"Jadi dia temen yang kamu bilang waktu itu?" tanya Yugyeom dalam bis pada perjalanan pulang.
"Iya hehe..." jawab Nayeon cengengesan.
"Kok bocah itu boleh panggil kamu noona? aku saja gak boleh, jadi setiap mau manggil harus mikir dulu. entah kupanggil 'heh', 'cuy', 'woi', 'gan', 'sis'...."
"Kalian kok ngobrolnya seolah-olah gue nggak ada di sini?" kata Bambam jengkel. ya benar, dari tadi dia memang duduk di seberang mereka berdua dan sudah mendengar semua obrolan mereka dari awal.
"Gue juga dari tadi nyimak lho..." sahut Namjoon.
"Dengerin obrolan orang asik juga." sahut Jackson.
"Apa? anak itu boleh manggil kamu noona??" sahut Jina.
"Kayaknya gue pernah lihat tu orang di iklan pembalut." sahut Jaebeom.
Ya sebenarnya hampir semua teman sekolah Nayeon ada di bis ini.
"Ngemil citato kek, main catur kek, dengerin dangdut kek! gaada yang bisa kalia lakuin selain nguping obrolan orang???" bentak Nayeon emosi.
"Bukannya nguping, tapi kalian emang ngobrolnya keras banget sampe kita semua bisa denger. pak sopir aja kedengeran. ya nggak pak?" seru Jackson kepada pak supir bis.
"Yoi." pak supir meng-ok-kan tangan 👌
"Dasar tai salamander." Nayeon mengumpat.
"Noona, hari ini bisa temenin aku gak?" tanya Bambam.
"Hah? temenin kamu?"
"Iya, soalnya malam ini kakakku nggak pulang."
"Oh kalau gitu kamu nginep di rumahku aj-"
"No no no! apa kamu lupa kalau di rumah kita udah rame banget kayak kamp pengungsian? kalau dia mau tidur di genteng sih gapapa." bantah Namjoon.
"Oh kalau gitu kamu nginep di rumah Yugyeom aj-"
"No no no! enak saja! lo kira rumah gue guest house apa?" Yugyeom menolak mentah-mentah.
"Oh kalau gitu kita ke hotel aja yu-"
"NGGAK NGGAK KE RUMAH KITA GAPAPA KOK KAMARNYA MASIH CUKUP KOK"
"KALAU MAU KE RUMAHKU JUGA BOLEH KOK KEBETULAN AKU TAKUT TIDUR SENDIRIAN."
.
.
.
.
"Silahkan masuk yang mulia..." Namjoon membukakan pintu rumah untuk Bambam.
Bambam pun melangkah masu- "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"
Park Jinyoung berdiri mematung di depan pintu. matanya melotot.
"K-kenapa dia?" Nayeon merinding.
"Ini apa?" Jinyoung menunjuk batang hidung Bambam.
"I-ini hidung saya kak..."
"Ini Bambam, temenku. hari ini dia mau nginep di sini..."
Jinyoung melotot lebih lebar.
"Ada masalah apa bosqu? konstipasi ya?" tanya Namjoon takut-takut.
"Iya." jawab Jinyoung, masih sambil melotot.
"waduh gawat nih. orang kalau lagi konstipasi kan suka emosian..." bisik Nayeon kepada kakaknya.
"Gapapa bosqu, kan bisa minum Dulux..."
"Dulcolax, tolol!" Jinyoung tambah emosi.
"Eh iya, itu maksud saya Konvermex..."
"Keluar kalian semua!!!" wajah Jinyoung sudah sangat merah macam Thanos.
"T-tapi bosqu, Thanos kan warnanya ungu..."
Pada akhirnya mereka bertiga tidak bisa masuk rumah karena ada Jinyoung yang sedang konstipasi.
"Elu sih pake nyuruh dia minum cat tembok. kan jadi kesel orangnya!" semprot Nayeon.
"Ya maap, kan saya lupa nama obatnya." Namjoon membela diri.
"Sekarang kita gimana nih? masa ngegembel?" tanya Bambam.
"Tidak ada kata ngegembel dalam kamus keluarga Im!" Nayeon dan Namjoon berseru secara bersamaan.
"Tinggal dipanjat aja. talinya kuat kok." kata Nayeon.
"Serius nih?" Bambam memandangi seutas tali tambang itu dengan ragu.
"Sini gue aja yang naik duluan." Namjoon mendorong Bambam ke samping, lalu mulai memanjat. tak lama ia sudah tampai di atas. "Lu pegangan aja, biar gue yang narikin!"
Mau tak mau Bambam menurut. ia berpegangan dengan tali sangat erat. Namjoon agak kesulitan menariknya ke atas, tapi untungnya berhasil.
Sedangkan Nayeon karena sudah pengalaman, dengan sangat mudah dia memanjat ke atas. gerakannya sudah sangat tangkas seperti atlet pemanjat tebing.
betewe mereka manjat ke mana sih? ya kemana lagi kalau bukan ke kamar Yugyeom. anak yang malang...
"Oh si Yugyeom lagi tidur rupanya. pantes dari tadi diem-diem bae." komentar Nayeon saat ia melihat Yugyeom tidur dengan pulasnya dalam posisi yang gak karuan macam kalajengking kesurupan.
"Gue bangunin yah?" Namjoon mengendap-endap mendekati Yugyeom.
"Jangan-"
belum sempat Nayeon mencegahnya, kakak laknat itu sudah mulai beraksi. dia mengambil ancang-ancang, lalu melompat ke atas perut bocah malang itu. "SMACK DOWN!"
"HUWAAAAAAAA!!!" entah karena kaget atau kesakitan, Kim Yugyeom melengking nyaring macam sirine ambulans.
"Ada apa ini ribut-ribut??" bapaknya Yugyeom tahu-tahu sudah mendobrak masuk ke kamar.
Nayeon, Namjoon dan Bambam diam mematung.
"Maliiiiiiinggg!!!!!" bapak itu melemparkan segala barang yang ada di dekatnya kepada mereka.
"Ampuun!! ampun pak, kami bukan maling!!"
Mereka bertiga terus berusaha memohon ampunan kepada bapak itu sambil sibuk menghindari lemparan barang-barang. si bapak tak mau dengar. pokoknya lempar saja terus sampai mati. sedangkan Yugyeom masih nggak ngeh apa-apa karena dia lagi nangis kejer. sakit banget perutnya gara-gara di smackdown Namjoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dysphoria
ספרות חובביםGender dysphoria adalah kondisi dimana seseorang mengalami ketidaksinkronan antara pemikiran dan gender biologisnya. Ini juga dapat menyebabkan tekanan, kecemasan berlebih, hingga depresi. . . . ||Main cast : Bambam, Nayeon ||Genre : drama, friendsh...