Jika di pikir-pikir, ini sudah terlewat lima tahun berlalu. Kejadian yang masih sangat membekas dalam benak ini, hari di mana perasaan ini menjadi bahan bercandaannya. Hari di mana aku menangis sendirian di taman itu dan mengutuk dalam diam karena begitu mudahnya terlena dalam perasaan sia - sia itu.
Pada kodratnya kami telah berdiri dibarisan yang berbeda. Dan aku dengan bodohnya memaksakan perasaan tak berdasar yang sia -sia itu. Terlalu bodoh Kim Mingyu.
Walau waktu berjalan dengan cepat, namun tak banyak mengubah apapun. Hati ini tetap terpaut untuknya. Hatiku masih tertinggal di belakang sana dengan sisa puing -puing pesakitan di masa lalu itu.
Yang terlewatkan, yang terlupakan memang harus berakhir di belakang sana."Bodoh Kim Mingyu! Masih aja mikirin beruang terkutuk itu" rutuk pria manis bersurai hazelnut itu. Hujan kali ini turun dengan deras dan membuatnya harus terjebak dalam cafe yang tak begitu ramai itu.
Hujan di luar sana begitu deras membasahi kota Seoul sore itu, entah mengapa setiap hujan turun diri ini selalu tertarik dalam nostalgia beberapa tahun lalu. Selalu seperti itu, sukar untuk di lupakan terlalu membekas dalam benak ini.
Jatuh cinta dalam waktu yang lama untuk sahabat kecilmu, selalu berada disisinya dan menyaksikan semua kebahagiaannya walau itu semua bukan karenamu. Kalian pasti pernah berada dalam posisi seperti ini bukan? Rasanya begitu sulit, namun juga tak bisa beranjak begitu saja. Walau sakit tapi tetap memilih untuk bertahan. Cinta sepihak untuk tahun -tahun yang sudah berlalu tetap membekas dalam hati ini di tahun -tahun selanjutnya.
Bodoh memang, terjatuh untuk seseorang yang tak mengetahui tentang isi hatimu. Selalu berakting baik -baik saja saat ia dengan sengaja mempermainkan gelombang cinta pada diri ini. Terlalu bodoh atau karena aku terlalu cinta dengannya hingga aku memilih untuk terbodohi oleh pesonanya? Entahlah, terlalu abu-abu jika dipikirkan kembali.
Setelah puas menangis sepanjang senja itu. Aku putuskan untuk berjalan kaki pulang kerumah. Persetan dengan jarak yang begitu jauh, hanya berpikir untuk sampai kerumah dengan lama dan menjernihkan isi kepala yang runyam itu.
Haruskah perasaan ini di lupakan saja? Sejak awal memang tak ada harapannya, tapi tak harus berakhir setragis inikan? Menyedihkan sekali.Sekalinya jatuh cinta malah dengan lelaki dan parahnya lagi sahabatmu sendiri, kesalahan besar macam apa yang kau lakukan ini. Dan kesialan yang paling buruk kau malah jatuh cinta dengan lelaki straight, hal gila apa yang kau lakukan ini Kim Mingyu?! Sudah pasti perasaanmu ini hanya akan berakhir sia -sia dan kandas.
"Bodoh! Kim Mingyu tak ada otak!"
"Jaehyun, dia straight. Suka cewek, punya gebetan Eunha. Fix ngga ada harapan lagi nasib percintaan lo, bego!"
"Sial banget dah idup lo Kim Mingyu!" Kesialan ini tak berakhir di sana. Hujan lebat sekarang mengguyur tubuh ini. Memilih untuk berteduh? Lupakan saja. Toh sudah kepalang basah, jadi sekalian saja hujan -hujanan. Persetan, aku berharap air hujan ini juga dapat meliruhkan perasaanku untuk Jaehyun juga. Agar aku segera bisa melupakannya.
"Emang apes banget dah idup ini, hahahahiks"
🤍🤍🤍
Jika kalian bertanya apakah aku sadar atau tidak mengenai perasaan Mingyu, aku akan menjawabnya dengan tegas, iya aku sadar dengan semua itu. Jangan meremehkanku, kami sudah bersahabat untuk waktu yang sangat lama. Bahkan untuk mengetahui Mingyu berbohong atau tidak itu hal yang sangat mudah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovelist | kmg x all
KurzgeschichtenKumpulan drabbel, short story seorang Kim Mingyu dengan berjuta rasa dan pengalaman didalamnya MingyuxAll Uke!Mingyu Seme!crackidol Warn: Uke!Mingyu. BxB. CRACKPAIR. If you don't like don't read!