08 - Curhat

49 7 4
                                        

Hari ini clara latihan taekwondo seperti biasa, meski daritadi anak osis terus menanyakan kelanjutan siapa yang akan menjadi perwakilan sekolahnya. Jujur saja jika lawannya bukan JYPSH clara santai saja, tapi ini masalah hatinya yang masih belum tertata kembali.

Jika disuruh melawan yasmin di pertandingan taekwondo jelas clara menang. Tapi yang menjadi lawannya ini yasmin, teman lamanya yang pernah menghancurkan kepercayaan dan hatinya.

"ra duduk sini." Panggil yuvin

"Kenapa" clara duduk dan mengambil botol minum dari tasnya, lalu segera meneguk isi dari botol tersebut.

"Gua mau ngomong serius, kali ini perwakilan taekwondo putra yohan." Ucap yuvin

Clara mengerjapkan matanya tak percaya, ya meski yohan dari kecil memang sudah jadi atlet. Masalahnya dia kalau di arena suka bikin malu gitu.

"Lah serius lu." Tanya clara

"Iya serius, ra gua kan belom selesai ngomong jangan dipotong ngapa." Balas yuvin

"Gua mau lu yang jadi perwakilan putri ra."

Clara menganga jujur sudah berkali-kali teman kelasnya membujuk clara, hanya saja clara sedikit egois memang.

"Demi nama baik sekolah kita, cuma lu satu-satunya yang bisa jadi perwakilan ra." Ucap yuvin meyakinkan clara.

"Gua takut buat kesalahan vin, gua gak mau lemah dihadapan yasmin kan lu tau sendiri. Jadi gua gak bisa." Jawaban clara membuat yuvin mengusap wajahnya frustasi.

Jujur yuvin sedih clara masih kekeh terhadap keputusannya, yuvin berharap clara bisa sukses diekskul ini. Setidaknya dengan clara mampu mengalahkan yasmin, membuat nama ekskul taekwondo bangkit kembali.

Selesai latihan clara langsung pulang, sejujurnya clara ingin tapi ketika tau ini adalah pertandingan persahabatan antar sekolah. Dan sekolahnya melawan JYPSH rasanya mood clara terjun bebas.

Clara berjalan menyusuri koridor sekolah, namun sebuah tangan menghentikannya.

"Pulang bareng gua yuk." Ucap malik yang tiba-tiba datang dan menarik clara ke parkiran.

"Gua kan belum bilang, gua mau apa enggak." Jawab clara yang kesal dirinya dipaksa malik.

"Sorry gua gak terima penolakan."

Malik melajukan motornya ke sebuah cafe dekat YGSH. Clara bingung malik mau apa kesini, apa ada yasmin didalam, apa dia sengaja ketemu di YGSH supaya clara tak curiga.

Ternyata dugaan clara salah, malik menemui seorang siswi cantik. "Eh bareng sama siapa nih." Tanya perempuan yang malik temui, sambil melirik clara dengan tersenyum hangat.

"Inget yang gua ceritain?." Balas malik sementara clara mengeryit, apa malik pernah menceritakan tentang dirinya ke perempuan ini.

"Ah lu jangan lupa dateng ya, sorry ni gua buru-buru lik masih ada urusan soalnya." Ucap perempuan itu kemudian memberikan sebuah undangan ke malik.

"Iya gua pasti dateng, lu hati-hati ya." Perempuan itu bangkit kemudian pamit sambil tersenyum ke malik, dan juga pada clara.

Setelah perempuan itu keluar cafe clara pun bertanya ke malik "dia siapa lik?."

"Mantan hehe. " sementara clara kaget, ko sama mantan bisa akrab pikir clara. "Eh serius." Tanya clara lagi.

Malik tersenyum dipikirannya pasti clara menyangka. "Kenapa bingung?." Tanya balik malik

"Eungg kan biasanya kalo udah mantanan itu musuh-musuhan gitu lik. Hebat deh ko bisa akrab gitu, jarang lho yang bisa temenan sama mantan." Jelas clara, malik sudah menduga bahwa clara akan berkata demikian.

