang diulang.
Di mana letak kesalahannya? Kebanyakan penulis awam menulisnya dengan menggunakan spasi, seperti : anak - anak, lalu - lalang. Penulisan seperti itu jelas salah.
*4. Penggunaan kata hubung dan, namun, dan tetapi*
Kemarin kelas sempat ribut hanya karena penggunaan kata 'dan', iya kan? Its oke, aku sudah menjelaskan. Kata 'dan' tidak boleh ditulis diawal kalimat apalagi paragraf.
Contoh penggunaan kata 'dan' :
- Aku dan kakak akan pergi bermain.
- Aku, ibu, ayah, dan kakak akan pergi tamasya.
Jika hanya ada dua unsur kata atau kalimat kata 'dan' tidak perlu memakai koma. Jika lebih dari dua unsur kata atau kalimat, maka sebelum kata 'dan' didahului oleh tanda koma.
Namun dan tetapi, perhatikan bedanya :
- Meskipun kamu bukan yang pertama, tetapi kamu adalah pelabuhan hatiku yang terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinau Bareng RASI
Non-FictionKumpulan Materi Kepenulisan yang dirangkum dari Berbagai Sumber