Suasananya menjadi hening lagi. mereka berdua hanya saling bertatapan dengan wajah yang aneh.
"Apa?" Nayeon bertanya sekali lagi, membuat Bambam terkekeh mendengarnya.
"Hehe... cuma bercanda kok. jangan terlalu serius gitu."
"Cih bikin kaget saja." Nayeon mengambil gelasnya lagi, lalu menuangkan semua es batu ke dalam mulutnya. "Sudah jangan bahas soal pacar lagi. kamu lupa ya kita ketemuan karena apa?"
"Oh iya!" eskpresi wajah Bambam pun berubah menjadi lebih serius. "Soal gender dysphoria kan?"
"Betul. kamu tau soal itu dari mana?"
"Oh itu gara-gara nonton yuri-" Bambam tersadar akan perkataannya sendiri dan ia pun langsung menutup mulut rapat-rapat.
"Yuri?!"
"Tidak kok, bukan apa-apa....."
"Gapapa bilang aja."
"Nggak kok, nggak......"
"Cepat bilang!"
"I-itu..... aku tak sengaja nonton anime yuri di youtube......." Bambam berbicara dengan sangat gugup, kepalanya tertunduk dan wajahnya merah padam. "....Iya, di anime itu ada karakter perempuan yang gayanya seperti laki-laki. ketika aku scroll kolom comment, nggak sengaja nemu komentar tentang gender dysphoria...."
Ketika Bambam mengangkat kepalanya, pemandangan yang dilihatnya adalah Im Nayeon yang tertawa lebar tanpa suara sampai mengeluarkan air mata. terang saja namja itu jadi tambah malu. "Noona, jangan ketawa begitu dong...."
"Hh...habis gimana? masa kamu tak sengaja nonton anime.... yuriBWAHAHAHAHAHAHAHA-"
"Beneran nggak sengaja kok! itu muncul di rekomendasi lalu entah bagaimana video nya kepencet!"
"Hehe... iya iya aku percaya. duh imutnya...... lalu gimana ceritanya kamu bisa sampai memahami plot anime itu segitu dalamnya?"
"Yah... awalnya memang kepencet, tapi karena ceritanya bagus, jadi sekalian kutonton saja sampai selesai."
"HAHAHAHA IMUT BANGET! BAMBAM, AKU JADI MAKIN SUKA KAMU! HAHAHAHA!!"
"Ssstt! jangan ketawa keras-keras gitu! ampun deh..."
Nayeon pun berhenti tertawa. Ia mulai memperhatikan Bambam dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Katanya kamu mengidap kondisi yang sama denganku? tapi penampilanmu tetap kayak anak cowok pada umumnya ya?"
"Ah iya.... sebetulnya kondisiku nggak separah itu kok. aku tetap selalu pakai pakaian laki-laki. lagipula aku nggak mau orang lain tau kalau aku......nggak normal. kalau noona memangnya nggak pernah pakai rok ya? apa noona selalu ke sekolah pakai celana olahraga?"
"Betul. aku sama sekali tak mau kalau disuruh pakai rok. awalnya aku sering kena marah dan dihukum karena melanggar aturan sekolah. tapi aku tak pernah peduli, jadi setiap hari aku tetap selalu pakai bawahan celana olahraga ini. guruku pun capek dan pada akhirnya aku dibiarkan seperti ini hahahaha...."
"Rambutnya tak sekalian dipotong pendek?"
"Hooh betul! tadinya aku mau potong pendek, tapi eomma melarangku. jadi kubiarkan saja seperti ini."
Bambam terus mengaduk-aduk minumannya yang hanya tersisa sedikit itu. pandangannya tak pernah terlepas dari gelasnya, ia sesekali juga menghela napas. Nayeon pun merebut gelas itu, lalu menatap mata Bambam. "Kenapa? apa kamu merasa kondisi ini mengganggumu?"
Bambam menatap Nayeon beberapa saat, nampak ragu untuk memberikan jawaban. ia pun menghela napas sekali lagi dan berkata "Sebelum aku lahir, kedua orangtuaku menginginkan anak perempuan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dysphoria
FanfictionGender dysphoria adalah kondisi dimana seseorang mengalami ketidaksinkronan antara pemikiran dan gender biologisnya. Ini juga dapat menyebabkan tekanan, kecemasan berlebih, hingga depresi. . . . ||Main cast : Bambam, Nayeon ||Genre : drama, friendsh...