Alicia Perth, kembali membantu detektif Nicholas memecahkan kasus pembantaian yang terjadi di pusat kota New York dengan kemampuannya.
Tanpa gadis itu tahu, membaca situasi, mendikte kronologi, mengungkap motif pelaku justru membawanya pada bencana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pusat Teater Town Square, New York.
"Data kamera pengawas itu sudah kuberikan padanya."
Setelah mendesak Mike Mollison--alias Mike Houston--di lorong gedung teater, dengan membeberkan penggelapan dana yang sebenarnya tidak benar-benar Alicia ketahui, pria bertubuh tambun itu akhirnyapun mengakui semuanya.
Mike Mollison yang mengganti namanya menjadi Mike Houston setelah kasus pembunuhan Natalie terjadi beberapa hari lalu itu akhirnya memberi tahu bahwa sebenarnya seseorang sempat menemuinya untuk meminta seluruh data kamera pengawas pada bangunan teater tersebut sebelum Alicia dan Nicholas datang.
"Bisa kau jelaskan ciri-cirinya seperti apa?" tanya Nicholas.
"Kurasa postur dan tinggi pria itu hampir sama sepertimu, detektif," ucap Mike. "Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia menggunakan topeng." Ia kemudian melihat Alicia dan memasang wajah penuh harap. "Jangan katakan pada siapapun soal penggelapan dana itu, nona. Kumohon."
Nicholas dan Alicia saling beradu tatap sebelum akhirnya Alicia kembali melempar pertanyaan. "Jika kau tak bisa melihat wajahnya, apa ada sesuatu yang begitu khas darinya? Mungkin dia memiliki tattoo? Bekas luka atau aroma tubuhnya yang bisa kau cium saat berada cukup dengannya."
"Aku tidak yakin karena lampunya padam malam itu," ungkap Mike.
Namun Alicia justru memicing tajam pada pria besar di hadapannya. "Cobalah untuk mengingat. Aku akan memberimu waktu dua menit untuk menyebutkan secara rinci dan detil ciri pria itu atau aku akan melaporkan semuanya pada pemilik gedung ini sekarang," katanya penuh tekanan. Dan setelah mengatakan itu, Alicia sengaja menjauhkan dirinya dari pria bernama Mike itu.
Merasa sangat penasaran, Nicholas-pun segera menyusul Alicia. "Hey, Alicia, darimana kau tahu bahwa orang itu melakukan penggelapan uang?" bisiknya.
Dan Alicia hanya mengangkat kedua bahunya santai. "Aku juga tidak tahu. Aku hanya menebaknya saja," balasnya dengan balik berbisik.
Yang sontak membuat kedua netra cokelat terang milik Nicholas melebar tak percaya. "Astaga!" Ia menyeka wajahnya frustrasi. "Bagaimana jika dia tahu kalau kau hanya berpura-pura?" sambung Nicholas masih dengan suaranya yang pelan.
"Kita hanya perlu menunggu dua menit, Nic," ucap Alicia. "Tenangkan dirimu."
Jika ada hal yang membuat jantung Nicholas keluar dari tempatnya, maka Alicia-lah orangnya. Entah bagaimana, intuisi gadis berambut hitam itu selalu benar dan membawanya pada sebuah keberuntungan. Dan tanpa disangka juga, pria bernama Mike itu mau menghampiri Alicia dan Nicholas.