"Nih ya ra bukan berarti udah jadi mantan kita musuhan, lagian gua sama dia putus karena emang sudah berbeda prinsip. Kuncinya mengikhlaskan dan berdamai sama masa lalu ra. Sekarang dia udah bahagia, dan gua juga lagi berusaha mengejar kebahagian gua." Terang malik.

Tapi disisi lain clara merasa perkataan malik ada benarnya. "Berarti lu lagi berusaha move on ya." Tanya clara.

"Iya udah move on ko, kan move on nya ke lu dari awal masuk sekolah. Tapi lu nya belum move on." Celetuk malik yang membuat mata clara membulat.

"Enak aja gua dibilang belum move on." Clara kali ini sudah gemas sehingga mencubit lengan malik.

"Sakit ra, nih ya gua ingetin lu cuma berdamai sama masa lalu, perlahan pasti lu bisa mengikhlaskan semuanya ra." Ucap midam sambil mengusap-ngusap lengannya yang dicubit clara.

**

Setelah kejadian di cafe, clara terus terngiang-ngiang oleh ucapan malik. Apa benar clara harus berdamai, mengikhlaskan yang pernah terjadi agar bisa menjadi bahagia.

Sedari tadi clara terus mondar mandir di ruang tengah, membuat rasya yang sedang menonton tv merasa terganggu.

Karena sudah kesal rasya melempar bantal ke arah clara, membuat clara mendelik kesal. "Minggir gua mau nonton kak." Acha mengusir clara yang sedari tadi menghalanginya menonton.

Rasya kira kakaknya akan membalas, tapi dugaannya salah. Clara justru berjalan lunglai ke kamarnya dengan wajah lesu.

Clara mengambil ponsel kemudian mencari kontak seseorang. Kemudian mengetik sesuatu dengan yakinnya clara meraih jaket kemudian keluar dari kamarnya.

"Cha kunci mobil mana?." Tanya clara

"Tuh diatas meja, mau kemana lu kak?." Pertanyaan acha tak dihiraukan oleh clara, clara langsung melesat pergi.

Clara duduk di meja cafe sambil mengetuk-ngetukan kuku nya ke meja. Sesekali melirik jam di ponsel, rasanya clara ingin cepat menyelesaikan masalahnya.

Tak lama ada yang datang, yaitu yasmin dan henry orang yang selama ini clara hindari.

"Maaf ra kita telat, karena lu ngehubungin kita mendadak." Ucap henry, clara tersenyum mengangguk artinya clara memaklumi kedua temannya ini.

Kemudian ketiga nya hening sampai henry membuka suara
"Hmmm ra gua tau ini telat banget, gua minta maaf ya atas segalanya yang pernah terjadi. Harusnya gua gak baperin lu, dan gak nembak yasmin dulu."

Kini giliran yasmin bicara "Ra maafin gua, gua bukan sahabat yang baik dulu egois, kekanak-kanakan." Clara menatap yasmin yang sudah mengeluarkan menitihkan air mata sejenak.

Kemudian clara memeluk yasmin "Gua minta maaf juga, gua egois gua pergi gitu aja tanpa dengerin penjelasan kalian. Gua juga bodoh padahal itu cuma hal sepele, maafin gua." Ucap clara.

Sekarang perasaan clara lega, dirinya merasa bebannya sedikit terangkat. Clara hanya berharap hidupnya sekarang bisa tentram dan damai

"Ra lu waktu di cafe deket JYPSH itu lu kan ya sama malik." Tanya yasmin.

"Iya hehe, sorry ya gua kabur gua belum siap ketemu kalian." Jawab clara sambil mengaruk tengkuknya, merasa tidak enak karena langsung pergi saat itu.

"Ra malik bilang lu perwakilan sekolah, jadi gua mau kita tanding secara sportif ok." Ucap yasmin sambil mengengam tangan clara.

"Gua kangen tanding sama sahabat gua ini." Lanjut yasmin

Clara pun tersenyum, saat ini dia bahagia karena sahabat lamanya ini. Clara pun mengangguk setuju dan artinya clara mau menjadi perwakilan sekolah.

Clara pun mengeluarkan ponselnya, mengetikkan sesuatu disana.

Break The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang