05 - Start

81 13 3
                                    

"RA BERENTI DULU, KENAPA TIBA-TIBA LU NGUNDURIN DIRI." Ucap malik yang masih berusaha mengejar clara.

Clara berhenti menghela nafas, entah ini keputusan baik atau tidak untuknya. "Gua gak bisa." Ucap clara datar dan lanjut berjalan dengan cepat.

"Lah gak bisa gitu dong ra, lu perwakilan satu-satunya PDSH." Kali ini malik menarik tangan clara supaya dia berhenti dan mendengarkan malik.

"Gua bilang gak bisa, lu bisa ngerti gak si." Ucap clara suaranya sudah parau, jelas clara sedang menahan tangis.

"Gua tau lu punya masalah sama anak JYP tapi gak bisa gitu ra, gua mohon kesampingkan ego lu demi sekolah kita." Ucap malik yang masih kekeh meminta clara menjadi perwakilan sekolah.

Clara melepaskan tangan malik dari tangannya, kemudian pergi meninggalkan malik. Malik berdecak frustasi mengacak rambutnya karena clara begitu kekeh, malik berfikir sejenak pasti sahabat clara tau sesuatu. Mengapa clara tiba-tiba mengundurkan diri.

Malik berbalik arah ke berjalan ke gedung olahraga, sampai disana dugaan malik tepat. Disana sudah ada yuvin dan yohan yang sedang berlatih, Tak pikir panjang malik segera menghampiri kedua temannya itu. Menyadari malik berjalan ke arahnya yohan dan yuvin menghentikan latihannya.

"Wihhhh ada aa malik nih." Ucap yohan yang baru saja menghentikan kegiatan latihannya. "Gua mau ngomong sama kalian berdua." Ucap malik dengan suara yang cukup serius, membuat yohan dan yuvin saling berpandangan.

Ketiganya pun duduk di tengah ruang olahraga, yohan dan yuvin masih penasaran karena malik tak kunjung berbicara. "mau ngomong apa si lik." Ucap yuvin.

"Gua mau tanya kenapa clara tiba-tiba ngundurin diri." Ucap malik tegas dan serius, membuat yohan dan yuvin agak ragu juga bingung menjawab apa. Malik mengerutkan dahinya, seperti kode meminta jawaban kepada kedua temannya.

Yohan menyenggol lengan yuvin seakan memberi kode harus jawab apa. Kalau begini mau tak mau malik harus tahu fikir yuvin, agar malik tak memaksa clara untuk jadi perwakilan sekolah.

"Malik gua ngomong sekali doang jadi dengerin." Ucap yuvin serius, baru kali ini yohan dan yuvin serius. Berarti dugaan malik benar, ada masalah serius soal clara.

"Jadi dulu yasmin sama clara sahabatan, waktu itu clara lagi pdkt sama cowok gua lupa namanya. Tapi ternyata yasmin jadian sama cowo itu, tanpa clara tau padahal dia lagi pdkt sama si cowo. Itulah yang buat clara males buat pacaran, dia takut karena sebelum mulai dia udah sakit hati apalagi kalo dia udah main hati." Jelas yuvin dengan menghela nafas.

"Dan sekarang dia ketemu sama yasmin, disuruh tanding. Ya dia gak mau lah, dulu dia udah kalah lawan lia. Inilah kenapa dia hidupnya lurus, lempeng gak neko-neko, gak pernah pacaran. Karena dia udah sakit hati lik, dan ini alasan gua sama yohan selalu jadi tembok untuk dia. Ngelindungin dia dari cowok yang coba buat pdktin dia, jadi gua minta biarin dia mundur kali ini." Ucap yuvin kemudian berdiri menepuk bahu malik.

Yohan pun ikut bangkit dan melanjutkan latihan mereka, sementara malik baru menyadari apa sesakit itu sampai clara menutup diri.

**

Clara sedari tadi tertawa melihat sarah berdangdut didepan kelas bersama yumi, kemudian ariana bergabung.

"Ganti kpop oy, lagunya si clara." Ucap ariana

"1 2 3 JIGEUM COROM MAMAMAMAMAMAMA." Ketiganya bernyanyi sambil menari ala-ala got7 sementara clara hanya bisa tertawa melihat kelakuan random teman-temannya.

Pintu kelas terbuka malik masuk ke dalam kelas, atensi malik langsung teralihkan ke clara yang sedang tertawa melihat sarah, ari dan yumi. Padahal ketika bersama malik wajahnya muram, semudah itu dia menyembunyikan rasa sakitnya.

Malik menuju mejanya dibelakang melihat yuda, selena dan nabila yang membahas masalah perlombaan. Ini memang tugas mereka yang menangani perlombaan, berbeda dengan bagian pensi seperti sarah, hayuna, ariana yang bisa santai. Karena pensi diadakan setelah lomba dan berbarengan dengan bazar.

"Jadi gimana lik? Si clara mau gak?." Tanya nabila yang sedang mengurutkan data anak yang akan mengikuti lomba.

"Belum mau, tapi nanti gua coba bujuk lagi. Selena lu ambilin data-data anak futsal, suruh si wira datain anak yang mau main siapa aja." Ucap malik, kemudian selena sudah bangkit menghampiri bobi si kapten futsal.

"Yud apa gua gas sekarang." Tanya malik ke yuda, sementara nabila sudah pindah mencari stop contact di depan kelas. Yuda mengerutkan kening bingung maksudnya malik ingin gas apa.

"Maksudnya." Ucap yuda yang benar saja dugaan malik temannya tidak mengerti. "Maksudnya gua gas si clara." Jawab malik seketika yuda terkejut, ternyata temannya akan mulai setelah satu tahun menunggu.

"Aduh duh kenapa nih, ko tiba-tiba." Tanya yuda

"Ck pokonya lu harus bantuin gua." Ucap malik

"Gua bantuin tapi jangan lupa dominos deket pertigaan enak kayaknya."

"Yeu ellen tuh di gas yang bener." Celetuk malik, membuat yuda menoleh dan menoyor kepala malik.

"Bacot." Malik hanya bisa tertawa melihat yuda yang kesal, karena selama ini dia sama sekali belum bisa move on dari ellen.

**

Seperti biasa jika pelajaran terakhir clara lagi yang menulis, dan seperti biasanya teman-temannya meninggalkannya. Lagi-lagi harus pinjam buku, padahal buku malik yang kemarin belum clara kembalikan. Jadi dari pada meminjam buku catatan lagi, clara lebih memilih menulis dulu kemdian pulang.

"Nih."

Celetuk seseorang, ckara melirik ternyata malik yang menyodorkan buku catatannya. Lagi-lagi dia, tapi clara acuh dan terus melanjutkan kegiatannya tak memperdulikan malik.

Malik yang merasa diabaikan, mempunyai ide jahil. Malik berjalan ke depan mengambil penghapus papan tulis, kemudian menghapus tulisan clara di papan tulis. Clara yang sedang menyalin di buku sontak menghampiri malik, menghentikan cowok itu menghapus.

"MAU LO APA SI." Malik tersenyum sepertinya ia berhasil membuat clara kesal. "Gua cuma mau lu bawa buku catatan gua, catat dirumah aja, trus pulang bareng sama gua ayo." Ucap malik dengan percaya diri.

Kemudian menghampiri meja clara membereskan buku dan peralatan tulis clara, memasukan buku clara serta bukunya kedalam tas.

"Ayo pulang."

Clara masih berdiam diri, kesal karena malik seenaknya menyuruh mengikuti kemauannya. Sekarang tas clara sudah dibawa keluar malik, mau tak mau clara menyusul malik ke parkiran.

Malik menaruh tas clara di bagian depan motornya, kemudian menyerahkan helm ke clara yang berdiri didepannya. "Gua bisa pulang sendiri, balikin tas gua." Ucap clara datar. Tapi malik tetap kekeh dan malah memakaikan helm ke kepala clara.

"Naik udah cepet, gua gak bakal bawa lo ketemu yasmin ko."

Awalnya clara ragu tapi ujung-ujungnya dia naik ke motor malik. Selama perjalan malik terus berbicara banyak hal, sementara clara hanya diam, berharap cepat sampai dirumah.

Sampai di rumah clara meminta tasnya, namun lagi-lagi malik tak memberikan. Malah tersenyum melihat wajah clara sudah menrenggut sebal. "Heh tas gua balikin." Ucap clara.

"Kasih gak ya." Jawab malik dengan wajah meledek, membuat clara makin kesal.

"BALIKIN GAK."

"Eh iya iya gausah ngegas ntar gak cantik." Malik berusaha membuat clara baper, tapi sayang clara sudah kesal dan tak perduli lagi dengan ucapan malik. Setelah mendapatkan tasnya clara langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan malik yang masih senyum memandang clara.

Tak lama ponsel clara bergetar

Malik: dadah ara

Dalam hati clara bertanya-tanya mungkinkah malik sedang tak waras

**

Finally diriku bisa up cerita ini

Break The RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang