• Mengadu •

1 1 0
                                    

Aku terduduk lama, masih dalam posisi tahiyat akhir. Tunduk dalam kepekatan beban diri. Kabut memenuhi pelupuk mata hingga bulir itu banjir membasahi pipi. Kumengadu lirih dalam isak tangis. Mencoba merayu-Nya, Yang mengendalikan dan membolak-balikan hati.

Menyaksikan dia yang kucinta selalu menggoreskan derita. Pria yang sedianya mendampingi seakan menjauh pergi. Apakah begini rasanya diperbudak cinta? Beginikah merindukan kekasih? Batin senantiasa meronta namun tak mampu bersuara.

Berat menanggungnya. Mendulang berapa besar kesabaran supaya bisa melawas hati. Menyingkirkan segala pikiran tentang menyakiti. Menerima keadaan diri yang selalu disudutkan perasaan bersalah. Tak pernah dianggap dan tak pantas berguna bagi asa.

Mendamba kebaikan yang akan membuka jalan keluar. Bagaimana memberitahunya, bahwa dia yang selalu menjadi segalanya bagiku. Bahwa sudah pasti dia yang akan selalu lebih baik dariku dan aku membutuhkannya ....

Tuhan, pinjamkan hamba kuat-Mu sedikit lagi. Pasti sebentar lagi. Ya, aku yakin, sebentar lagi.

– Sarmini – Kuatnya dalam menanti bersama kesabaran yang tiada henti.

Isnainijealifa #isnainijealifa #ceritasaja #ceritamini #sarmini #sakimin #ambarwati #romansakiminsarmini #sarminimenanti #menantikebaikan #sakiminkembali #sakiminmenyanggupi

Tepi CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang