• Kereta Tua •

2 0 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku. Apa? Aku tidur? Haha, lebih tepatnya tertidur, sih. Mungkin masih terbawa kantuk karena begadang terlarut malam tadi. Aku sedang berlibur ke suatu desa yang tak pernah kusangka adanya. Aku terhipnotis keindahan dan kenyamanan di tempat ini. Ada wisata mengelilingi desa indah nan asri ini dengan menaiki lokomotif tua. Cukup bayar dengan harga murah, dan di sinilah aku sekarang berada. Penumpang yang lainnya tidak ada? Apa hanya aku seorang? Ah, berasa eksklusif VVIP deh kalau begini.

Kutopang daguku dengan kedua tangan yang terlipat di atas jendela lokomotif yang terbuka. Aku bisa melihat hamparan pemandangan hijau dan leluasa menghirup udara yang masih bersih. Bebas, lepas. Alam melukiskan pagi terbaik dalam hidupku. Tampak olehku juga beberapa warga desa melambaikan tangan ke arahku. Mereka terlihat sedikit berlari dan berteriak bagai melepas lokomotif yang akan melaju dan semakin melaju. Wah, penyambutannya tidak perlu semeriah itu, batinku lagi-lagi.

Sepertinya tak bakal jemu kalau aku harus lama-lama bersama lokomotif tua ini. Kualihkan pandangan ke arah depan. Aku mencoba berdiri dan menikmati tubuhku meluncur dari dalam gerbong. Kulihat dari sela tengah dinding gerbong, di sana ada kursi kemudi, apa namanya, ya? Yang mengemudikan lokomotif juga masinis, kah?Pak masinis tidak kelihatan di tempatnya. Masinisnya tidak ada. HAH, APA?!! Seketika menuju tempat semula aku duduk. Tergesa kusembulkan kepalaku ke luar lewat jendela. Kini aku jelas mendengar apa yang terlontar dari orang-orang yang terus mengejarku itu! GAWAT!

"Berhentiiii …! Mbak! Mbak, turun dari sanaa!"

#latihannulis #fiksi #cerpen #cermin #flashfiction by Isnainijealifa
Disuruh bikin riddle eh jadinya apa🤧
Mohon koreksinya 🙏

Tepi CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang