Shadow #1 - Awal

6K 285 6
                                    

Golden Hospital, New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Golden Hospital, New York.

Suara dari alat monitor hemodinamik di ruangan VVIP rumah sakit itu seolah menjadi senandung harapan bagi laki-laki muda itu. Grafik pada layar monitor yang menunjukan adanya perubahan gelombang naik dan turun adalah satu-satunya penanda bahwa--setidaknya--ayahnya masih hidup.

Ayahnya dinyatakan masih hidup saja dirasa sudah cukup bagi seorang Ace Blake.

Sudah sepekan kebelakang ini Mr. Wilson Blake (ayah Ace) dirawat di rumah sakit karena mengalami koma akibat serangan jantung mendadak. Hal ini disebut-sebut terjadi, karena bisnisnya mengalami penurunan secara drastis.

Tubuh tua itu terbaring lemah di atas ranjang berseprai putih. Sementara hidungnya dilindungi oleh alat bantu pernapasan untuk memasok oksigen. Sejauh mata berkeliling, Ace-pun dapat menyaksikan tubuh renta itu dikelilingi beberapa alat medis lainnya--seperti yring pump, alat perekam denyut jantung bahkan suction machine atau alat penghisap cairan--untuk menjaga kondisinya tetap stabil.

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

Ace Blake, akhirnya didaulat untuk menggantikan ayahnya sebagai CEO dari beberapa perusahaan besar di kota New York karena kesehatan ayahnya menurun beberapa bulan ke belakang ini.

Dan pada puncaknya, Ace terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke universitas bersama sang kekasih karena harus disibukkan dengan beberapa urusan bisnisnya tersebut. Ace setidaknya harus bertahan agar perusahaan ayahnya tidak benar-benar hancur.

"Beliau masih belum sadarkan diri dan kami tidak melihat perubahan yang signifikan darinya," kata sang dokter menjelaskan. Pria berkacamata itu lalu menepuk-nepuk pundak Ace. "Sebaiknya kau pulang dan beristirahat saja. Kami akan menjaganya dengan baik di sini, kau tidak perlu khawatir."

Ace tersenyum tipis sebelum akhirnya berkata, "Aku baik. Aku akan di sini sebentar lagi."

Dan dokter itupun mengangguk paham. "Baiklah kalau begitu, aku akan meninggalkanmu," ucapnya. "Perawat akan kembali memeriksanya lagi satu jam kedepan."

"Terima kasih, dok."

Dokter bertubuh kurus itupun akhirnya melenggang pergi, meninggalkan ruangan berdominan putih itu. Menyisakan Ace dan ayahnya yang terbaring tak berdaya di sana.

Ace duduk pada sebuah kursi di sebelah ranjang. Ia memperhatikan ayahnya yang kini dalam keadaan koma dengan sedih. Mata pria tua itu tertutup rapat sementara bibirnya tampak lebih pucat dan kering. Kerutan pada garis wajah Mr. Wilson-pun tercetak jelas dan membuatnya terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

"Dad," panggil Ace pelan. "Apa kau bisa mendengarku?"

Tidak ada jawaban dari pria itu, selain suara mesin pendeteksi denyut jantung milik ayahnya yang menggema di ruangan.

Ace mengembuskan napasnya dengan berat sebelum akhirnya beranjak dari kursi chitose itu. Seolah sang ayah bisa mendengar suaranya, Ace kembali bersuara, "Aku akan pulang sekarang dan akan kuperbaiki semuanya untukmu." Ia mendesah dan memalingkan wajahnya. Tak sanggup menyaksikan penderitaan sang ayah di depan matanya berlama-lama. "Jadi berjanjilah untukku, dad."

Laki-laki bertubuh tinggi itupun melangkahkan kakinya menuju pintu keluar dan berhenti tepat sebelum ia membuka gagangnya. Lelaki bernama Ace itu berbalik dan menatap iba ayahnya sekali lagi. "Aku berjanji akan memperbaiki semuanya. Tapi, kau juga harus berjanji padaku, berjanjilah kau akan tetap hidup dan menyaksikan semua takdir ini berubah, dad." Ia menarik napas panjang dan melanjutkan, "Jangan tinggalkan aku, kumohon." Lalu tubuhnya melangkah keluar meninggalkan ruangan dimana ayahnya berada.

***

Cerita ini akan diikutsertakan dalam kontes WWF 2019.
Mohon dukungannya ya semua.

Terima kasih
~

Terima kasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Shadow : Secret Series (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang