Kumpulan drabbel, short story seorang Kim Mingyu dengan berjuta rasa dan pengalaman didalamnya
MingyuxAll
Uke!Mingyu Seme!crackidol
Warn: Uke!Mingyu. BxB. CRACKPAIR.
If you don't like don't read!
Kata itu hanya berakhir didalam kerongkongan ini. Seperti si dungu yang hanya berakhir menatap pilu takdir hidupnya, begitupun dengan diriku yang tak jauh berbeda. Banyak yang mengatakan kami sangat serasi, kami memang ditakdirkan untuk menjadi mate. Sungguh demi tuhan, aku sangat bahagia sekali mendengar pujian-pujian itu. Karena yang terpikirkan olehku, ucapan adalah doa dan aku sangat berharap doa itu akan terwujud begitu saja.
Namun, semua itu hanya berakhir dalam penganan. Nyatanya, walau kami sedekat nadi jauh dari tempat yang ada, hati kami tak pernah terhubung, bukan kami tapi Jaehyun. Hatinya terhubung ditempat yang berbeda, kami terjatuh ditempat yang berbeda. Aku yang terjatuh untuk dirinya dan dia sendiri terjatuh untuk gadis impiannya, Jung Eunha. Gadis dengan perawakan manis dengan tubuh mungilnya. Iya... Jaehyun straight dan aku gay, dari sana saja kami sudah berada ditempat yang berbeda. Tak banyak orang ketahui sebenarnya tentang kami yang telalu banyak perbedaan membuatku merasa sanksi dengan akhir drama picisan ini.
Ting! Ting! Suara notofikasi itu sontak mengejutkanku, seketika membuatku tersadar dari lamunanku tentang Jaehyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan dengan sialan nya, disinilah aku. Ditoko pernak -pernik dengan nuansa pink yang sangat dominan. Jaehyun terhitung telah menghabiskan waktunya mengitari toko aksesoris ini hampir setengah jam lamanya. Sumpah buang-buang waktu dan hal itu sunggu membuatku naik pitam. Si sialan ini sungguh tahu sekali bagaimana caranya merusak hari seseorang.
"Gyu bagusan mana, jepet pita yang kecil ato besar ini?"
"Ato beliin boneka aja ya?"
"Cewe biasanya suka dikasih skincare kan?"
"Ato make up aja ya? Eunha minggu lalu bilang blush on sama liptint nya abis, Gyu jangan diem aja dong!"
Liatkan? Gimana mau menimpali ucapannya. Jika dia berbicara kelebihan batas normal. Biasanya juga kalem sama sok cool gitu. Apaan ini sekarang jadi cerewet cuma gegara pengen beliin doi - nya kado. Jangan bilang gue iri atau jealous, no big no! Sama sekali ngga ngerasain hal itu kok. Cuma sebel aja sama kelakuan Jaehyun yang berlebihan gitu cuma perkara ngasih kado. Bener- bener buang waktu banget asli.
"Cewe dikasi apa aja juga suka Jae, yang penting lu iklas ngasinya. Udah buruan pilih terus balik. Mau lanjut gelogeran gue!" Sungutku tak kalah kesalnya.
"Iyaya bawel, gitu aja ngambek. Ntar gue traktir sbux dah"
"... okay call"
Selepas dari membeli hadiah untuk doi-nya, Jaehyun membawaku kesuatu tempat yang sangat amat aku kenal.
... Taman bermain favorite kita sejak TK. Tempat pertama aku mengenalnya, bertemu dengannya dan berakhir terjatuh untuk dirinya sampai sekarang. Rasanya sangat penuh dengan nostalgia. Seketika saja kenangan masa lalu kami menyeruak begitu saja dalam benak ini. Hari dimana Jaehyun datang mengulurkan tangannya saat diriku jatuh tersungkur ditengah kerumunan anak-anak lainnya yang asik dengan dunia mereka. Hanya Jaehyun satu -satunya yang berjalan kearahku dan mengulurkan tangan nya.